Dalam dunia medis obat untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan mental atau kejiwaan memiliki beragam jenisnya. Salah satunya adalah risperidone. Risperidone adalah salah satu jenis obat psikotropika untuk mengobati gejala tertentu.
Salah satu gejala yang bisa diatasi oleh obat risperidone ini seperti gejala bipolar, skizofrenia dan gangguan psikosis lainnya. Namun dalam penggunaan nya sama halnya dengan obat lain harus digunakan sesuai dengan dosis yang seharusnya.
Selain membahas mengenai kegunaan dari risperidone, pada pembahasan kali ini pun harus diketahui mengenai interaksi obat risperidone dengan obat lain serta efek samping yang bisa dirasakan seperti apa.
Risperidone Obat Apa?
Risperidone adalah jenis obat psikotropika yang termasuk ke dalam jenis obat antipsikotik atipikal. Obat ini bisa mengatasi berbagai gejala gangguan kesehatan mental seperti gangguan bipolar, psikosis hingga skizofrenia.
Jenis obat risperidone seperti tablet, larutan atau sirup hingga cairan suntik. Penggunaan nya bisa digunakan oleh anak-anak usia lebih dari 5 tahun hingga orang dewasa. Dalam cara kerjanya obat ini bertugas untuk memengaruhi zat kimia yang ada di otak.
Risperidone juga merupakan turunan dari benzisoxazole. Selain itu pun obat ini pun antagonis dopaminergik kuat yang efektif untuk mengatasi gejala skizofrenia. Untuk pengobatan skizofrenia hanya boleh digunakan oleh anak-anak lebih dari 13 tahun hingga dewasa.
Sedangkan untuk gangguan bipolar bisa digunakan oleh anak-anak lebih dari 10 tahun hingga dewasa. Kemudian untuk gejala iritabilitas yang terjadi pada penderita autis bisa digunakan oleh anak-anak lebih dari 5 tahun hingga 16 tahun.
Kegunaan Risperidone
- Gangguan bipolar
Risperidone bisa digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar usia lebih dari 10 tahun. Biasanya gangguan bipolar terjadi dengan beberapa gejala seperti suasana hati yang berubah-ubah, gejala manik atau hipomanik dan episode depresi.
Episode manik merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika keadaan emosional seperti meningkatnya suasana hati dan menyebabkan tersinggung pada satu minggu atau lebih. Hal tersebut menyebabkan perubahan pada perilaku dan aktivitas fisik. Sehingga risperidone bisa mengatasi gangguan bipolar yang terjadi.
- Skizofrenia
Selain gangguan bipolar ada juga gangguan jiwa lainnya yang bisa diatasi oleh risperidone yakni skizofrenia. Skizofrenia merupakan suatu kondisi ketika penderitanya tidak bisa menafsirkan realitas secara sadar.
Sehingga hal tersebut juga berhubungan dengan terjadinya halusinasi. Pengobatan skizofrenia kebanyakan membutuhkan pengobatan seumur hidup sehingga perlu dilakukan dengan baik agar tidak terjadi komplikasi.
- Alzheimer
Alzheimer merupakan suatu gangguan kesehatan mental lain yang bisa terjadi pada seseorang. Terdapat 5 tahap dalam penyakit Alzheimer. Diantaranya adalah Alzheimer praklinis, gangguan kognitif ringan, demensia ringan, demensia sedang dan demensia berat.
Demensia terjadi ketika suatu kondisi terjadi dengan memengaruhi kemampuan intelektual hingga perilaku yang cukup parah dan berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut bisa diatasi dengan risperidone.
Interaksi obat Risperidone
Interaksi antara satu obat dengan obat lain memang harus diperhatikan. Karena ada beberapa obat yang tidak bisa berinteraksi bersama-sama. Salah satunya obat risperidone bisa berpengaruh terhadap obat lain seperti:
- Pramipexole, levodopa dan bromocriptine bisa menurunkan efektivitas
- Obat anticemas, pereda nyeri golongan opioid, obat tidur, muscle relaxants, antihistamin bisa meningkatkan risiko kantuk berat
- Quinine, maprotiline, mefloquine, amiodarone, escitalopram, amitriptyline dan obat antipsikotik lain bisa meningkatkan risiko terjadinya aritmia
- Furosemide pada lansia yang memiliki penyakit demensia bisa meningkatkan risiko kematian
- Fluoxetine, itraconazole, verapamil, fluconazole atau ketoconazole bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping risperidone
- Methylpenidate bisa meningkatkan risiko ekstrapiramidal seperti Tardive dyskinesia atau akathisia
- Obat antihipertensi bisa meningkatkan risiko hipotensi
Efek samping Risperidone
Efek samping yang bisa dialami oleh orang yang menggunakan risperidone ini seperti efek samping ringan, sedang hingga berat. Diantaranya adalah:
- Gelisah
- Kecemasan
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Insomnia
- Kelelahan
- Mual
- Mulut kering
- Gangguan tidur
- Ngiler
- Gejala ekstrapiramidal
- Peningkatan berat badan
- Peningkatan nafsu makan
- Sulit menelan
- Tremor
- Perubahan suasana hati
- Peningkatan kadar prolactin dengan ditandai keluarnya ASI di luar masa menyusui
- Demam dan keringat berlebih
- Hipertensi atau refleks takikardia
- Hipotensi
- Kesadaran menurun
- Kejang
- Ruam pada kulit
- Detak jantung berdetak kencang
Beberapa efek samping diatas dimulai dari efek samping ringan hingga berat bisa dialami oleh pengguna risperidone. Namun tak semuanya mengalami efek samping tersebut. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dosis yang digunakan, tingkat keparahan dan lain sebagainya.
Penggunaan Risperidone
Dalam penggunaan risperidone pun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya yang terpenting adalah risperidone harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Sebelum akan menggunakan risperidone jangan membuka kemasan terlebih dahulu.
Obat risperidone ini tidak boleh diperjualbelikan secara bebas karena penyalahgunaan nya sangat dilarang jika tidak sesuai dengan seharusnya. Dalam menggunakan risperidone ini juga tidak boleh dihancurkan, digerus, dipotong ataupun dilarutkan.
Dosis yang diberikan sesuai dengan kondisi, usia, obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi dan lain sebagainya. Tidak boleh menghentikan atau menambah dosis risperidone yang sedang digunakan karena bisa menimbulkan komplikasi.
Kesimpulan
Risperidone merupakan salah satu jenis obat psikotropika yang termasuk ke dalam kelas obat antipsikotik atipikal. Dalam kegunaannya risperidone bisa digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar, skizofrenia ataupun Alzheimer.
Namun karena obat ini keras sehingga penggunaannya terkadang tidak bisa digunakan bersamaan dengan obat lain karena bisa menimbulkan komplikasi lain. Selain itu pun efek samping dari risperidone bisa terjadi dari yang ringan hingga berat.
Sehingga dalam menggunakan risperidone harus sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh berlebihan atau menghentikan penggunaan risperidone secara mendadak karena akan menimbulkan komplikasi atau efek samping yang berbahaya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka