Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi - Ashefa Griya Pusaka

Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi

Menjaga Kesehatan Mental Remaja Saat Pandemi
Share on:

Bagaimana kesehatan mental remaja di masa pandemi? Tentunya menjaga kesehatan mental di masa-masa sulit ini sangatlah penting. Terutama bagi para anak muda, yang terdampak baik secara materi maupun kesehatan psikologinya.

Menjadi seorang anak muda saat ini bisa dibilang cukup sulit, apa lagi sedang maraknya penyakit coronavirus (Covid-19). Dengan adanya virus ini, segala aktivitas kita terasa semakin terhambat misalnya karena ditutupnya sekolah, banyak acara yang harus dijadwalkan ulang, dan moment berharga yang hilang karena tidak bisa berkumpul bersama teman-teman.

Seakan kita tidak bisa menunjukan performa terbaik dalam hidup kita, karena terbatas akan kondisi. Masa muda tidak bisa diulangi lagi, karena disinilah moment paling berharga didalam hidup yang mungkin tidak akan terlupakan.

Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi

kesehatan mental remaja di masa pandemi
Menjaga Kesehatan Mental Remaja Saat Pandemi

Virus corona masih belum berakhir, oleh karena itu kita perlu menjaga kesehatan mental. Terutama bagi para remaja, karena kesehatan mental yang baik bisa menunjang segala aktivitasnya untuk terus berkembang. Menjaga kesehatan mental remaja di masa pandemi ini, memang bukan hal yang mudah.

Akibat perubahan hidup di masa pandemi, ini memicu berbagai macam masalah. Wabah pandemi coronavirus ini, mengakibatkan rasa cemas, terisolasi, kecewa, dan bahkan berduka. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu coba, untuk merawat diri dan menjaga kesehatan mental selama pandemi.

1. Mencari Pengalihan Untuk DIri Sendiri

Ketika kita sedang memliki masalah yang sulit untuk dihadapi, hal pertama yang perlu dilakukan yaitu membedakan masalah ini menjadi dua kategori: Hal yang bisa kita kendalikan, dan tidak bisa kita atasi sendiri/tidak bisa dikendalikan.

Pada umumnya, seseorang merasa sangat depresi, karena ada di kategori kedua. Mungkin ini memang masalah yang sangat besar, dan menjadi titik terlemah dalam hidupnya.

Cobalah untuk mencari pengalihan atas masalah yang sedang dihadapi saat ini untuk diri kita sendiri. Misalnya Anda bisa mengerjakan PR, menonton film kesukaan, bermain game, membaca novel, berjalan mencari udara segar dan hal-hal lainnya.

Cara ini bisa sangat membantu untuk mencari pelampiasan dan keseimbangan dalam hidup yang kita jalani sehari-hari.

2. Menyadari Bahwa Cemas Merupakan Hal yang Cukup Wajar

Ketika melihat berita, peningkatan kasus coronavirus pastinya akan berimbas kepada kegiatan kita sehari-hari. Misalnya jika Anda melihat judul-judul dimedia akan penutupan sekolah, tentunya hal ini bisa membuat cemas. Tetap tenang, karena kamu enggak sendirian merasakan hal itu. Rasa cemas adalah hal yang wajar, namun kamu tidak perlu terlalu takut akan hal ini.

Rasa cemas ini merupakan, bentuk protektif diri kita untuk menghadapi masalah yang mungkin terjadi. Hal ini bisa membuat kita tetap waspada, dan mengambil langkah yang tepat untuk lebih peduli dengan diri kita, dan lingkungan sekitar.

Dengan munculnya rasa cemas, tentunya kita akan mengambil tindakan yang lebih berarti. Setiap keputusan yang dibuat, harus dipikirkan secara matang untuk terhindar dari hal-hal yang berbahaya. Kecemasan membuat kita bertindak lebih cepat, misalnya membuat Anda bertindak untuk tidak berkumpul dengan orang lain, lebih peduli dengan cara mencuci tangan, dan tidak menyentuh wajah.

Cara protektif ini juga bukan saja untuk menjaga diri, namun bisa membuat orang lain lebih aman dan membantunya lebih sadar akan bahaya pandemi yang terus mengintai. Hingga saat ini, kasus viruscorona masih terus berkembang, bahkan banyak juga varian barunya.

Ketidakpedulian masyarakat akan bahaya viruscorona, sudah mulai kita rasakan akhir-akhir ini. Artinya banyak juga masyarakat yang sudah tidak mematuhi protokol yang seharusnya digunakan.

Padahal, orang-orang yang memiliki rasa kecemasan terhadap virus ini tentunya tidak sedikit. Jika kamu merasa cemas akan hal ini, memang bisa dimengerti. Jangan lupa juga untuk mengakses informasi Covid-19 dari sumber-sumber terpercaya.

Jika memiliki gejala terkait virus corona atau mungkin kamu pernah berhubungan dengan orang-orang yang memiliki masalah ini. Segera beritahu orangtua atau orang dewasa yang kamu percayai, untuk mendapatkan bantuan supaya tidak cemas berlebihan.

3. Berkomunikasi Dengan Cara Baru

Pandemi bukanlah halangan untuk berkomunikasi dengan teman-teman. Kita masih bisa berkomunikasi lewat media sosial, menunjukan kreativitas seperti mengikuti challenge di tiktok, video call bersamaan, dan masih banyak cara lainnya. Kreatifitas anak muda untuk saling terhubung bisa lewat mana saja, mereka menyukai hal-hal baru yang unik.

Namun, terlalu lama mengakses media sosial akan berdampak buruk dan menjadi aktivitas yang tidak sehat. Jangan lupa juga untuk mengatur jadwal dan tetap melakukan olahraga.

4. Kembangkan Kemampuan

Berada dirumah selama masa pandemi, bukanlah hal yang menakutkan. Ini bisa menjadi kesempatan emas, untuk belajar lebih banyak dari rumah.

Pada era yang sudah serba mudah ini, kamu bisa belajar apa saja dengan instan hanya dengan cara mempelajarinya di internet.

Lebih fokus mengembangkan kemampuan yang bisa menjadi penghasilan untuk diri Anda dimasa depan. Selain itu juga, ini merupakan cara yang lebih baik untuk menjaga kesehatan mentalmu, daripada terus-menerus merenungi pandemi yang belum berakhir ini.

5. Mengelola Perasaanmu Lebih Bijak Lagi

Kehilangan kesempatan untuk melakukan berbagai macam kegiatan bersama dengan teman, menyalurkan hobi, mengikuti pertandingan olahraga, melewatkan film baru dibioskop adalah hal yang mengecewakan.

Walaupun ini menjengkelkan, cobalah untuk memahaminya karena ini merupakan hal terbaik selama pandemi. Kelola perasaanmu jadi lebih bijak lagi dalam menghadapi setiap masalah yang ada.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, mungkin saja ini menjadi hal yang lebih baik di hidup Anda. Jangan sampai menyesal dikemudian hari, karena tidak mematuhi protokol yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya.

Mengelola perasaan Anda dengan cara yang lebih positif. Misalnya salurkan dengan cara membuat karya seni, membantu orang tua dirumah, berdonasi kepada orang lain dan yang lainnya.

6. Menjauhi Lingkungan dan Orang-Orang yang Membawa Pengaruh Negatif

Selama pandemi ini, banyak juga orang-orang yang merasa jenuh karena merasa terisolasi. Bahkan ada juga dari mereka yang akhirnya melakukan kegiatan negatif bagi dirinya sendiri.

Salah satu contohnya yaitu penyalahgunaan narkoba atau obat-obatan terlarang. Dilansir dari sumsel bnn, “Penyalahgunaan narkoba justru meningkat di masa pandemi corona” Hal ini dibuktikan dari meningkatnya jumlah barang bukti yang diungkap polri.

Kondisi pandemi ini tidak menjadi penghalang bagi para penyalahguna untuk mendapatkan barang haram tersebut. Apa lagi di saat trend daring atau online, yang membuat para pengedar tidak kehilangan cara untuk memasarkannya.

Bahkan menurut penelitan, yang dilakukan oleh Sheila Natalia. Kasus penyalahgunaan narkoba selama masa pandemi Covid-19 malah meningkat dua kali lipat.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan obat-obatan terlarang ini. Salah satu contohnya yaitu stress, akibat situasi dan masalah ekonomi terdampak Covid-19.

Kondisi stres ini bisa sangat berbahaya, dan bisa menjadi celah narkoba masuk dalam hidup kita. Oleh karena itu, menjauhi lingkungan dan orang-orang yang membawa pengaruh negatif juga bisa menjadi pencegahan dini bagi diri kita.

Akhir Kata

Kesehatan mental remaja di masa pandemi perlu diperhatikan lebih baik lagi. Karena efeknya akan sangat fatal, jika tidak ditangani sedini mungkin.

Pandemi memang memberikan masalah bagi hidup kita. Namun, kamu juga bisa melakukan perawatan dan pencegahan dengan melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top