Penggunaan narkoba adalah fenomena yang sudah sangat tua dalam sejarah manusia. Ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan konsekuensi pribadi dan sosial yang gawat. Tidak jarang, teman atau anggota keluarga kita ternyata adalah pecandu narkoba. Bagaimana ciri ciri orang yang sering mengkonsumsi narkoba?
Pengertian narkoba yaitu zat apa pun, alami atau sintetis, yang ketika dikonsumsi maka akan mengubah fungsi atau kerja tubuh. Narkoba alami diperoleh melalui tumbuhan tertentu, hewan dan beberapa mineral. Contohnya adalah kafein (dari kopi), nikotin (ditemukan dalam tembakau), opium (dalam opium) dan THC tetrahydrocannabiol (dari ganja). Sementara narkoba sintetis diproduksi di laboratorium dan membutuhkan teknik khusus misalnya : sabu, ekstasi, LSD dan sebagainya.
Narkoba diklasifikasikan menjadi tiga kategori : stimulan, depresan, dan pengganggu aktivitas mental. Narkoba yang digunakan secara intens akan menyebabkan ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan narkoba ditandai dengan gejala kognitif, perilaku dan fisiologis yang bermanifestasi setelah penggunaan narkoba berulang. Penyebabnya kompleks dan melibatkan sejumlah faktor: genetik, psikososial dan lingkungan. Seringkali pecandu mulai menggunakan narkoba karena rasa ingin tahu, tekanan dari kelompok sosial tempat dia berasal, kesulitan dalam menghadapi masalah, kehilangan, kesedihan dan bahkan kesuksesan juga dapat menyebabkan.
Jika tidak diobati, ketergantungan narkoba ini bersifat progresif, cenderung memperburuk gejala dari waktu ke waktu. Orang tersebut mulai membutuhkan dosis yang semakin besar atau zat-zat yang semakin berbahaya. Kerusakan yang ditimbulkan pada tubuh sangat banyak dan dapat mengakibatkan penyakit paru-paru (emfisema), jantung, ginjal dan otak. Pecandu pun sering berperilaku ceroboh yang dapat menyebabkan dia tertular penyakit kelamin, misalnya. Nah, berikut ini ciri ciri orang yang sering mengkonsumsi narkoba :
Perubahan Konstan dalam Mood dan Peningkatan Agresivitas
Adalah umum bagi kebanyakan orang mengalami perubahan suasana hati. Sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana, misalnya lalu lintas yang macet sehingga membuat terlambat masuk kantor atau cuaca yang mendadak hujan. Namun perubahan perilaku bila terjadi secara tiba-tiba beberapa kali dalam sehari maka mengindikasikan adanya gangguan jiwa. Perubahan suasana hati dengan frekuensi tertentu mungkin tidak ada hubungannya dengan penggunaan narkoba. Tetapi jika ada orang yang merespons secara agresif ketika ditanya di mana mereka berada atau ketika sesuatu yang aneh ditemukan di antara barang-barang mereka, maka itu mungkin pertanda ia menggunakan narkoba. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba sering terjadi pada pengguna narkoba. Suatu saat, orang tersebut mungkin tampak tenang, tetapi tiba-tiba, kemarahan yang tidak dapat dijelaskan atau kegelisahan yang tidak biasa muncul. Perubahan mood ini selain merupakan efek dari narkoba itu sendiri, juga dapat diterjemahkan sebagai fase sakau dari zat tersebut. Beberapa perilaku itu misalnya menjadi sangat ceroboh, melewatkan janji, mengarang alasan dan berbohong, menarik diri dari teman, hingga mengasingkan diri.
Mengisolasi Dari Kehadiran Keluarga dan Teman
Kerugian terbesar dan masalah pertama sebagai akibat penggunaan narkoba adalah ikatan dengan keluarga. Ketergantungan narkoba mempengaruhi fungsi otak sehingga mengubah aktivitas mental pengguna. Kerusakan tersebut terlihat dalam perubahan perilaku di rumah dan dalam kehidupan sosial. Pecandu menjadi ceroboh, mengubah jadwal tidur dan makan, kehilangan minat pada hiburan yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka, mengasingkan diri, tidak dapat berbicara dan berpartisipasi dalam acara keluarga, lebih menyukai teman baru dan hiburan yang berkaitan dengan penggunaan narkoba.
Perubahan Kebiasaan Tidur dan Lesu
Ciri ciri orang yang sering mengkonsumsi narkoba juga terlihat dari kebiasaan tidurnya. Jika orang yang Anda cintai tidur lebih dari biasanya, atau sebaliknya malam tanpa tidur maka patut diwaspadai. Beberapa jenis narkoba dapat menyebabkan kantuk, sementara yang lain menyebabkan insomnia. Cobalah berbicara dengannya tanpa menekan atau menuduh. Selain kurang tidur atau lebih dari biasanya, pengguna narkoba juga tampak apatis dan kekurangan tenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Setidaknya ada tiga jenis dasar kerja narkoba dalam tubuh yaitu : stimulan seperti kokain dan crack; depresan seperti alkohol dan obat tidur; dan mengganggu fungsi tubuh seperti LSD. Narkoba jenis stimulan adalah bahan yang menyebabkan agitasi, mengganggu tidur, menyebabkan tremor. Sementara narkoba depresan akan menyebabkan mengantuk, dan hilang refleks. Dan jika itu adalah narkoba jenis pengganggu fungsi tubuh maka biasanya mengakibatkan halusinasi. Secara bertahap, narkoba yang dikonsumsi pun mengambil tempat dalam tubuh pengguna yang menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan. Zat narkoba bekerja pada area otak, dan organ hati. Saat menggunakan narkoba maka organ hati akan bekerja terlalu keras. Sementara gangguan ke saraf akan menyebabkan tremor, muntah, iritasi, kurang tidur, atau mengantuk, depresi, kesedihan, kecenderungan bunuh diri, dan lain-lain.
Hobi Berbohong
Bolos dari tempat kerja atau sekolah adalah perilaku yang dianggap normal bagi pengguna narkoba. Namun, sikap tersebut pun disertai dengan kebohongan dan pembenaran. Meski tahu bahwa tidak ada yang percaya dengan apa yang dia katakan, dia tetap mempertahankan kebohongan dan selalu kesal jika ada yang menentangnya, dengan maksud untuk menutupi masalah. Faktanya adalah bahwa berbohong menjadi ciri ciri orang yang sering mengkonsumsi narkoba. Apakah untuk menyembunyikan kecanduan mereka atau untuk menutupi sikap mereka terkait dengan itu.
Tak Bisa Mengelola Keuangan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, rutinitas dan disiplin para pengguna narkoba benar-benar berubah dan sulit diatur. Sikap-sikap tersebut juga mencerminkan kehidupan finansial mereka yang mulai tidak teratur dan kadang malah sampai berutang. Maka bila seseorang memiliki gaji namun ia mengaku tak punya uang bahkan untuk membeli hal-hal yang paling sederhana sekalipun, itu patut diwaspadai. Seorang pecandu membutuhkan lebih banyak uang untuk mendukung kecanduannya dan, pada tahap selanjutnya, ia mungkin mulai mencuri barang berharga dari rumahnya sendiri. Oleh karena itu, kehati-hatian dan kewaspadaan menjadi penting ketika menjumpai seseorang dengan sifat tersebut.
Perubahan Pertemanan
Kita tahu bahwa agar persahabatan berhasil, orang perlu menyukai hal yang sama, atau bahkan menerima dengan baik apa yang disukai teman. Misalnya, sebagian besar teman yang tidak menggunakan narkoba tidak akan berteman dengan orang yang suka menggunakan narkoba. Oleh karena itu, pengguna narkoba sering kali menjauh dari teman lama dan mulai bergaul dengan teman baru yang memiliki kebiasaan yang sama. Hal ini terjadi karena penggunaan narkoba yang makin meningkat dan makin sering. Sehingga teman yang tidak sesuai dengan kebiasaan baru tersebut akan dijauhi.
Tak Peduli Dengan Penampilan dan Kebersihan Diri
Ketika seseorang mulai menggunakan narkoba, perubahan sikap tersebut mungkin tidak terlihat pada awalnya. Akan tetapi ketika dia mulai memasuki tahap kecanduan maka perubahan dimulai. Orang itu tidak lagi peduli tentang mengenakan pakaian yang paling mereka sukai, pakaian yang mereka rasa nyaman. Tidak ada lagi ingin mengoleskan gel pada rambut atau menyikat gigi selalu setelah makan. Ketika dia menjadi pecandu narkoba, dia semakin tidak peduli, dia tidak mandi, menggosok gigi, atau mencuci tangan sesering mungkin. Perilaku ini sangat menunjukkan tingkat penggunaan narkoba dalam diri seseorang.
Sangat penting mengetahui ciri-ciri pengguna narkoba, untuk membantunya pulih dari masalah ini. Setelah tahu bagaimana ciri ciri orang yang sering mengkonsumsi narkoba, maka penting bagi keluarga dan teman dekat untuk mengamati setiap detail perilaku orang yang dicurigai. Sikap apa pun yang tidak biasa dapat menjadi tanda yang mengungkapkan bahwa ia adalah pengguna. Penting untuk membantu mereka keluar dari kecanduan sesegera mungkin, memberikan dukungan, cinta, dan kasih sayang yang maksimal.
Membantu mereka pulih dengan cara merekomendasikan program rehabilitasi narkoba yang baik dan tepat, misalnya seperti di Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka