Favoritisme adalah sikap pilih kasih atau perlakuan istimewa yang tidak adil pada suatu orang atau kelompok. Sering kita temukan di lingkungan keluarga, kantor maupun lingkungan pertemanan. Hal ini mempunyai dampak negatif atau buruk pada korban pilih kasih karena berdampak diskriminatif.
Efek negatif favoritisme bisa mempengaruhi mental dan perilaku korbannya. Misalnya, sikap ketidakadilan orang tua terhadap salah satu anaknya yang selalu dibanggakan, disayangi, diberikan segala apa yang diinginkan. Namun, berbeda dengan anak lainnya yang diperlakukan biasa oleh orang tua tersebut. Ketahui lebih jelas mengenai favoritisme di artikel ini.
Pengertian Favoritisme
Favoritisme adalah suatu sikap pemberian perlakuan istimewa yang tidak adil pada suatu orang atau kelompok. Hal ini mengabaikan keadilan dan merugikan orang yang ada di sekitarnya. Bisa terjadi pada lingkungan keluarga maupun tempat kerja.
Sikap Favoritisme dalam dunia kerja oleh seseorang akan menyebabkan diskriminasi dan mengecilkan persaingan hingga mempengaruhi moral karyawan. Jika dibiarkan, maka akan merusak lingkungan kerja secara keseluruhan. Sedangkan, di lingkungan keluarga, favoritisme misalnya pada anak akan merusak mental anak yang tidak diberi keadilan.
Contoh kasus favoritisme
- Atasan atau bos yang selalu memberikan reward pada salah satu karyawannya saja, memaklumi kesalahan tanpa diberi teguran, mengizinkan pulang seenaknya tanpa aturan seperti karyawan lain.
- Orang tua selalu memberikan hadiah, pujian pada salah satu anaknya saja, tetapi saudara kandung lain tidak diberi apa-apa bahkan perhatian pun seringkali tidak diberikan karena fokus pada satu anak yang difavoritkan.
- Memberikan perlakuan yang spesial dan berbeda pada individu atau kelompok golongan, ras baik dalam pertemanan, bisnis hingga percintaan.
Dampak Negatif Sikap Favoritisme
1. Dampak favoritisme di lingkungan keluarga
Dampak negatif favoritisme di lingkungan keluarga, yaitu akan mempengaruhi kesehatan mental orang-orang yang ada di sekitarnya yang tidak diberi keadilan. Anak akan merasa kurang kasih sayang, merasa tidak dihargai dan tidak disukai oleh orang tuanya. Sehingga akan akan merasa stres, depresi karena menganggap dirinya tidak berharga.
Selain itu, jika sudah terjadi depresi atau stres anak akan bertindak menjadi berperilaku ke arah negatif seperti melukai diri sendiri, menyalahgunakan narkoba dan alkohol, dan tindakan kriminal lainnya.
2. Dampak favoritisme di lingkungan kerja
Dampak negatif favoritisme di lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak diberi keadilan oleh bosnya. Sehingga berpengaruh pada semangat, loyalitas dan kepuasan kerja. Banyak kasus favoritisme yang membuat karyawan untuk mengundurkan diri, karena merasa tidak ada profesionalisme dan potensi untuk berkembang.
Menurut penelitian juga korban pilih kasih di tempat kerja memiliki hubungan yang buruk dengan atasan dan kurang mendapat dukungan dari tempat kerja.
Cara Mencegah Favoritisme
1. Memberi penilaian sesuai hasil kerja
Cara mencegah favoritisme bisa dengan memberi penilaian sesuai hasil kerja yang dilakukan. Beri tugas secara adil pada setiap orang berkesempatan untuk berkembang dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki.
2. Menanamkan sikap empati
Rasa empati akan menghindarkan kita dari pilih kasih pada orang lain. Sehingga bisa lebih menghargai perasaan orang lain dan lebih mengenalnya dengan baik.
3. Memahami dampaknya
Mencegah sikap pilih kasih atau favoritisme bisa dengan memahami dampak pada korbannya baik secara perilaku dan mentalnya. Jika telah mengetahui dampak buruk pada orang lain, maka bisa bersikap lebih adil.
Kesimpulan
Favoritisme adalah sikap pemberian perlakuan istimewa yang tidak adil pada seseorang atau kelompok. Bisa juga disebut dengan sikap pilih kasih. Contohnya, seperti orang tua yang pilih kasih dengan salah satu anaknya, bos yang selalu memberi reward pada salah satu karyawannya.
Dampak negatif favoritisme di lingkungan keluarga bisa mempengaruhi mental dan perilaku anak sehingga merasa kurang kasih sayang dan menimbulkan stres hingga depresi. Sedangkan, di dunia kerja membuat karyawan tidak diberi keadilan sehingga berpengaruh pada semangat, loyalitas kerja dan lainnya. Cara mencegah favoritisme diantaranya mengetahui dampaknya pada orang lain, beri penilaian sesuai hasil kerja dan bersikaplah empati pada orang lain.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka