4 Hal yang Anda Peroleh Pelajari di Pusat Rehabilitasi Narkoba - Ashefa Griya Pusaka

4 Hal yang Anda Peroleh Pelajari di Pusat Rehabilitasi Narkoba

4 Hal yang Dilakukan & Dipelajari di Pusat Rehabilitasi Narkoba
Share on:

4 Hal yang Anda Peroleh Pelajari di Pusat Rehabilitasi Narkoba – Selain membantu pasien untuk lepas dari ketergantungan NAPZA, pusat rehabilitasi narkoba memiliki peranan lain. Apa saja yang dilakukan dan dipelajari oleh pasien selama menjalani rehabilitasi?

Masing-masing tempat rehab memiliki berbagai program yang berbeda. Namun, beberapa layanan rehab tersebut memiliki acuan yang sama.

Pusat rehabilitasi narkoba bertujuan agar pengguna NAPZA mampu lepas dari ketergantungan, memulihkan mental dan psikis, serta menyiapkan pasien agar siap kembali ke masyarakat.

Pada dasarnya, pusat rehabilitasi membantu pasien mengidentifikasi masalah yang dialami serta permasalahan lain yang turut menyumbang kontribusi dalam penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Jika kerabat, saudara, atau anggota keluarga Anda memerlukan layanan rehabilitasi narkoba di wilayah Jakarta, Anda akan merasa lebih tenang jika mengetahui apa yang mungkin pasien dapatkan dan pelajari di pusat rehabilitasi NAPZA.

4 Hal yang Anda Peroleh Pelajari di Pusat Rehabilitasi Narkoba

4 Hal yang Dilakukan & Dipelajari di Pusat Rehabilitasi Narkoba
4 Hal yang Dilakukan & Dipelajari di Pusat Rehabilitasi Narkoba

Ashefa Griya Pusaka menyediakan layanan program rehabilitasi yang disesuaikan khusus untuk kebutuhan Anda. Mengusung konsep individual treatment plan, Ashefa Griya Pusaka membantu pasien rehab pulih dari ketergantungan NAPZA hingga kembali produktif sesuai dengan potensi yang dimiliki. Pelajari program pemulihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda pribadi dengan panti rehabilitasi narkoba.

1. Pasien Rehab Belajar untuk Hidup Sekali Lagi

Ketika korban penyalahguna NAPZA masih dalam tahap adiksi aktif, mereka kehilangan berbagai hal. Sebagian pasien kehilangan pekerjaan mereka sementara pasien lainnya kehilangan orang-orang yang mereka sayangi akibat penyalahgunaan narkoba.

Apapun alasan korban penyalahguna narkoba menyalahgunakan NAPZA, selalu ada kesempatan bagi mereka untuk pulih dan hidup sekali lagi.

Di pusat rehabilitasi narkoba, pasien belajar untuk menerima kesalahan dan belajar untuk memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang mungkin telah mereka sakiti karena penyalahgunaan narkoba.

Kecanduan NAPZA menyebabkan perubahan perilaku, kepercayaan, nilai dan norma yang diyakini, hingga kepribadian. Hasilnya, tak jarang korban penyalahguna narkoba merusak hampir seluruh aspek kehidupan mereka, termasuk pekerjaan dan hubungan keluarga.

Di pusat rehabilitasi narkoba, pasien belajar untuk memperoleh kembali kehidupan normal mereka dengan cara yang aman dan sehat melalui rehabilitasi medis dan sosial.

Proses rehab diawali dengan detoksifikasi, di mana tubuh dan otak pasien dikembalikan ke kondisi normal tanpa pengaruh obat-obatan.

Setelahnya, pasien mengikuti terapi untuk mengidentifikasi masalah terkait adiksi, mencari jalan keluar, dan berusaha untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan medis maupun sosial yang disebabkan oleh penggunaan narkoba.

Memang, proses menuju tahap tersebut tidak mudah. Namun, langkah awal untuk hidup normal sekali lagi berawal dari rehabilitasi.

Ashef Griya Pusaka berkomitmen untuk memberikan layanan rehabilitasi medis dan sosial melalui tenaga profesional bagi korban penyalahgunaan dan korban penyalahguna narkoba. Cari tahu cara Ashefa Griya Pusaka membantu kerabat atau keluarga Anda pulih dari ketergantungan narkoba dengan klik di sini.

2. Pasien Mendapat Konsultasi & Terapi dari Tenaga Psikiater Profesional

Sebagian besar tempat rehabilitasi narkoba di Jakarta memiliki tim tenaga medis profesional untuk melakukan assessment dan memberikan perawatan pada pasien rehab.

Perawatan tersebut tak hanya terkait penyalahgunaan NAPZA dan perawatan fisiologis, namun juga memastikan kondisi kesehatan mental tetap prima.

Psikiater, psikolog, konselor, dan social worker membantu pasien-pasien rehab mengidentifikasi akar masalah penyebab kecanduan yang mereka alami dan membantu mereka untuk bangkit.

Bagi sebagian besar pasien rehab, proses ini biasanya lebih berat karena pasien umumnya merasa tidak nyaman untuk menceritakan masalah mereka, terutama pada orang asing seperti tenaga psikiater. Namun, terapi ini merupakan langkah krusial dalam tahapan rehabilitasi narkoba.

Dengan mengenal adiksi dan pengaruhnya terharap perilaku dan kepribadian pasien, pasien rehab diharapkan lebih siap ketika menghadapi kekambuhan.

Tenaga psikiater juga mampu membantu pasien untuk mengatasi masalah terkait kondisi kesehatan mental yang muncul akibat kecanduan narkoba seperti depresi atau rasa cemas. Lalu bagaimana cara berhenti kecanduan? Untuk kamu yang ingin terbebas dari masalah ini sebaiknya mengikuti program rehabilitasi narkoba.

Pada akhir program rehabilitasi narkoba, tim medis membantu pasien untuk membuat rencana pencegahan relaps dan mengenali gejala kekambuhan, serta cara menghindari pemicu relaps.

Ashefa Griya Pusaka memiliki tenaga medis profesional yang terdiri dari dokter umum, psikiater, psikolog, konselor adiksi, tim holistik, dan tim pendukung lainnya untuk membantu pasien menjalani proses stabilisasi. Pelajari cara Ashefa Griya Pusaka membantu pasien rehab memulihkan kesehatan fisik, psikis, dan memberikan motivasi bagi korban penyalahguna NAPZA dengan klik di sini.

3. Pasien Belajar Mengenal Adiksi

Sebagian besar fasilitas rehabilitasi narkoba di Jakarta memberikan edukasi mengenai adiksi, cara kerja adiksi, dan bagaimana zat-zat tertentu pada NAPZA mempengaruhi otak.

Dalam jangka panjang, edukasi ini membantu pasien rehab untuk memahami bahwa tubuh mereka tidak bisa memproses beberapa zat tertentu seperti orang lain karena perubahan otak.

Otak yang dipengaruhi oleh adiksi memberikan reaksi berbeda ketika terpapar NAPZA.

Komponen psikoedukasi yang pasien terima selama menjalahi rehabilitasi narkoba dapat membantu mengurangi rasa malu atau rasa bersalah pasien.

Dengan menyediakan perspektif fisiologis dalam proses rehabilitasi, pasien diharapkan mampu menghadapi kambuh dan relaps tanpa menyalahkan diri sendiri atau merasa malu.

Kekambuhan dan relaps bisa terjadi dan menghilang begitu saja. Oleh sebab itu, pasien rehab membutuhkan dukungan dan manajemen berkelanjutan agar pulih seumur hidup.

Selain rehabilitasi mental dan sosial, Ashefa Griya Pusaka membantu pasien
untuk mengembangkan diri sesuai minat dan bakat yang dimiliki. Alumni Ashefa Griya Pusaka diharapkan mampu kembali berintegrasi dan berperan aktif di masyarakat.

4. Pasien Tergabung dalam Komunitas Pemulihan

Salah satu hal penting yang diperoleh oleh pasien rehab selama berada di fasilitas rehabilitasi narkoba adalah menemukan lingkar pertemanan seperjuangan.
Melalui dukungan komunitas, pasien merasa memiliki kawan yang mengerti kondisi mereka. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan rasa gotong royong dan meningkatkan proses penyembuhan pasien secara keseluruhan.

Beberapa pusat rehabilitasi memisahkan pasien berdasarkan usia atau jenis kelamin. Namun, ada pula tempat rehabilitasi narkoba di Jakarta yang menggabungkan pasien dari berbagai latar belakang.

Berkenalan dengan pasien rehab lain yang memiliki pengalaman dan latar belakang berbeda mampu menanamkan pemahaman dalam benak pasien bahwa korban penyalahgunaan narkoba bisa berasal dari berbagai kalangan.

Program rehabilitasi narkoba yang dipilih oleh pasien atau keluarga pasien juga menentukan lingkar pertemanan yang akan dijalin nantinya selama masa rehab berlangsung.

Ashefa Griya Pusaka memiliki wadah pengembangan diri bernama Ashefa Community yang bertindak sebagai recovery support group khusus bagi pasien-pasien yang telah menyelesaikan program rehabilitasi. Pelajari bagaimana Ashefa Griya Pusaka turut memberi pembekalan bagi pasien rehab yang telah pulih agar kembali menjadi manusia berkualitas.

Mengapa Pasien Rehab Perlu Mempelajari tentang rehabilitasi?

Ilmu dan bekal yang diajarkan oleh tenaga medis di tempat rehabilitasi narkoba merupakan senjata penting dalam perjalanan pasien untuk sembuh dari adiksi.

Pengguna NAPZA yang memulai proses pemulihan secara mandiri seringkali tidak memiliki pondasi kuat yang diperoleh oleh pasien rehab di pusat rehabilitasi.

Mereka yang berusaha memulihkan diri secara mandiri cenderung mengalami kemunduran dalam proses pemulihan tersebut.

Sebagian besar pusat rehabilitasi narkoba di Jakarta tak hanya membantu memulihkan pasien rehab NAPZA, namun membekali pasien dengan ilmu dan teknik untuk menghadapi kambuh dan relaps.

Dengan dukungan komunitas dan bantuan profesional, pasien rehab diharapkan memiliki bekal mumpuni untuk menghadapi kambuh dan kembali ke masyarakat.

Melalui fasilitas rehabilitasi narkoba, pasien bisa mendapat bantuan mengenai:

  • Apa yang terjadi selama proses detoksifikasi
  • Mengapa detoksifikasi diperlukan
  • Berapa lama efek akan bertahan
  • Cara manajemen psikis dan mendorong perubahan ke arah lebih baik

Dengan keunggulan di atas, korban penyalahgunaan narkoba dan korban penyalahguna NAPZA bisa mendapat manfaat jauh lebih banyak ketika menjalani rehabilitasi di pusat rehab dibanding dengan pemulihan mandiri.

Ashefa Griya Pusaka adalah pusat rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahguna narkoba yang menyediakan fasilitas lengkap dan premium. Dengan motto 3P “Pulih, Pengembangan Diri, dan Produktif”, Ashefa Griya Pusaka bertekad untuk memulihkan korban NAPZA dan korban penyalahguna narkoba agar bisa kembali ke masyarakat dengan membawa manfaat dan martabat. Temukan program rehabilitasi narkoba sesuai dengan yang Anda dan keluarga butuhkan dengan klik di sini.

Medical Disclaimer:
Ashefa Griya Pusaka bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup korban penyalahgunaan narkoba, NAPZA, dan zat aditif lainnya dengan konten yang sesuai fakta, penelitian, kutipan, dan direviu oleh tenaga medis berlisensi. Informasi yang kami sediakan tidak ditujukan untuk menggantikan saran dari tenaga profesional, diagnosa, maupun perawatan. Informasi ini tidak seharusnya digunakan sebagai pengganti atas saran dari tenaga profesional medis bersertifikasi.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top