Apa itu narkolepsi? Narkolepsi adalah penyakit langka di mana penderita sering tiba-tiba tertidur di siang hari. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Narkolepsi biasanya muncul gejalanya dari usia 15 hingga 35 tahun. Tapi tak menutup kemungkinan pada usia di luar itu.
Gejala Terkena Narkolepsi
Orang yang terkena narkolepsi biasanya memiliki satu atau lebih gejala berikut :
- Pada siang hari sering tiba-tiba tertidur, bahkan ketika sedang melakukan sesuatu. Ini biasanya terjadi ketika penderita sedang melakukan aktifitas yang tenang, seperti menunggu atau menonton televisi. Namun bisa juga terjadi saat beraktifitas aktif, seperti bersepeda.
- Pada siang hari penderita hampir selalu mengantuk, bahkan jika mereka sudah cukup tidur.
- Penderita bangun secara teratur di malam hari.
- Terkadang otot penderita tiba-tiba menjadi lemas, misalnya otot di wajah, leher, atau kaki. Ini terutama terjadi ketika penderita tertawa, tetapi juga dapat terjadi ketika marah atau terkejut. Kejadian itu berlangsung beberapa detik hingga 2 menit. Jika otot-otot di kaki tiba-tiba lemas, penderita bisa jatuh.
- Sebelum tertidur atau sesaat setelah bangun, biasanya otot-otot menderita lumpuh sesaat. Penderita tidak dapat bergerak atau berbicara.
- Penderita biasanya bermimpi tentang kekerasan ketika tertidur atau bangun. Mimpinya terkesan sangat nyata.
- Penderita sulit berkonsentrasi pada apa pun. Terkadang penderita melakukan sesuatu tanpa memikirkannya. Misalnya meletakkan barang-barang di tempat yang salah.
- Penderita merasa takut atau murung.
- Penderita mengalami kelebihan berat badan.
Penyebab Narkolepsi
Narkolepsi terjadi ketika tubuh penderita memproduksi terlalu sedikit hipokretin. Itu adalah zat kimia di otak yang mengatur tidur dan terjaga. Tanpa zat tersebut penderita tidak bisa tetap terjaga lama atau tidak tidur nyenyak. Narkolepsi mungkin merupakan penyakit autoimun. Ini berarti bahwa sel-sel kekebalan menyebabkan kerusakan pada tubuh sendiri. Pada narkolepsi, autoimun menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak yang membuat hipokretin.
Penanganan Narkolepsi
Meski tak bisa diobati, namun penderita Narkolepsi dapat melakukan berbagai hal berikut untuk mengurangi gejala diantaranya :
- Hidup teratur. Bangun pada waktu yang sama setiap hari dan tidur pada waktu yang sama, termasuk akhir pekan dan hari libur.
- Tidur pendek (20-30 menit) pada jam yang sama di siang hari.
- Hindari masuk ke situasi yang memicu kejang saat tidur atau kelemahan otot, misalnya situasi yang sangat membosankan atau terlalu emosional.
- Lakukan aktivitas misalnya, berolahraga secara teratur.
- Jangan mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan sebab hanya akan memperburuk gejala.
- Beberapa orang dengan narkolepsi merasa lebih baik jika makan rendah karbohidrat.
- Beritahukan ke orang-orang di sekitar jika menderita penyakit tidur.
Obat Narkolepsi
Obat-obatan dapat mengurangi gejala narkolepsi yang diderita namun tidak dapat menyembuhkannya. Contoh obat-obatan untuk narkolepsi seperti :
- Obat stimulan, seperti methylphenidate yang akan membantu penderita tetap terjaga di siang hari.
- Antidepresan yang akan membantu melawan serangan otot yang tiba-tiba lemah dan mimpi yang intens.
- Sodium oxybate (GHB), yang akan membantu penderita tidur lebih nyenyak di malam hari, jarang bermimpi buruk dan jarang mengalami serangan otot yang kendur.
Narkolepsi sering memiliki banyak dampak pada kehidupan sehari-hari. Penderita mungkin merasa malu atau tertekan. Penderita mungkin juga merasa tidak aman atau cemas. Penderita mungkin tidak berani pergi berbelanja atau keluar lagi. Juga memiliki masalah dalam pendidikan atau pekerjaan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka