Noskapin - Obat Batuk Tidak Biasa yang Termasuk dalam Opioid Kelas Menengah - Ashefa Griya Pusaka

Noskapin – Obat Batuk Tidak Biasa yang Termasuk dalam Opioid Kelas Menengah

noscapine 1
Share on:

Hari ini, kita akan menjelajahi dunia obat-obatan, dan topik kita kali ini adalah noskapin. Meskipun mungkin terdengar asing bagi beberapa orang, noskapin memiliki sejarah dan kegunaan yang menarik dalam dunia medis. Artikel berikut akan membahas lebih lanjut tentang noskapin, baik dari segi kandungan kimianya, manfaat medisnya, hingga potensi risikonya.

Apa Itu Noskapin dan Dari Mana Asalnya?

Noskapin, juga dikenal sebagai noscapine, adalah alkaloid yang ditemukan dalam tanaman opium, khususnya di dalam tanaman Papaver somniferum yang juga menghasilkan opium. Berbeda dengan alkaloid opium lainnya, seperti morfin atau kodein, noskapin tidak memiliki efek analgesik yang signifikan dan tidak menyebabkan ketergantungan. Oleh karena itu, noskapin sering digunakan sebagai agen antitusif atau penekan batuk.

Noskapin pertama kali diisolasi pada tahun 1817 oleh dua ahli kimia Prancis, Pierre Jean Robiquet dan Antoine François Gélis. Meskipun telah berusia lebih dari dua abad, noskapin masih menjadi bahan penelitian karena potensinya dalam mengatasi masalah batuk tanpa efek samping yang signifikan.

Kandungan Kimia Noskapin dan Manfaat dalam Pengobatan Batuk

Noskapin termasuk ke dalam golongan senyawa kimia yang dikenal sebagai alkaloid isoquinoline. Berbeda dengan beberapa alkaloid opium lainnya yang memiliki efek narkotika, noskapin bersifat non-narkotika. Struktur kimianya yang khas membuatnya menjadi pilihan yang lebih aman dalam pengobatan batuk.

Manfaat Noskapin dalam pengobatan batuk yang utama adalah :

  • Efek Antitusif:

Noskapin bekerja sebagai antitusif dengan cara mengurangi refleks batuk di otak. Ini berarti, noskapin membantu mengurangi keinginan untuk batuk tanpa memengaruhi perasaan sakit atau menghasilkan efek penenang seperti opioid lainnya.

  • Tidak Menyebabkan Ketergantungan:

Salah satu keunggulan noskapin adalah tidak menyebabkan ketergantungan, berbeda dengan beberapa obat batuk opioid yang dapat menimbulkan risiko penyalahgunaan dan kecanduan. Ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih aman untuk pengobatan batuk jangka pendek.

  • Tidak Menyebabkan Gangguan Pernafasan:

Opioid seringkali dapat menekan sistem pernapasan, tetapi noskapin tidak memiliki efek samping tersebut. Ini membuatnya lebih aman digunakan, terutama oleh individu yang memiliki masalah pernapasan.

  • Dapat Digunakan pada Berbagai Kelompok Usia:

Noskapin dapat diberikan kepada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan lansia, dengan pemantauan dan dosis yang tepat. Hal ini menjadikannya pilihan yang serbaguna untuk pengobatan batuk.

Penggunaan Noskapin di dunia medis meliputi :

  • Pengobatan Batuk Kering:

Noskapin biasanya digunakan dalam pengobatan batuk kering, di mana pasien merasa perlu untuk batuk tetapi tidak ada lendir yang perlu dikeluarkan. Noskapin membantu mengurangi refleks batuk yang tidak produktif ini.

  • Penggunaan pada Anak-anak:

Noskapin sering diresepkan untuk anak-anak dengan batuk yang sulit diatasi. Keamanannya membuatnya menjadi pilihan yang lebih diutamakan daripada obat batuk opioid yang dapat menyebabkan risiko efek samping yang lebih besar pada anak-anak.

  • Penggunaan pada Pasien dengan Masalah Pernapasan:

Pasien dengan masalah pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), sering kali memilih noskapin sebagai agen antitusif karena tidak memiliki efek samping menekan pernapasan.

  • Kombinasi dalam Obat Batuk dan Pilek:

Noskapin dapat ditemukan sebagai salah satu bahan dalam obat batuk dan pilek yang mengandung beberapa bahan aktif untuk mengatasi berbagai gejala.

Dosis dan Penggunaan Bijaksana Noskapin

Dalam menghadapi batuk kering, dosis dan aturan pakai noscapine menjadi kunci utama untuk mencapai hasil yang optimal. Pahami dengan cermat petunjuk berikut agar pengobatan memberikan hasil efektif.

Ketika dokter meresepkan noscapine, dosis yang diberikan akan selalu disesuaikan dengan kondisi medis dan usia pasien.

Obat Tetes Oral :

Dewasa: Konsumsi 10 tetes noscapine, 3–4 kali sehari. Sebuah dosis yang diperhitungkan untuk menghadapi batuk kering tanpa henti.

Anak usia 6–12 tahun: Berikan 5 tetes noscapine, 3–4 kali sehari. Sebuah petualangan dosis yang ringan untuk memastikan kenyamanan anak Anda.

Kapsul :

Dewasa: Pilih antara 1–2 kapsul noscapine 25 mg, 4 kali sehari, atau 1 kapsul noscapine 50 mg, 4 kali sehari. Fleksibilitas dosis untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Anak usia 10–15 tahun:  Berikan 1 kapsul noscapine 25 mg, 4 kali sehari.

Anak usia 7–9 tahun: Berikan kapsul noscapine 25 mg, 3 kali sehari.

Potensi Risiko dan Efek Samping Noskapin

Walaupun noskapin dikenal sebagai obat batuk yang aman, seperti halnya semua obat, penggunaan yang tidak tepat atau dosis yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin timbul termasuk:

  • Mual dan Muntah: Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami mual atau muntah setelah mengonsumsi noskapin.
  • Pusing: Beberapa individu dapat merasakan rasa pusing setelah mengonsumsi noskapin. Ini dapat memengaruhi konsentrasi dan kewaspadaan.
  • Reaksi Alergi: Seperti halnya dengan banyak obat, ada kemungkinan individu mengalami reaksi alergi terhadap noskapin. Tanda-tanda seperti ruam kulit, gatal, atau pembengkakan wajah perlu diwaspadai.
  • Gangguan Saluran Pencernaan: Pada beberapa kasus, noskapin dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, termasuk diare atau konstipasi.
  • Gangguan Pernafasan (Jarang): Meskipun jarang terjadi, beberapa orang mungkin mengalami kesulitan bernafas atau peningkatan frekuensi napas. Jika hal ini terjadi, segera hubungi profesional medis.

Penyalahgunaan Noskapin

Meskipun noskapin memiliki banyak manfaat, seperti obat-obatan lainnya, penggunaan yang tidak benar atau penyalahgunaan dapat menimbulkan risiko kesehatan. Berikut adalah beberapa tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan:

  • Penyalahgunaan dan Ketergantungan: Meskipun noskapin bukan narkotika yang menyebabkan ketergantungan, ada potensi penyalahgunaan jika digunakan dalam dosis yang tidak sesuai atau dalam kombinasi dengan zat lain.
  • Interaksi dengan Obat Lain: Noskapin dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, termasuk obat-obatan yang menekan sistem saraf pusat. Penting untuk memberi tahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang sedang dikonsumsi.
  • Ketidakcocokan dengan Beberapa Kelompok Pasien: Meskipun noskapin dapat digunakan pada berbagai kelompok usia, ada beberapa kondisi kesehatan tertentu atau penggunaan bersamaan dengan obat tertentu yang mungkin membuat noskapin tidak cocok untuk sebagian orang.
  • Perlu Pengawasan Medis: Pemilihan dosis noskapin dan penggunaannya pada kondisi kesehatan tertentu sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan medis. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Bagaimanapun, penting untuk selalu menggunakan noskapin dengan bijak dan sesuai dengan petunjuk dokter. Serta, seiring dengan manfaat yang ditawarkannya, kita juga perlu memahami potensi risiko dan efek samping yang mungkin muncul.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top