Ketahui Manfaat, Efek Samping dan Bahaya dari Clobazam
Clobazam banyak digunakan untuk mengatasi kejang ketika seseorang mengalami epilepsi. Salah satu jenisnya yakni Lennox Gastaut Syndrome. Bukan hanya menangani masalah tersebut, namun beberapa keputusan medis akan menggunakannya guna menurunkan kecemasan berlebihan.
Apa Itu Clobazam?
Buat yang belum tau Clobazam obat apa? Simak penjelasannya berikut ini. Obat ini akan bekerja dengan cara menyeimbangkan aliran listrik di dalam otak. Selanjutnya akan dilemaskan pada bagian otot menegang ketika sedang mengalami kejang sehingga dapat teratasi meski memerlukan beberapa waktu. Obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan tanpa resep.
Anda bisa menemui Clobazam dengan beberapa merk dagang di pasaran mulai dari Asabium, Anxibloc, Frisium, CLofritis, Clobazam dan Proclozam. Obat ini termasuk ke dalam kategori antikonvulsan dan golongan Benzodiazepin dimana fungsi utamanya mengatasi kejang pada epilepsy.
Clobazam dapat digunakan oleh kalangan dewasa dan anak-anak. Sebuah studi menyebut jika obat ini memiliki efek samping pada janin namun masih belum ada penelitian lanjut mengenai penemuan tersebut. Namun hingga saat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bagi ibu hamil dan menyusui.
Peringatan Sebelum Menggunakan Clobazam
Telah disinggung sebelumnya bahwa Clobazam tidak bisa digunakan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakannya. Beri tahu kepada dokter jika memiliki riwayat alergi jika memiliknya pasalnya akan berbahaya apabila tetap dikonsumsi mereka.
Jangan konsumsi minuman alkohol selama menjalani pengobatan menggunakan Clobazam. Jangan lupa beri tahu kepada dokter apabila pernah atau tengah menderita penyakit hati, ginjal, paru-paru, depresi dan kecanduan alcohol. Sampaikan jika Anda pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan yakni sampaikan kepada dokter apabila sedang hamil, menyusui atau tengah memiliki rencana kehamilan. Pastikan juga untuk memberi tahu tenaga medis apabila mengonsumsi obat, suplemen atau produk herbal tertentu sehingga benar-benar harus diperhatikan.
Dosis dan Aturan Pakai Clobazam
Dosis Clobazam bisa saja berbeda tergantung dengan kondisi masing-masing pasien. Pada gangguan epilepsi umumnya akan digunakan sebanyak 20 hingga 30 mg per harinya untuk dikonsumsi oleh dewasa. Sementara jika ditujukan bagi anak usia 6 tahun ke atas yakni diberikan minimal 5 mg per hari
Lain lagi jika ditujukan bagi pasien yang mengalami gangguan kecemasan. Untuk dewasa akan diberikan dosis awal 20 hingga 30 mg per harinya dimana dapat dibagi dalam beberapa kali konsumsi. Maksimal penggunaan yakni 60 mg per hari. Sementara bagi lansia yakni sebesar 10 hingga 20 mg.
Jadi dalam penentuan dosis penggunaan Clobazam akan ditentukan umumnya berdasarkan dengan kondisi masing-masing pasien. Namun ada beberapa faktor yang dapat digunakan untuk dasar penentuannya misalnya berat badan, usia hingga keadaan lainnya seperti riwayat alergi dan penyakit.
Cara Mengonsumsi Clobazam dengan Benar
Ada banyak bentuk yang bisa Anda jumpai di pasar ketika hendak mendapatkan Clobazam. Namun dalam penggunaannya, jangan pernah menambah maupun mengurangi dosis. Menghentikan konsumsi obat ini juga dilarang apabila tanpa persetujuan dengan dokter sebelumnya.
Apabila Anda mengonsumsi Clobazam dalam bentuk tablet, maka cobalah untuk memakan bersama dengan makanan agar terasa lebih mudah. Jangan mengunyahnya langsung atau menghancurkannya. Lain halnya jika dibeli pada kemasan sirup, pastikan mengocok terlebih dahulu sebelum konsumsi.
Gunakan sendok takar untuk mengonsumsi Clobazam dalam bentuk sirup agar mendapat dosis yang tepat. Segera meminumnya apabila Anda terlewat dari jadwal anjurannya tanpa harus menggandakan dosisnya kecuali atas petunjuk dokter karena hanya akan meningkatkan efek samping dan bahayanya.
Interaksi Clobazam dengan Obat Lain yang Perlu Dihindari
Jadi ada sejumlah efek yang bisa ditimbulkan akibat konsumsi Clobazam dengan jenis obat lainnya. Tentu saja Anda harus menghindarinya karena akan menyebabkan gangguan pada tubuh. Pertama yakni peningkatan kadar Clobazam pada darah ketika dikonsumsi bersama Omeprazole dan Stiripentol
Selanjutnya akan terjadi penurunan kadar kontrasepsi hormonal di dalam tubuh sehingga dapat menurunkan efektivitas untuk mencegah kehamilan jika mengonsumsi beberapa obat jenis tertentu. Peningkatan resiko gangguan pernafasan bahkan koma ketika dikonsumsi bersama golongan Opioid.
Terakhir yakni terjadi peningkatan resiko terjadinya gangguan pada sistem saraf pusat apabila digunakan dengan obat antidepresan, antipsikotik, obat penenang, obat bius, antihistamin hingga antikonvulsan. Perhatikan betul larangan ini demi menghindari adanya interaksi antar obat tersebut.
Efek Samping dan Bahaya Penggunaan Clobazam
Setiap obat tentunya memiliki efek samping sendiri yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk berani mengonsumsinya atau tidak. Pada Clobazam sendiri akan menyebabkan beberapa gejala seperti sakit kepala, kantuk, sembelit, nafsu makan terganggu, rasa lelah, batuk dan muntah,
Anda bisa segera melakukan pemeriksaan ke dokter terdekat jika menjumpai beberapa gejala yang sudah disebutkan sebelumnya, Tentu pasien harus segera mendapatkan penanganan apabila sudah mengalami efek samping tersebut dalam jangka waktu lama dan tidak kunjung mereda.
Beberapa reaksi alergi juga bisa saja muncul seperti sulit bernafas, munculnya bengkak pada bibir dan kelopak mata atau bahkan mengalami gejala lainnya. Diantaranya seperti sulit menelan, demam, tremor, gemetar, gangguan berbicara, rasa lelah semakin berat, bingung, cemas dan mudah marah.
Cara Menyimpan Obat Clobazam dengan Aman
Clobazam menjadi salah satu obat yang sangat disarankan untuk disimpan pada suhu ruangan. Jadi Anda perlu menjauhkannya dari jangkauan cahaya langsung dan tempat lembab. Jangan simpan di dalam ruangan basah seperti kulkas apalagi freezer karena akan menurunkan efektivitasnya.
Mungkin saja merk lain dari obat tersebut memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Anda hanya perlu memperhatikan bagaimana cara menyimpan di kemasan produk. Jika masih bingung, coba tanyakan langsung pada apoteker agar terasa lebih jelas dan bisa menerapkannya di rumah.
Anda perlu menjauhkan semua obat tersebut dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan pernah menyiramnya ke toilet maupun saluran pembuangan kecuali diinstrusikan. Buang saja ketika masa produknya sudah habis agar aman.
Efek Penyalahgunaan dan Cara Mengatasinya
Konsumsi Clobazam akan menyebabkan gejala ketergantungan tersebut. Berdasarkan pengalaman ketika praktik dengan pasien, tidak sedikit memang dari pasiennya justru menggunakan obat ini pada saat mengalami gangguan tidur.
Gejala yang umum ditunjukkan dalam penyalahgunaan Clobazam adalah tidak bergairah, depresi, panas dingin, cemas hingga tidak bisa tidur. Kebanyakan penggunaan Clobazam akan jauh lebih berdampak jika dibarengi dengan konsumsi obat lainnya dimana hal ini sudah menjadi peringatan.
Penyalahgunaan dari obat penenang sebenarnya bukan menjadi hal baru lagi. Jika gejala yang dirasakan sudah cukup mengganggu, maka segeralah untuk berkonsultasi kepada dokter agar diberikan pemeriksaan sebagai cara mengetahui efek obat Clobazam ke dalam tubuh.
Salah satu fungsi penting dari penggunaan Clobazam adalah mengatasi kejang ketika seseorang mengalami epilepsi. Namun dalam penggunaanya, penting bagi Anda untuk mengikuti petunjuk dari resep dokter. Pasalnya konsumsi obat ini tak dianjurkan secara sembarangan karena cukup berbahaya. Butuh program rehabilitasi narkoba yang tepat? Segera hubungi Ashefa Griya Pusaka sekarang juga.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka