Ini Penyakit Katatonia: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatan - Ashefa Griya Pusaka

Ini Penyakit Katatonia: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatan

Katatonia
Share on:

Tahukah kamu apa itu katatonia? katatonia adalah gangguan psikomotorik (bergerak) pada seseorang, artinya kondisi dimana  kemampuan seseorang yang mengalami permasalahan hubungan antar fungsi mental dan gerakan tubuh. Sehingga, mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bergerak secara normal, meskipun menerima rangsangan dari luar.

Perlu, kamu ketahui gangguan mental itu tidak hanya skizofrenia, kecemasan dan bipolar saja. Ada juga gangguan mental yang terbilang langka membuat penderitanya tak mampu bergerak dan berbicara, yaitu katatonia. Langsung saja, yuk simak penjelasan mengenai gangguan mental katatonia yang langka.

Pengertian Gangguan Mental katatonia

Menurut Wikipedia, katatonia adalah kondisi yang mana seseorang menjadi bisu, atau telah beradaptasi dengan keanehan, posisi yang kaku. Bahkan mata seseorang masih membuka, masih terbangun, namun tidak bergerak sama sekali. Kondisi seperti ini, bentuk yang jarang terjadi dari Skizofrenia atau kerusakan otak.

Pengertian Gangguan Mental katatonia

Penderita katatonia akan mengalami gejala utama yakni ketidakmampuan seseorang dalam berbicara, bergerak atau merespon rangsangan. Namun, ada juga beberapa penderita katatonia mengalami gerakan berlebihan dan gelisah.

Gangguan mental katatonia bisa berlangsung dalam beberapa jam, minggu, bulan bahakan tahun. Keadaan seperti gangguan mental ini, bisa berulang kembali dalam beberapa minggu bahkan tahun dari gejala yang pertama kali muncul. Saat penderita katatonia mengalami hal yang sama kembali, maka tubuhnya akan membeku. Sehingga, orang lain tidak bisa mengubah posisi tubuh penderitanya.

Sesudahnya, penderita bisa tak sadar kan diri atau tidak ingat apa-apa mengenai kejadian tersebut. Saat kejadian tersebut, penderita merasakan ketakutan yang luar biasa. Bisa juga, sadar karena rasa sakit tubuh kaku dalam jangka waktu lama.

Gangguan mental katatonia, muncul karena penyebab yang jelas disebut dengan katatonia ekstrinsik, sedangkan penyebab yang tidak diketahui disebut dengan katatonia intrinsik.

Jenis-jenis Gangguan Mental Katatonia

Menurut ahli kesehatan mental, katatonia secara garis besar terbagi menjadi tiga jenis yaitu retarded katatonia (Lambat), excited katatonia Mengganggu), dan katatonia maligna (Ganas).

  • Retarded katatonia (Lambat)

Retarded katatonia yaitu katatonia yang paling sering ditemukan dan ditandai dengan gerakan melambat. Penderita katatonia seringkali mempunyai pandangan kosong atau menatap langit-langit dan tidak berbicara. Jenis katatonia ini, disebut juga katatonia akinetik.

  • Excited katatonia (Menganggu)

Penderita excited katatonia akan merasa lebih mudah lelah dan gelisah. Terkadang mereka berubah menjadi agresif, bahkan bisa berprilaku melukai diri sendiri. Jenis katatonia ini, disebut juga katatonia hiperkinetik.

  • Katatonia maligna (Ganas)

Penderita katatonia ini akan sering mengigau dan demam. Selain itu, detak jantung lebih cepat dan tekanan darah tinggi.

Tanda dan Gejala katatonia

Tanda dan gejala pada gangguan mental katatonia tergantung pada jenisnya. Nah berikut ini penjelasannya.

  1. Retarded katatonia (Lambat)

Gejala pada retarded katatonia misalnya:

  • Stupor yakni kondisi seseorang yang mana tak bisa bergerak, berbicara dan selalu menatap langit-langit.
  • Posturing atau waxy flexibility yakni kondisi seseorang yang berada dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama.
  • Dehidrasi dan kekurangan gizi yang disebabkan kurangnya makan dan minum
  • Ekolalia yakni menanggapi percakapan dengan mengulang kata-kata yang telah didengar.
  • Katalepsi yakni kaku otot
  • Negativisme yakni semakin berkurangnya respin pada rangsangan dari luar.
  • Mutisme yakni diam dan tak berbicara.
  1. Excited katatonia (Menganggu)

Gejala pada jenis katatonia ini seperti, gerkaan yang berlebihan dan tak seperti biasa. Misalnya tak mau diam, gelisah dan gerakan yang tak bermakna sama sekali.

  1. Katatonia maligna (Ganas)

Gejala yang dirasakan pada seseorang yang terkena katatonia maligna seperti, delirium, demam, kaku, berkeringat, laju napas, tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Gejala ini harus segera mendapatkan penanganan.

Faktor Penyebab Katatonia

Adapun faktor penyebab yang memicu adanya gangguan mental katatonia, seperti berikut ini:

  • Penyakit atau kondisi medis tertentu

Mengalami gangguan psikotik, bipolar, perkembangan sistem saraf, depresi dan kondisi medis lainnya seperti defisien, autoimun, kanker dan asam folat otak.

  • Obat-obatan

Gangguan mental ini bisa terjadi karena adanya efek samping dari obat-obatan yang digunakan mengobati penyakit jiwa. Jika, faktor penyebabnya karena obat maka segeralah meminta pertolongan medis, karena keadaan seperti ini masuk dalam kategori gawat darurat. Misalnya berhenti mengonsumsi obat klozapin bisa menyebabkan katatonia.

  • Kelainan otak

Pemeriksaan pencitraan yang mengarah pada pasien dengan katatonia kronis mempunyai kelainan pada otak. Apalagi jika kurangnya neurotransmitter (zat kimia pada otak), seperti dopamine atau GABA.

Faktor Risiko Katatonia

Adapun faktor resiko terjadinya gangguan mental katatonia seperti, usia lanjut, jenis kelamin perempuan, mempunyai sakit jiwa, menyalahgunakan kokain, mengalami depresi Postpartum, rendahnya kadar garam dalam darah dan mengonsumsi obat ciprofloxacin.

Cara Pengobatan Gangguan Mental Katatonia

Pengobatan pada penderita katatonia cbisa dilakukan dengan cara pemberian obat atau melalui electroconvulsive therapy (ECT). Berikut ulasannya:

  • Obat-obatan

Obat-obatan merupakan langkah awal untuk mengobati penderita katatonia. Jenis obat-obatan yang bisa digunakan seperti pelemas otot, Benzodiazepin, antidepresan trisiklik. Selain itu ada juga obat jenis bromokriptin, karbamazepin, amobarbital, litium, hormon tiroid, dan zolpidem. Obat tersebut bisa dikonsumsi tergantung pada kondisi pasien dan saran dari dokter. Selama 5 hari belum ada perubahan atau respon dan gejala semakin memburuk maka dokter akan merekomendasikan terapi.

  • Electroconvulsive therapy (ECT)

Pengobatan ini, cara yang paling efektif untuk penderita gangguan mental katatonia, sebab dilakukan dibawah pengawasan dokter dan tenaga medis. Dalam prosedur ini, mesin khusus akan mengirimkan kejut listrik pada penderita katatonia yang telah dibius. Hal ini, menimbulkan adanya kejang pada otak dalam semenit. Kejang tersebut dipercaya bisa menyebabkan perubahan jumlah neurotransmitter tak untuk memperbaiki gejala katatonia.

Demikianlah informasi mengenai gangguan mental katatonia yang langka. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk kamu. Senantiasa menambah wawasan dan pengetahuan. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog di Ashefa Griya Pusaka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top