Mengenal apa itu mekanisme rehabilitasi narkoba rawat jalan? Memangnya ada?
Sebagian besar korban ketergantungan mengonsumsi obat-obatan terlarang bukan karena suka rasanya. Melainkan karena tuntutan lingkungan, broken home, patah hati, atau mengalami depresi berkepanjangan.
Oleh karena itu, jika sahabat Ashefa punya keluarga atau sahabat pecandu narkoba, jangan tinggalkan dia ya! Sekarang, menemukan pusat rehab untuk korban penyalahguna itu mudah kok.
Jika Anda ingin membawa sahabat atau keluarga tercinta ke pusat rehabilitasi narkoba, ada dua jenis rehabilitasi yang bisa Anda pilih, yaitu opname dan rehabilitasi rawat jalan.
Apa perbedaan dari keduanya, dan apa saja yang harus disiapkan? Berikut bahasan lengkapnya.
Apakah Mungkin Melakukan Rehabilitasi Rawat Jalan?
Faktanya, mendampingi korban penyalahguna dalam proses rehab itu berat, apalagi saat korban mengalami sakau. Namun demi masa depan lebih baik, rehabilitasi tetap perlu dilakukan.
Saat ini, ada dua jenis program rehab yang sah digunakan, yaitu rehab rawat inap dan rehabilitasi rawat jalan.
Jadi jika ditanya “Apakah mungkin rehabilitasi rawat jalan?” Jawaban dari Ashefa: sangat mungkin.
Meski demikian, dari segi efektivitas rehab inap lebih cepat dan mudah proses pemulihannya daripada rehab jalan.
Alasannya saat menjalani rehab inap, korban penyalahguna narkoba akan didampingi 24 jam oleh kakak-kakak support system dari tim medis maupun psikiater.
Meski demikian, Anda bebas menentukan sendiri mana program rehab paling cocok bagi orang tersayang.
Perbedaan Rehabilitasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
Berdasarkan pendampingannya, program rehab opname memang lebih intensif. Akan tetapi, baik rehab opname maupun rehab rawat jalan punya sisi unggulnya masing-masing. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Dari Segi Pemulihan
Perbedaan rehab opname dan rawat jalan yang pertama adalah berdasarkan proses pemulihannya.
Saat korban penyalahguna narkoba menjalani rawat opname, ia akan mendapat berbagai terapi pemulihan intensif dari pagi sampai malam hari. Sementara itu, dalam rehabilitasi rawat jalan korban barangkali hanya melakukan terapi 1 – 2 kali/minggu.
2. Dari Segi Keparahan Ketergantungan
Perbedaan rehab opname dan rawat jalan yang berikutnya diambil berdasarkan level ketergantungannya.
Umumnya, orang yang membutuhkan rehab opname adalah orang yang sudah memakai narkoba secara terus menerus dalam waktu minimal 3 bulan. Di level ini, keluarga atau pendamping korban di rumah akan kesusahan apabila korban mengalami sakau, sehingga membutuhkan bantuan dari tempat rehab narkoba Jakarta.
Sementara itu, korban penyalahguna yang melakukan rawat jalan umumnya masih tergolong baru memakai narkoba, sehingga intensitas sakau-nya masih belum parah.
3. Dari Segi Durasi
Dari segi durasi, rehabilitasi rawat inap biasanya dilakukan dalam waktu lebih panjang. Misalnya di Ashefa Griya Pusaka, waktu total untuk rehab opname 3X 28 hari. Setelah itu, korban bebas pulang ke rumah untuk kembali ke rutinitas lamanya.
Sementara itu, rehabilitasi rawat jalan waktu per pertemuannya lebih pendek. Akan tetapi, tidak ada batasan berapa kali idealnya pertemuan dilakukan sampai korban penyalahguna narkoba dinyatakan pulih.
Di Ashefa, ada dua jenis rehab rawat jalan yang dapat Anda pilih untuk korban penyalahguna narkoba, yaitu program Intensif dengan 12 – 24 kali pertemuan dan program Reguler dengan 8 – 12 kali pertemuan.
Apabila Anda merasa korban penyalahguna membutuhkan pertemuan tambahan, Anda bisa mengajukan penambahan sesi pertemuan rehab kepada kami!
4. Dari Segi Biaya
Perbedaan rehab opname dan rawat jalan yang terakhir adalah dari segi biayanya. Rawat opname notabene harganya lebih tinggi daripada rawat jalan, karena pelayanannya lebih intensif.
Meski demikian, Anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkan biaya perawatan rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka.
Sebagai pusat rehabilitasi rujukan di Indonesia, tarif terapi di Ashefa cukup terjangkau. Apalagi jika mempertimbangkan pemulihan jangka panjang yang diterima korban penyalahguna narkoba.
Tahap Rehabilitasi Rawat Jalan Sampai Pulih
Supaya Anda lebih memahami mekanisme rehabilitasi rawat jalan, berikut ini terdapat beberapa tahapan rehabilitasi sesuai standar internasional, yaitu meliputi:
1. Rehabilitasi Medis
Tahap program rehabilitasi secara medis adalah tahap ketika korban wajib berhenti sekaligus dari konsumsi narkoba. Apabila korban menjadi sakau, tim medis akan memberikan zat substitusi (pengganti) untuk narkoba tersebut, namun legal dan bisa menghilangkan kecanduan.
2. Rehabilitasi Sosial
Selain rehabilitasi secara medis, korban penyalahguna narkoba juga memerlukan rehab sosial. Tujuan utama dari rehabilitasi sosial ini adalah supaya korban penyalahguna bisa berhenti menarik diri dari orang-orang terdekatnya.
Selain itu, rehabilitasi sosial bertujuan meningkatkan motivasi dan semangat hidup setelah korban penyalahguna berpisah dari zat adiktif.
3. Rehabilitasi Psikologis
Sebenarnya, tidak semua pusat rehabilitasi menggunakan metode rehabilitasi psikologis. Tapi bagi Ashefa, jenis terapi satu ini sangat perlu kami lakukan, kenapa?
Seperti disebutkan di awal artikel ini, kebanyakan korban penyalahguna narkoba memiliki masalah psikis (dan bahkan trauma) secara mendalam. Supaya proses rehabilitasi NAPZA rawat jalan semakin lancar, korban perlu mendapatkan treatment dan pendampingan dari psikiater.
4. Bina Lanjut (After Care)
Tahap rehabilitasi NAPZA yang terakhir adalah pelayanan bina lanjut, atau bisa kita sebut juga sebagai after care service. Di fase ini, korban penyalahguna narkoba dinyatakan pulih semua dan dapat menghentikan proses rehab.
Meski korban penyalahguna narkoba sudah kembali ke masyarakat, pusat rehab akan tetap berkoordinasi dengan keluarga/lingkungan tempat tinggal korban guna mengawasi apakah korban berpotensi mengalami relapse (kambuh).
Fasilitas Rehabilitasi Rawat Jalan Di Ashefa Griya Pusaka
Selama bertahun-tahun, pusat rehabilitasi Ashefa berupaya menyediakan fasilitas rehab yang menyenangkan, beraura positif, dan jauh dari kesan “penjara”.
Beberapa fasilitas rehabilitasi NAPZA rawat jalan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tahapan Rehabilitasi Komprehensif
Fasilitas rehab narkoba yang disediakan Ashefa Griya Pusaka bukan hanya lengkap, tapi juga komprehensif dan berkesinambungan.
Selain menggunakan 3 tahap terapi (sesuai kesepakatan internasional), kami juga akan mengajak korban penyalahguna melakukan reorientasi tujuan hidup dan menjadi pribadi kuat secara mentalitas.
2. Tenaga Ahli Support System Berpengalaman
Setiap tenaga ahli support system di pusat rehabilitasi Ashefa adalah orang yang berlisensi dan punya pengalaman bertahun-tahun, mulai dari dokter, suster, sampai psikiaternya.
Dengan keahlian kakak-kakak support system Ashefa, proses pemulihan korban penyalahguna narkoba bisa lebih cepat dan minim mengalami relapse.
3. Pemulihan Dengan Metode Holistik
Terapi kesehatan holistik adalah gabungan dari ragam treatment yang memadukan pemulihan fisik, jiwa, dan spiritual sekaligus. Jenis terapi ini termasuk salah satu yang paling populer di dunia saat ini.
4. Sarana Rekreasi
Fasilitas terakhir yang disediakan Ashefa Griya Pusaka saat rehabilitasi rawat jalan adalah sarana rekreasi untuk menunjang pemulihan Anda!
Meski Anda mengikuti terapi rawat jalan, Anda tetap bisa menikmati berbagai kegiatan dan sarana rekreasi di markas besar Ashefa di Jakarta dan Jawa Barat.
Setelah membaca mekanisme rehabilitasi narkoba rawat jalan, apakah Anda tertarik memilih metode pemulihan ini untuk korban penyalahguna? Jika masih ragu, jangan sungkan menghubungi Hotline 24 jam Ashefa di Whatsapp/SMS/telepon 0813-8888-4646!
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka