Penggunaan zat psikotropika dapat mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan. Ketergantungan pada suatu zat terjadi jika yang bersangkutan merasa sulit untuk berhenti menggunakannya. Apa dan bagaimana ciri-ciri fisik seseorang yang menggunakan zat psikotropika?
Apa Itu Zat Psikotropika
Psikotropika adalah zat kimia yang bekerja pada sistem saraf pusat. Zat ini akan memodifikasi beberapa proses biokimia dan fisiologis di otak dan dapat menyebabkan gejala ketergantungan. Dengan mengubah fungsi otak maka zat psikotropika itu dapat menyebabkan perubahan persepsi, perasaan, suasana hati atau kesadaran. Dalam konteks pekerjaan, penggunaan zat psikotropika dapat mengganggu kinerja : kewaspadaan, perhatian, memori, keterampilan psikomotorik dan mungkin juga kemampuan mengemudi kendaraan.
Golongan Zat Psikotropika
Psikotropika adalah jenis obat yang dapat dijumpai di apotek. Hanya saja konsumsi obat tersebut wajib dengan resep dokter. Itu disebabkan apabila obat jenis ini dikonsumsi sembarangan akan bisa mengakibatkan efek membahayakan misalnya kerja organ tubuh terganggu, sampai yang fatal adalah mengakibatkan kematian. Ada berbagai jenis zat psikotropika meliputi : Sedatin, Rohypnol, Valium, Amphetamine, Metakualon, Phenobarbital, Shabu-shabu, dan Ekstasi.
Konsumsi zat psikotropika bila tanpa resep dokter bisa memicu pengguna menderita kecanduan. Sesuai dengan tingkat risiko kecanduan yang muncul maka zat psikotropika dibedakan dalam empat golongan, terdiri dari :
- Psikotropika golongan 1 : adalah obat-obatan yang mempunyai kemampuan adiktif, sehingga berpotensi besar mengakibatkan kecanduan. Di samping itu, zat psikotropika golongan 1 ini pun dimasukkan sebagai obat terlarang dimana bila disalahgunakan akan dijerat sanksi hukum. Contoh paling populer dari golongan ini yaitu ekstasi, LSD dan STP.
- Psikotropika golongan 2 : yaitu obat-obatan dengan kemungkinan kecanduan kurang dari zat psikotropika golongan 1. Obat yang dimasukkan ke golongan ini lazim dimanfaatkan dalam perawatan beraneka penyakit. Apabila pemakaian zat psikotropika golongan 2 menyalahi resep dokter pun akan bisa mengakibatkan kecanduan. Contoh obat golongan 2 misalnya amfetamin, sabu, ritalin, serta metilfenidat.
- Psikotropika golongan 3 : yaitu obat-obatan yang mempunyai daya adiktif menengah dimana kebanyakan dimanfaatkan dalam penelitian dan juga pengobatan. Diantaranya yang populer : flunitrazepam, pentobarbital, buprenorsina, serta lumibal.
- Psikotropika golongan 4 : termasuk obat-obatan yang mempunyai daya adiktif ringan yang umumnya difungsikan dalam pengobatan suatu gejala penyakit. Psikotropika golongan ini antara lain : diazepam, nitrazepam, pil koplo, lexotan, obat penenang, hingga termasuk pula obat tidur.
Ciri-Ciri Fisik Pengguna Narkoba
Bagaimana ciri-ciri fisik seseorang yang menggunakan zat psikotropika? Ternyata ada beberapa tanda khas yang hanya dimiliki oleh para pecandu narkoba yaitu :
- Mata merah dengan pupil menciut atau sebaliknya membesar
- Mual atau muntah.
- Pilek.
- Sakit kepala.
- Muncul bintik-bintik di sekeliling mulut dan kerap membasahi bibir karena merasa haus.
- Berkeringat meskipun cuaca tidak panas.
- Luka yang seperti luka bakar atau gosong di bagian bibir atau jari.
- Ada bekas suntikan atau jeratan pada lengan.
- Wajah memerah
- Napas, tubuh maupun pakaian berbau aneh.
- Gemetar atau malah sampai tremor.
- Berbicara ngelantur.
- Gampang mimisan.
- Selera makan turun.
- Berat badan menurun namun bisa juga malah bertambah dengan cepat.
- Menderita kejang meski tak sakit epilepsi
- Penampilan kusut masai
Ciri-Ciri Psikologis Pengguna Narkoba
Tentu bukan hanya fisik yang bisa menjadi tanda, mental atau perilaku para pengguna narkoba pun dapat diketahui dengan jelas. Beberapa diantaranya adalah :
- Kinerja pekerjaan menurun.
- Tak memiliki semangat kerja.
- Keuangan amburadul.
- Tak suka bersosialisasi.
- Konflik dengan anggota keluarga dan sering marah.
- Sering terlihat sedih, tertekan dan berdiam diri di kamar.
- Tak bisa bekerja kelompok.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka