Apakah anda pernah melihat seseorang yang mengalami gangguan mental atau Anda pernah merasakan sendiri keadaan di mana pikiran sulit dikendalikan? Kondisi seperti ini sangat berbahaya jika tidak segera diobati, efeknya bisa membuat Anda berhalusinasi tidak karuan.
Hal seperti itu bukan lagi sesuatu yang mengejutkan di Indonesia saat ini. Pasalnya hal itu sudah sering kali terjadi, terlebih lagi kepada orang yang menyalahgunakan narkoba atau obat terlarang.
Halusinasi atau gangguan kejiwaan lainnya pada dasarnya tidak berbahaya, namun jika kondisi semakin parah dan gangguan mentalnya semakin tidak bisa dikendalikan, maka akan sangat berbahaya bagi orang yang mengalami hal tersebut.
Dalam dunia medis ada golongan obat yang biasa digunakan untuk menangani keadaan tersebut. Untuk itu simak artikel berikut ini sampai selesai.
Obat Antipsikotik
Antipsikotik adalah golongan obat yang digunakan untuk mengendalikan dan mengurangi gejala psikosis, gejala-gejala gangguan mental tersebut antara lain seperti halusinasi, kebingungan, berperilaku kasar, memiliki pemikiran yang kacau, merasa senang yang berlebihan, delusi hingga kecemasan yang berat.
Obat antipsikotik bekerja dengan cara menghambat efek dan juga mengurangi kadar zat kimia terutama dopamin yang terkandung di otak. Pada dasarnya zat atau kadar dopamin berfungsi untuk menstabilkan perilaku emosi dan perasaan serta mengendalikan otot. Namun, ketika kadarnya terlalu tinggi maka akan menyebabkan ketidakstabilan sehingga mengganggu fungsi otak dan menyebabkan perubahan pada hal tersebut.
Obat ini perlu menggunakan resep dokter ketika akan dikonsumsi. Perlu diketahui bahwa obat tersebut juga hanya digunakan untuk menangani gangguan psikosis namun tidak untuk mengobati secara langsung.
Jenis-jenis Obat Antipsikotik
Anti Antipsikotik merupakan obat yang sering digunakan untuk menangani gangguan mental dalam dunia kedokteran. Obat ini dapat dibedakan menjadi dua jenis golongan yang diantaranya adalah sebagai berikut.
Golongan Antipsikotik Tipikal
Golongan pertama yang akan dibahas dalam artikel ini jenis tipikal antipsikotik. Jenis obat antibiosis ini bekerja sangat kuat menghambat dopamin, sehingga efek samping yang ditimbulkan pun juga sangat serius pada otot dan saraf manusia. Beberapa obat dari antipsikotik typical antara lain yaitu surpiride, tifluoperazine, fluphenazine, haloperidol, dan chlororomazine.
Golongan Antipsikotik Atipikal
Dibandingkan jenis golongan anti psikosis tipical, jenis atipikal lebih cenderung memberikan efek samping yang ringan pada otot dan saraf. beberapa contoh dari obat jenis ini adalah quetiapine, aripiprazole, clozapine, olanzapine,
Efek Samping dan Bahaya Antipsikotik
Sebagai obat untuk menangani gejala psikis, obat antibiosis tentunya juga memiliki efek samping yang bisa berpengaruh dan bisa sangat berbahaya bagi kejiwaan atau psikotik seseorang. Efek yang ditimbulkan pun berbeda-beda tergantung dari kondisi penggunanya, dan bagaimana karakter dari obat yang digunakan.
Ada beberapa efek samping dari obat antipsikotik yang mungkin akan muncul setelah mengkonsumsi obatnya, antara lain bibir menjadi kering, penglihatan kabur, gangguan seksual, badan terasa lesu dan mudah ngantuk, merasa pusing dan sakit kepala, berat badan menjadi bertambah, dan sindrom extra piramidal.
Tips Pengobatan Antipsikotik
Agar mendapatkan manfaat obat anti psikosis secara maksimal dan tidak mengalami efek samping yang berat, Anda harus memperhatikan beberapa hal sebelum mengkonsumsi obat ini. Beberapa tips sebelum atau saat ingin mengkonsumsi obat antibiosis yaitu:
- Pertama, coba periksa catatan riwayat alergi Anda terhadap obat-obatan. Jika anda mempunyai alergi terhadap obat dengan golongan antipsikotik ini coba konsultasi dahulu ke dokter.
- jangan mengurangi dosis atau memberhentikan konsumsi obat anti psikosis secara tiba-tiba.
- Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol saat dalam pengaruh obat antipsikotik, karena dapat memperparah efek ngantuk yang timbul.
- Lakukan konsultasi ke dokter sebelum dan setelah penggunaan obat anti antipsikotik.
- Beritahu berbagai riwayat penyakit yang anda miliki kepada dokter sebelum dokter memberikan resep antikosis terhadap anda
- Segera periksa ke dokter jika mengalami reaksi alergi atau terjadi overdosis saat mengkonsumsi obat tersebut.
Resiko Akathisia setelah Konsumsi Antipsikotik
Hal ini sangat perlu untuk dibahas guna menambah wawasan pembaca. Anda mungkin sudah paham bahwa obat antipsikotik digunakan untuk mengatasi gejala gangguan mental, namun obat ini memiliki efek samping yang serius pada syaraf dan otot. Salah satu dari efek sampingnya adalah menyebabkan si pengguna obat mengalami akathisia.
Apasih Akathisia Itu?
Akathisia adalah efek dari konsumsi obat-obatan yang cenderung pada antipsikotik dan antidepresan. Efek ini menyebabkan seseorang menjadi gelisah namun ototnya ingin melakukan pergerakan terus menerus.
Sehingga pasien yang mengalami sindrom ini biasanya akan merasakan gejala-gejala seperti berjalan maju mundur tanpa kontrol, mondar mandir, jalan ditempat, kaki terangkat seolah melakukan baris berbaris, menyilangkan atau mengayun kaki namun hanya satu orang saja.
Akathisia memiliki beberapa jenis, antara lain akathisia akut, akathisia kronis, akathisia tardive, dan akathisia henti obat.
Para peneliti medis menyimpulkan bahwa terjadinya akitisia pada pasien berawal dari terblokirnya zat dopamin yang memang fungsinya sangat penting untuk mengontrol saraf dan otot secara nyata. Namun, terkadang gejala ini bisa juga disebabkan oleh penyakit lain seperti cedera otak traumatik, radang otak, dan parkinson.
Cara Penanganan Akathisia yang Benar
Walaupun pada dasarnya gejala akathisia ini bukanlah sebuah penyakit yang dapat berdiri sendiri, melainkan efek samping obat. Namun, penanganan tetap harus dilakukan agar gejalanya tidak semakin parah.
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah mengurangi dosis atau bahkan berhenti langsung dari konsumsi obat antipsikotik. Sebelum melakukan hal tersebut, konsultasi dahulu kepada dokter agar semua tetap aman. Karena bisa saja hal tersebut malah makin memicu akitisia semakin parah.
Setelah itu, mungkin bisa dilanjutkan dengan konsumsi obat yang bisa mengurangi akathisia, seperti vitamin B6 dosis tinggi, obat antikolinergik (benztropine dan biperiden), propanolol yang merupakan beta blocker, dan juga antagonis 5-HT2A.
Tentunya obat-obatan tersebut dijual di apotek, namun kamu harus konsultasi dan meminta resep dokter terlebih dahulu. Atau mungkin dokter bisa memberikan metode lain untuk menangani akathisia yang dialami.
Akhir Kata
Antipsikotik adalah obat yang digunakan untuk membantu mengatasi masalah psikosis. Obat ini bekerja dengan cara menghambat kadar kimia didalam otak(dopamin). Zat ini pada umumnya bisa membantu menstabilkan perilaku emosi dan perasaaan, namun jika kadarnya terlalu tinggi malah akan menyebabkan ketidak stabilan dan dapat mengganggu fungsi otak.
Perlu ditekankan bahwa obat tersebut hanya digunakan untuk menangani gejala gangguan mental namun tidak untuk mengobati secara total. Memiliki masalah dengan obat ini? Segera konsultasikan masalah Anda dengan pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka