Kenapa Saya Sering Cemas Berlebihan, Ini Penjelasannya! - Ashefa Griya Pusaka

Kenapa Saya Sering Cemas Berlebihan, Ini Penjelasannya!

Kenapa Saya Sering Cemas Berlebihan, Ini Penjelasannya!
Share on:

Kehidupan yang semakin kompleks akhir-akhir ini tak sedikit orang yang bertanya : kenapa saya sering cemas berlebihan? Menjadi cemas saat tengah mengalami situasi menegangkan merupakan respon yang wajar. Akan tetapi, apabila kita mengalami kecemasan berlebihan dengan tanpa sebab jelas, barangkali kita sedang menderita gangguan kecemasan.

Semakin kita cemas tentang sesuatu yang terjadi, semakin besar kemungkinan itu akan terjadi. Sebenarnya, itu hanya petunjuk psikologis, misalnya ketika kita melewati halaman perusahaan, kita berjumpa tukang kebun yang sedang menyemprotkan pestisida ke tanaman dengan aroma yang sangat menyengat. Itu ternyata menjadi peristiwa yang meninggalkan kesan mendalam pada kita saat itu. Maka ketika kita berencana akan datang ke taman misalnya, gambaran seorang tukang kebun yang menyemprotkan pestisida akan terlintas. Bau pestisida itu begitu kuat dan tidak enak, membentuk memori stereotip.

Kekhawatiran yang berlebihan dapat memicu gejala kecemasan. Orang yang terlalu khawatir cenderung terlalu banyak berpikir dan memiliki sedikit waktu untuk tidur. Oleh karena itu, sebelum tidur, orang yang terlalu khawatir akan memperpanjang waktu untuk tertidur dan memasuki keadaan cemas, mudah marah bahkan panik. Jika terus seperti itu maka akan terbentuk lingkaran setan dengan lebih banyak sakit kepala, migrain dan gejala lainnya, yang akan membahayakan kesehatan tubuh.

Kenapa Saya Sering Cemas Berlebihan, Ini Penjelasannya!
Kenapa Saya Sering Cemas Berlebihan, Ini Penjelasannya!

Pikiran tidak dapat diubah dalam satu atau dua hari, tetapi kita dapat berubah melalui tindakan. Sebagai salah satu solusi kenapa saya sering cemas berlebihan, adalah menemukan sesuatu untuk dilakukan, dan mengurangi fantasi yang tidak perlu tentang masa depan melalui pekerjaan yang sibuk. Mulailah dengan hal-hal yang paling sederhana terlebih dahulu. Ketika kita memiliki sesuatu untuk dilakukan sepanjang waktu, tentu tidak akan memikirkan hal-hal yang ilusif, dan kita dapat secara bertahap mendapatkan kembali kepercayaan diri ketika kita sibuk. Kecemasan yang terjadi selama bertahun-tahun dapat membuat orang kehilangan kepercayaan diri dan secara bertahap meragukan kemampuan mereka.

Tekanan rasa cemas yang kita derita setiap hari benar-benar dapat membahayakan tubuh dan kesehatan kita. Salah satu yang paling terdampak adalah mekanisme pertahanan tubuh atau kekebalan. Saat berada di bawah tekanan psikologis yang berkepanjangan, kadar hormon kortisol tubuh akan meningkat.

Kortisol, hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal, memainkan peran penting dalam mengatasi stres fisik, termasuk meningkatkan tekanan darah, kadar gula darah, dan menghasilkan efek imunosupresif, sehingga juga dikenal sebagai “hormon stres.” Jumlah kortisol yang disekresikan oleh periode stres yang singkat, seperti latihan fisik yang berat, tak begitu berdampak pada kekebalan. Tetapi jika stres kronis, kadar kortisol yang lebih tinggi dapat mengurangi produksi sel darah putih, menekan sistem kekebalan dan mengurangi respons kekebalan.

Inilah sebabnya mengapa beberapa orang cenderung masuk angin atau sakit setelah periode stres “tekanan tinggi” (misalnya ujian akhir, proyek kerja penting). Karena ketidakseimbangan fungsi kekebalan maka tubuh rentan terhadap serangan kuman, sehingga terjadi infeksi. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa kadar kortisol yang tinggi dalam tubuh dapat memicu serangan alergi dan bahkan memperburuk reaksi alergi.

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan fisik dan mental. Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu menghilangkan stres, meningkatkan hormon bahagia endorfin, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, perlu diperhatikan bahwa jika kita berolahraga terlalu banyak, akan memberikan tekanan pada tubuh dan merusak sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya berolahraga dengan benar, disarankan untuk melakukan latihan fisik minimal 30 menit setiap kali selama minimal tiga hari seminggu untuk meningkatkan mood dan fungsi kekebalan tubuh.

Selain rutinitas, kita mungkin ingin meluangkan waktu untuk hobi kita sendiri, seperti membaca buku yang bagus, mendengarkan musik favorit, atau melukis. Melakukan aktivitas apa pun yang kita sukai adalah cara efektif umengurangi kecemasan. Studi menunjukkan bahwa orang dengan hobi mengalami lebih sedikit stres, suasana hati yang rendah dan depresi. Kita hanya perlu menemukan aktivitas yang kita sukai dan membagikan dengan orang-orang di sekitar kita.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top