Dilansir dari Harmony Ridge – Recovery Center, sebuah laporan dari Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba, Amerika (NIDA) menyatakan bahwa kematian akibat overdosis narkoba telah meningkat secara konsisten sejak tahun 1999, dengan lebih dari 64.000 kematian dilaporkan pada tahun 2016. Selain itu, obat-obatan penenang, termasuk barbiturat dan benzodiazepine (obat tidur yang umum) termasuk di antara obat-obatan terlarang.penyebab utamanya.
Sayangnya banyak penyalahguna obat yang tidak memahami risiko terburuk yang akan terjadi. Penggunaan obat dalam dosis yang besar, memungkinkan terjadinya overdosis hingga kematian, ironisnya digunakan untuk obat bunuh diri dengan sengaja.. Ironisnya ada yang mengonsumsi obat untuk bunuh diri dengan sengaja, sebagian ada juga yang mengonsumsinya dengan obat lain atau alkohol.
Bahaya Penyalahgunaan Obat
Ada begitu banyak golongan obat-obatan, mulai dari obat yang hanya boleh digunakan untuk kepentingan penelitian hingga obat yang bisa digunakan dalam dunia medis.
Walaupun demikian, penggunaan obat dalam dosis yang tidak tepat termasuk kedalam penyalahgunaan. Penyalahgunaan obat hanya akan mendatangkan hal buruk bagi hidup Anda, mulai dari menurunnya kualitas hidup hingga kondisi kesehatan yang semakin memburuk.
Setiap obat yang dikonsumsi secara berlebihan, bisa menimbulkan dampak buruk bagi penyalahgunanya. Apa lagi jenis obat-obatan terlarang yang bisa menyebabkan masalah pada kondisi kesehatan fisik dan psikis.
Obat terlarang memiliki banyak golongan, yang dibedakan berdasarkan tingkat kecanduan dari obat tersebut. Artinya setiap golongan obat ini memiliki risiko ketagihan, jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Seseorang yang memiliki masalah dengan ketergantungan obat terlarang biasanya tidak bisa sembarang berhenti begitu saja, karena akan memicu gejala putus obat. Ini merupakan efek yang timbul ketika berhenti secara langsung.
7 Obat yang Bisa Menyebabkan Kematian
Pada kesempatan ini kita akan membahas obat yang bisa menyebabkan kematian, diantaranya:
1. Crystal Meth
Crystal Meth atau biasa dikenal dengan Sabu-sabu
Crystal Meth atau Sabu yang biasa dikenal dengan methamphetamine. Crystal Meth adalah obat golongan stimulan sistem saraf pusat, yang termasuk kategori obat resep.
Nama lain dari crystal meth yaitu methamphetamine, meth, atau sabu-sabu. Obat ini sering kali disalahgunakan sebagai narkotika.
Padahal obat ini bisa sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami gangguan hiperaktivitas atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Fungsinya mengurangi kegelisahan pada orang yang terlalu aktif, mudah terganggu, sulit berkonsentrasi dan impulsif.
Selain itu juga, obat ini sering kali digunakan pada penyakit obesitas. Membantu menurunkan berat badan dan mengurangi rasa kantuk akibat narkolepsi.
Obat ini bisa menyebabkan ketergantungan yang cukup tinggi dan mempengaruhi sistem saraf pusat. Memiliki bentuk putih, seperti kristal, tidak berbau dan rasa yang pahit.
Seseorang yang memiliki permasalahan dengan obat ini biasanya akan mengalami ketergantungan, gangguan suasana hati, masalah gigi, menurunnya berat badan, hilang ingatan, perilaku agresif, sulit berkonsentrasi, menurunnya daya pikir dan kemampuan motorik, halusinasi, perubahan struktur dan fungsi otak.
Selain itu juga, efek crystal meth bisa berdampak pada kerusakan otak secara permanen. Penggunaan crystal meth secara berlebihan bisa menimbulkan overdosis hingga kematian.
2. MDMA
MDMA adalah salah satu jenis NAPZA yang memberikan efek stimulant dan halusinogen bagi penggunanya. Obat ini sering disalahgunakan untuk rekreasi “mencari kebahagian” untuk pesta akhir pekan. MDMA juga dikenal dengan nama ekstasi.
Pada tahun 1985 DEA (Drug Enforcement Administration) melarang penggunaan obat ini, karena memiliki risiko besar merusak otak dan saraf. Selain itu juga, termasuk salah satu obat yang tidak boleh sama sekali digunakan untuk keperluan medis.
Setelah seseorang mengonsumsi MDMA, bisa memberikan efek semangat sekaligus halusinasi. Selain itu juga, orang tersebut tidak bisa memperkirakan jarak, sehingga bisa sangat berbahaya jika setelah mengonsumsi langsung mengendarai kendaraan.
Hal inilah yang menyebabkan MDMA termasuk jenis stimulan dan halusinogen. Tidak sampai disitu, narkoba ini juga bisa sangat berbahaya bagi kondisi kesehatan terutama pada masalah otak seperti menyusutnya memori, sulit berkonsentrasi dan mudah lupa.
3. LSD
LSD adalah obat semi sintetis yang tidak sengaja ditemukan pada tahun 1940-an. Berasal dari asam lisergat dari jamur ergot beracun.
Pada tahun 1947 LSD pernah menjadi harapan besar sebagai pengobatan khususnya psikologis. LSD tidak memicu ketergantungan, obat ini juga sering digunakan untuk rekreasional, mencari ketenangan, meditasi dan berperan sebagai kontrabudaya pada tahun 1960.
Walaupun tidak memicu ketergantungan, efek halusinasi dari LSD 100 kali lebih kuat dari senyawa psilocybin(magic mushroom). Senyawa ini memicu produksi hormon dopamin pada otak, sehingga menimbulkan rasa senang, puas, bahagia dan nikmat. Secara psikologis zat yang terdapat dalam LSD bisa memicu kecanduan, membuat seseorang ingin menggunakannya lagi demi memuaskan keinginannya.
Penggunaan LSD sangat dilarang, karena termasuk kedalam obat-obatan yang tidak boleh disalahgunakan. Selain itu juga, efek berbahaya dari LSD yaitu membuat seseorang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.
Dari sinilah kasus kematian akibat penyalahgunaan LSD mulai bermunculan, efek halusinasi yang kuat membuat pengguna narkotika jenis ini melakukan tindakan-tindakan berbahaya.
4. Krokodil
Krokodil adalah candu rahasia dari negara Rusia. Narkoba jenis ini memiliki harga yang relatif lebih murah, tak heran jika banyak orang yang tertarik untuk mengonsumsinya.
Narkoba ini memiliki dampak yang lebih berbahaya, karena merupakan obat buatan sendiri yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Bahan-bahannya ini terbuat dari perpaduan obat penghilang rasa sakit, iodine, cairan korek api, pembersih industri, bensin, dan obat tetes mata.
Narkoba sintetis merupakan jenis yang paling berbahaya, pelajar artikel ini untuk memahaminya Mengenal Lebih Jauh Mengenai Ganja Sintetis atau Lebih Dikenal dengan Sinte
Obat ini dinamakan krokodil karena memiliki efek terhadap kulit, yang membuatnya menjadi bersisik.
5. Scopolamine
Scopolamine adalah obat keram perut, usus, atau saluran kemih.
Termasuk kedalam obat golongan antikolinergis, yang berfungsi memblokir kerja asetilkolin pada saraf pusat. Sehingga memberikan efek menenangkan, mengendurkan saluran kemih dan otot saluran cerna.
Obat ini biasa dikenal dengan nama hyoscine atau The Devil’s Breeath. Berasal dari tumbuhan kebun kolombia, yang bisa sangat berbahaya jika disalahgunakan.
Efek yang bisa langsung dirasakan yaitu, hilangnya sebagian memori dan langsung tertidur lelap dalam waktu beberapa jam saja.
Hal yang mengerikan, pengguna bisa lupa diri dan memenuhi permintaan tidak logis. Misalnya jika ada yang menyuruhnya lompat, maka tanpa ragu ia bisa melakukan tindakan tersebut.
Efek obat ini bisa sangat berbahaya, oleh karena itu jangan sekali-kali penasaran dan mencoba obat ini.
6. Ketamine
ketamin adalah salah satu jenis obat bius. Obat ini biasanya digunakan untuk tindakan medis tertentu seperti pembedahan.
Cara kerjanya mengganggu sinyal di otak, yang berperan untuk kesadaran dan rasa sakit. Obat ini tidak boleh disalahgunakan, penggunaannya juga harus diawasi oleh dokter.
Hal ini dikarenakan, penyalahgunaan ketamin bisa menimbulkan risiko yang berbahaya, misalnya gangguan pada pernapasan, meningkatnya tekanan darah, dan masalah pada penglihatan.
7. Opiate
Opiate atau opioid adalah jenis obat penghilang rasa sakit. Obat ini dibuat dari tanaman opium, sama seperti morfin.
Obat ini biasanya digunakan untuk treatment terhadap luka. Jenis obat opioid tidak boleh disalahgunakan, karena memiliki zat adiktif tinggi. Artinya seseorang yang berani coba-coba, bisa merasakan dampak ketergantungan.
Penggunaan obat ini bisa memberikan sensasi euforia dan ngefly. Efek ketergantungan ini akan membuat penyalahgunanya menambah dosis secara berlebihan.
Hingga saat ini, sudah banyak juga kasus kematian akibat penyalahgunaan opiate. Mayoritas kasus ini terjadi, karena setelah menggunakan obat, lalu melakukan aktivitas berat seperti mengendarai mobil atau menjalankan mesin berat.
Sedangkan, jika digunakan dalam jumah yang banyak, bisa mengakibatkan penyalahgunanya mengalami mati mendadak. Efek dari obat ini bisa membuat gagal jantung dan gangguan sistem pernapasan.
Overdosis Obat
Overdosis terjadi ketika tubuh seseorang tidak mampu menahan efek akibat mengonsumsi zat atau obat dengan dosis yang terlalu banyak dalam waktu yang singkat atau bersamaan. Mengonsumsi obat secara berlebihan dengan dosis yang besar (overdosis) dapat menimbulkan efek toksik pada obat dan paling fatal dapat mengakibatkan kematian. Efek toksik sendiri berbeda beda tergantung jenis obat yang dikonsumsi dan mengakibatkan kerusakan pada organ.
Dapatkan Bantuan Mengatasi Overdosis atau Kecanduan Obat di Ashefa Griya Pusaka
Anda tidak harus melalui ini sendirian. Di Ashefa Griya Pusaka, staf kami yang berpengalaman dan profesional dapat membantu Anda mencapai pemulihan setelah mengalami overdosis atau kecanduan obat tidur. Kami akan menyediakan lingkungan yang mendukung dengan program pemulihan yang terintegrasi, yakni rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Hubungi kami hari ini, dan temukan apa yang dapat kami lakukan untuk Anda.
Akhir Kata
Nah itu dia obat yang bisa menyebabkan kematian. Penyalahgunaan obat bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia, oleh karena itu jangan pernah coba-coba menambah atau mengurangi dosis obat tanpa resep dokter.
Risiko penyalahgunaan obat akan berdampak fatal hingga menyebabkan kematian. Hal ini tidak sebanding, dengan apa yang Anda dapatkan.
Efek obat-obatan mungkin bisa memberikan rasa bahagia atau menenangkan. Tetapi itu semua hanya efek sementara, setelah itu Anda akan mendapatkan dampak yang luar biasa akibat penyalahgunaan obat.
Refrensi:
Harmony Ridge Recovery
Alodokter
Alodoc
Health detik
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka