Apa Itu terapi eksposur? Terapi eksposur/exposure therapy/Desensitisasi.
Dalam menghadapi lika-liku kehidupan terkadang seseorang dapat mengalami kejadian traumatis. Kejadian ini biasanya bisa membuat kondisi kesehatan kejiwaan orang tersebut bisa menurun drastis, hingga berpengaruh pada pola hidup dan juga kesehatannya.
Oleh karena itu, biasanya ketika mengalami peristiwa traumatis seseorang harus mencari pertolongan, untuk mengendalikan traumanya tersebut, dengan cara berkonsultasi kepada psikiater atau psikolog. Satu terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati hal tersebut adalah exposure therapy atau terapi eksposur.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai terapi yang satu ini dikutip dari berbagai sumber. Silakan baca sampai selesai, untuk mendapatkan informasi yang mungkin sangat anda perlukan ke depannya
Apa itu Terapi Eksposur?
Apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar ungkapan terapi eksposur? Apakah hanya sekedar terapi mental biasa? Atau bahkan Anda menganggap orang yang melakukan terapi ini adalah orang yang sudah gila? Tentu saja bukan seperti itu.
Gejala kecemasan yang disebabkan oleh faktor traumatis atau phobia terhadap sesuatu harus segera diputuskan siklusnya. Di sinilah peran exposure therapi dalam menghilangkan ketakutan akan suatu hal atau aktivitas tertentu dengan metode terapi perilaku.
Terapi ini pada dasarnya diberikan pada pasien, untuk menghilangkan rasa takut berlebihan terhadap sesuatu. Gejalanya akan semakin memburuk jika tidak segera diatasi. Semua orang bahkan Anda juga terkadang tidak mengetahui secara pasti, bahwa Anda sedang mengalami ketakutan besar yang tidak jelas. Terapi ini sangat disarankan untuk Anda ikuti, jika sudah merasakan ada yang tidak beres dengan rasa khawatir dan takut yang berlebihan pada pikiran anda.
Gejala Apa Saja yang bisa Disembuhkan?
Metode terapi eksposur tentu saja tidak bisa menyembuhkan semua penyakit mental, ada beberapa gejala atau gangguan psikologis yang dapat diobati oleh terapi tersebut, yakni sebagai berikut.
1. Trauma
Trauma adalah sebuah gangguan emosional yang tercipta dalam pikiran seseorang, akibat kejadian traumatis yang dialami oleh individu. Bisa saja kejadian yang hampir merebut nyawa atau kehilangan sesuatu yang sangat dicintai. Kondisi ini bisa berpengaruh besar pada kehidupan sehari-hari.
2. Phobia
Berdasarkan bahasa phobia memiliki makna ketakutan, namun ketakutan yang digambarkan di sini adalah sesuatu yang sangat berlebihan hingga terkadang menciptakan ilusi tertentu saat menghadapi phobia tersebut. Kondisi ini sangat membatasi seseorang dalam melakukan sesuatu hal, yang di sana terdapat apa yang ia takuti.
3. Kecemasan Umum
Kecemasan umum merupakan kondisi gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang merasakan cemas dan takut. Tapi gejala ini masih mudah untuk diatasi, untuk menghindari rasa kecemasan yang semakin memburuk sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahlinya.
4. Gangguan Kecemasan Sosial
Suatu kondisi di mana seseorang memiliki rasa takut atau bahkan panik ketika menghadapi kehidupan sosial dan juga berinteraksi dengan orang lain. Ini merupakan makna dari kecemasan sosial.
Dengan adanya gejala seperti itu, tentu kehidupan sehari-hari bisa sangat berantakan karena tidak bisa berinteraksi dan berkomunikasi secara baik dengan orang lain.
5. OCD
Obsessive Compulsif Disorder alias OCD merupakan suatu kondisi gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang berfikir berlebihan, untuk mendapatkan kesempurnaan sehingga orang yang mengalaminya akan melakukan pengecekan berulang-ulang terhadap sesuatu yang ia kerjakan.
Orang yang didiagnosa mengidap gangguan ini biasanya tidak sadar akan hal yang dialaminya. Gejala yang umum terjadi adalah obsesi terhadap kebersihan, kerapihan, rutinitas kaku, dan lain sebagainya dimana hal tersebut akan diusahakan secara berlebihan, untuk dilakukan sesempurna mungkin hingga menjadi ketakutan tersendiri dari individu pengidapnya.
6. PTSD
Post Traumatic Stress Disorder atau gangguan stres pascatrauma merupakan jangan panik parah yang dipicu oleh kejadian traumatis di masa lalu yang terlintas di pikiran seseorang. Hal ini membuat orang yang mengalaminya kembali pada kondisi trauma yang dilaluinya di masa lampau.
PTSD ini tentu dapat merubah tingkah laku seseorang secara drastis menjadi penuh ketakutan dan kesedihan sehingga kehidupan hariannya menjadi kacau.
Siapa yang bisa Menerapkan Terapi Eksposur?
Mengikuti terapi ini tentunya kamu harus memilih seseorang yang memang asli dan profesional dalam bidang tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan bukan malah tertipu.
Untuk mengikuti terapi exposure kamu harus menemukan terapis yang handal dan memang diakui serta memiliki sertifikasi yang jelas. Terapis tersebut bisa berasal dari organisasi kesehatan yang diakui atau berasal dari psikiater rumah sakit.
Tentunya psikiater dan psikolog merupakan profesi utama yang menggeluti penerapan terapi perilaku ini. Mereka sudah melewati berbagai tes dan percobaan, untuk bisa melakukan metode terapi untuk manusia.
Untuk itu tidak perlu bingung lagi, segera cari pertolongan terdekat untuk mengobati gangguan psikologis yang anda alami.
Terapi Untuk Obati Gejala Traumatis
Tentu di zaman sekarang dunia medis sudah sangat berkembang sekali, salah satu contohnya banyak sekali terapi untuk menyembuhkan gejala traumatis. Oleh karena itu, kami akan mengulas sedikit mengenai pilihan terapi apa saja, yang saat ini bisa digunakan untuk menyembuhkan pasien yang mengidap gangguan psikologis.
1. Terapi Penerimaan dan Komitmen
Jenis terapi ini merupakan teknik yang digunakan oleh seorang psikolog untuk memancing pasien agar bisa menghadapi masalah yang ia alami. Dalam artian pasien akan diajak untuk tidak lari atau menghindar dari rasa sakit yang dia takuti.
2. Terapi Eksposur
Terapi yang satu ini tentu tidak perlu lagi kita bahas secara mendalam karena sudah kita terangkan di atas. Karena inti dari metode ini ialah penerapan perbaikan perilaku untuk menghilangkan trauma.
3. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi CBT atau terapi perilaku-kognitif merupakan salah satu yang paling banyak digunkaan oleh psikiater, psikolog, ataupun terapis. Itu karena metode ini menggabungkan terapi perilaku dan juga terapi kognitif atau pola pikir.
Di mana pasien akan diajak untuk mencari dan mendefinisikan masalah yang ia alami secara tepat lalu mencari solusinya. Setelah itu, terapis akan membantu dalam merubah kebiasaan dan perilaku orang tersebut dengan tujuan perbaikan fungsi kognitif.
4. Psycodynamic-psycotherapy
Metode terapi ini sudah sangat sering digunakan sejak zaman dulu oleh orang-orang di Eropa. Penerapannya digunakan untuk menghilangkan kejengkelan terhadap sesuatu hal yang ditakutkan, yang nantinya malah akan memperburuk kondisi kesehatan mental pasien tersebut. Psikoterapi ini juga berfokus pada faktor pengalaman anak usia, jalinan hubungan dan hal lain sebagainya.
Penutup
Itulah sekilas pembahasan kami mengenai terapi eksposur yang mungkin bisa bermanfaat bagi Anda.
Silakan berikan tanggapan anda mengenai terapi eksposur yang kita bahas ini. Atau jika sudah pernah mengikuti program terapi tersebut, coba lah berbagi kisah anda dengan kami dengan cara berkomentar dibawah ini.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka