Banyak sekali obat yang beredar mengandung zat aktif diazepam. Salah satunya adalah obat valium. Jenis obat ini memberikan efek tenang di otak dan sistem saraf pusat. Dosis yang diberikan harus sesuai dengan aturan dokter, karena dokter akan memeriksa keadaan pasiennya terlebih dahulu sesuai keadannya.
Untuk itu dosis yang diberikan harus sesuai tidak boleh dilebihi dan dikurangi. Untuk mengetahui manfaat, dosis, efek samping dan cara kerja dari valium, mari kita bahas di artikel ini.
Obat jenis Valium
Valium adalah obat yang mengandung zat aktif diazepam yang memiliki manfaat sebagai terapi kecemasan, ketegangan dan gelisah. Diazepam adalah golongan obat benzodiazepin long acting yang memiliki aksi sebagai antikonvulsan, ansiolitik, sedative, pelemas otot dan amnestic.
- Antikolvusan : mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf yang dapat mengatasi kejang
- Ansiolitik : obat anti kecemasan
- Sedatif : obat penenang
- Pelemas otot
- Amnestik : kondisi yang menyebabkan kehilangan ingatan
Obat Valium biasanya digunakan untuk mengobati kecemasan, kejang, insomnia, penghentian alkohol dan kejang otot. Pada prosedur bedah juga dapat digunakan untuk menginduksi amnesia.
Valium termasuk golongan obat keras dan psikotropik, penggunaanya dapat disuntikan melalui intravena, intramuskuler atau subcutan. Sehingga harus dilakukan oleh tenaga medis professional.
Valium tergolong kelas terapi anxiolystics dengan kandungan diazepam 5 mg/2 ml. bentuknya cairan injeksi yang dikemas dalam ampul.
Manfaat Valium
Valim dapat memiliki manfaat untuk orang dewasa dan anak-anak. Berikut manfaat untuk orang dewasa :
- Meredakan gejala putus alkohol
- Mengontrol spasme otot kejang
- Terapi pengobatan epilepsy
- Terapi jangka pendek 14 hari untuk kecemasan atau dengan insomnia dan masalah kesehatan mental lainnya
- Pemeliharaan dan pemulihan anastesi
- Efek tenang dalam prosedur bedah dan medis minor
Untuk anak-anak obat valium dapat digunakan sebagai :
- Mengobati mimpi buruk atau tidur berjalan
- Mengontrol ketegangan dan iritabilitas pada kasus spastisitas pada cerebral palsy
Dosis penggunaan Valium
Dosis Valium injeksi harus dilakukan oleh tenaga medis professional dan resep dokter. Dosis yang diberikan juga harus dikonsultasikan dengan dokter karena setiap orang berbeda-beda tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita, berikut dosis yang diberikan :
- Insomnia diberikan 5-15 mg sebelum tidur
- Kecemasan yang berat 2 mg 3 kali sehari , maksimal 30 mg per hari
- Terapi pada kondisi kejang 2-60 mg per hari dosis terbagi
- Anastesi sedasi dalam prosedur bedah dan medis minor 5-20 mg
- Kejang otot 2-15 mg per hari dalam dosis terbagi hingga 60 per hari pada gangguan kejang parah
- Sindrom penarikan alkohol 5-20 mg ulangi pemberian obat setiap 2-4 jam jika perlu. Atau 10 mg 3-4 kali sehari pada hari pertama, kurangi dosis menjadi 5 mg 3-4 kali sehari sesuai kebutuhan.
Efek Samping Penyalahgunaan
Ada beberapa efek samping yang dirasakan setelah menggunakan Valium diantaranya :
- Pusing
- Kelelahan
- Kantuk
- Tubuh bergetar atau tremor
- Bingung
- Gangguan keseimbangan
- Penglihatan kabur
Jika efek samping diatas tidak hilang dan semakin berat seperti dibawah ini,segera hubungi dokter
- Sulit bernapas
- Penyakit kuning
- Sakit tenggorokan dan demam yang tak kunjung mereda
- Kelemahan otot
- Reaksi paradox seperti halusinasi, kecemasan, insomnia, psikosis dan gangguan tidur
- Hipersentivitas, kelainan darah, peningkatan enzim hati
Kontraindikasi
Hindari penggunan Valium pada pasien yang memiliki indikasi seperti penderita glaucoma sudut tertutup akut, koma, depresi sistem saraf pusat yang sudah ada sebelumnya, sinfrom apnea tidur, pernafasan berat dan akut, miastenia gravis dan gangguan hati berat.
Interaksi obat
Beberapa interaksi obat yang umum terjadi saat penggunan Valium :
- Dapat meningkatkan efek depresan sistem saraf pusat tanpa anastesi, analgesic narkotik, antidepresan, antipsikotik
- Meningkatkan efek depresan sistem saraf pusat tanpa antivirus
- Dapat meningkatkan kadar serum jika diberikan bersama disulfiram
- Dapat mengurangi efek terapi jika diberikan bersama teofilin
- Dapat mengurangi clearance jika digunakan bersama dengan antibakteri yang mengganggu metabolisme oleh enzim hati
Cara kerja Valium
Cara kerja valim, menurut peneliti sama seperti cara kerja heroin pada otak. Itulah yang menyebakan orang yang mengkonsumsi obat ini menjadi ketergantugan. Diazepam atau Valium akan meningkatkan level hormon dopamin di dalam otak sama dengan obat yang membuat kecanduan. Untuk konsultasi terkait ketergantungan segera hubungi Ashefa Griya Pusaka sebagai rehabilitasi narkoba terdepan dan terpercaya.
Penelitian ini dipublikasikan dalam journal nature yang menjelaskan mengapa orang selalu ingin mengkonsumsi obat itu kembali hinga kecanduan. Zat kimia GABA ( gamma aminobutyric acid) akan diproduksi dalam otak ketika mengkonsumsi obat diazepam Valium.
Zat tersebut akan meningkatkan level hormon dopamin dalam otak dan membuat rasa nyaman dan lebih tenang. Hal tersebut terjadi pada para korban penyalahguna heroin dan morfin. Namun efek kecanduan tergantung kemampuan mengikat reseptor GABA yang disebut subunit.
Menurut Dr Lunscher dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa molekul dasar benzodiazepin ternyata memiliki efek candu yang sama dengan obat obatan seperti heroin, sehingga perlu merancang obat tersebut yang baru dengan tingkat candu yang rendah.
Pada orang yang sudah ketergantungan obat diazepam Valium, penghentian secara tiba-tiba dapat menimbulkan sakau yang ditandai sulit tidur, sakit kepala, mual, muntah, rasa melayang,cemas, berkeringat dan lelah.
Jadi penggunaan obat ini yang sudah lama, sebaiknya dihentikan secara bertahap dan harus diawasi oleh dokter.
Kesimpulan
Valium adalah jenis obat yang mengandung zat aktif diazepam yang merupakan golongan obat benzodiazepin long acting. Masuk dalam psikotropik kelas terapi anxiolstics. Valium dalam penggunaanya dapat disuntikan melalui intravena, intramuscular dan subkutan.
Manfaat dari Valium dapat digunakan untuk anastesi, mengatasi kecemasan parah, kejang otot, sindrom penarikan alkohol, insomnia, kehilangan ingatan atau memori, dan obat penenang. Cara kerja Valium sama seperti heroin yang meningkatkan level hormon dopamin di otak sehingga menyebabkan kecanduan.
Efek samping ringan yang dirasakan seperti pusing, mual, ngantuk, gangguan penglihatan dan yang berat seperti reaksi paradox halusinasi, gangguan tidur, kelainan darah, penyakit kuning. Dosis yang diberikan berbeda-beda setiap orang tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka