Mengenal Humblebrag: Penyebab, Dampak, dan Cara Menghindarinya - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal Humblebrag: Penyebab, Dampak, dan Cara Menghindarinya

Mengenal Humblebrag: Penyebab, Dampak, dan Cara Menghindarinya
Share on:

Humblebrag adalah perilaku seseorang yang suka pamer akan sesuatu yang ia punya dengan cara merendah. Tujuannya agar tidak merasa bersalah dan malu atas kesombongannya. Semakin canggih teknologi, perilaku humblebrag juga banyak ditunjukkan di media sosial dengan berlomba-lomba.

Jika terus dilakukan di lingkungan sosial, perilaku humblebrag akan banyak dibenci oleh orang lain karena terkesan sombong dan tidak tulus. Untuk itu, kita harus bisa menghindarinya. Ketahui lebih jelas mengenai perilaku Humblebrag di artikel ini. 

Pengertian Humblebrag

Pengertian Humblebrag adalah julukan pada perilaku seseorang yang senang memamerkan sesuatu dengan cara merendah tanpa rasa bersalah dan rasa malu. Karna apa yang dikatakan bertolak belakang dengan keadaan tersebut. 

Contohnya memamerkan barang, citra tubuh, pekerjaan, uang dan kebiasaan. Seseorang yang berkata ” Duh pipiku masih keliatan gendut, harus lebih diet lagi nih” padahal kenyataannya sudah tirus.

Sikap pamer tersebut bisa diucapkan secara langsung maupun lewat media sosial. Menurut penelitian Harvard Business School, akan berdampak buruk dari pada memamerkan secara terang-terangan tanpa merendahkan sesuatu yang tujuannya ingin diakui oleh orang lain. 

Perilaku humblebrag sebenarnya sedang berusaha untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain dengan menunjukkan kekurangannya, tetapi niatnya hanya ingin dipuji atas kelebihan yang ia punya. Namun, banyak orang membenci seseorang yang mempunyai perilaku seperti ini. 

Penyebab Perilaku Humblebrag 

Ada alasan yang menyebabkan seseorang berperilaku humblebrag seperti menghindari rasa malu dan bersalah karena sombong. Sehingga, bisa memamerkan sesuatu tanpa rasa malu menunjukkannya. Adapun penyebab lain perilaku humblebrag, yaitu : 

  1. Ingin membuat orang lain terkesan.
  2. Ingin mendapat simpati.
  3. Ingin lebih dihormati oleh orang lain.
  4. Ingin meningkatkan harga diri.
  5. Kultur yang menerapkan jika kesuksesan tidak perlu diumbar.

Dampak Perilaku Humblebrag 

  1. Dalam bersosialisasi dengan orang lain akan ada kesan tidak tulus atau palsu, sehingga bisa menyebabkan kebencian dari orang lain.
  2. Membuat pelakunya tidak peka terhadap situasi karena memamerkan sesuatu yang orang lain tidak punya. Meskipun caranya dengan merendah, namun akan lebih sensitif karena dinilai tidak jujur, tidak tulus dan terkesan sombong.

Contohnya seseorang yang mengaku terlalu subur sehingga mempunyai banyak anak. Hal tersebut akan menyakiti orang lain yang belum mempunyai anak karena masalah kesuburan. 

Cara Menghindari Perilaku Humblebag

1. Cobalah bersikap empati

Sikap empati yang terbiasa dilakukan akan menghindari dari perilaku humblebrag. Karena akan merasakan kesedihan orang lain apabila kita memamerkan apa yang orang lain tidak punya. Pencapaian tidak perlu diumumkan pada semua orang.

2. Jangan terjebak kompetisi

Banyak pencapaian atau keunggulan bisa dipamerkan lewat media sosial seperti kompetisi, siapa yang lebih banyak mempunyai kelebihan itulah orang yang hebat. Namun, tidak semua apa yang kita punya harus dipamerkan karena akan menimbulkan perilaku humblebrag. Sikap ingin menyaingi orang lain juga kerap menimbulkan perilaku memamerkan sesuatu dengan cara merendah agar lebih terkesan baik.

3. Bedakan pamer dengan apresiasi

Cara menghindari perilaku humblebrag harus bisa membedakan pamer dengan apresiasi. Ketulusan ada pada sikap apresiasi kesuksesan yang telah dicapai. Boleh saja mengapresiasi apa yang telah kita capai pada orang lain, namun seimbangkan dengan rasa empati.

Kesimpulan

Humblebrag adalah julukan perilaku seseorang yang senang pamer akan sesuatu yang dimiliki dengan cara merendah. Penyebabnya karena seseorang ingin membuat orang lain terkesan, mendapat simpati, meningkatkan harga diri dan lebih dihormati. 

Cara menghindari perilaku humblebrag, yaitu dengan cara bersikap empati pada orang lain, jangan terjebak kompetisi dalam hidup, bedakan antara pamer dan apresiasi.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top