Pernahkah kamu mengalami asam lambung? Asam lambung sering disebut juga sebagai astroesophageal reflux disease (GERD) dalam dunia medis. Gejala gerd anxiety biasanya ditandai dengan gejala Gerd seperti sakit dada atau nyeri ulu hati, sulit menelan, hingga perut tidak terasa nyaman. Keadaan ini, disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya sedang hamil dan kelebihan berat badan.
Menurut Medical News Today, penyakit asam lambung terjadi saat naiknya asam lambung menuju Esofagus (Kerongkongan). Keadaan ini terjadi di saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dengan lambung. Secara umum, penderita penyakit ini akan merasakan nyeri pada ulu hati.
Pada saat asam lambung naik, bisa membuat orang cemas. Rasa cemas akibat dari naiknya asam lambung itu, disebut dengan Gerd Anxiety. Keadaan dimana seseorang menjadi lebih sensitif pada rasa sakit yang menimpanya. Lalu, apa gejala Gerd Anxiety? Simak yuk penjelasan berikut ini.
Memahami Gerd Anxiety
Gerd Anxiety yaitu keadaan rasa cemas yang datang bersama dengan munculnya Gerd. Rasa cemas yang datang pada diri seseorang sering dianggap lebih sensitif pada gejala Gerd, terutama pada orang yang mempunyai riwayat sakit Gerd.
Gastroesphaegal reflux disease (GERD) yaitu keadaan dimana asam lambung naik ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan mulut dengan perut. Hal tersebut bisa terjadi, karena katup pada ujung kerongkongan tak bisa menutup dengan benar saat makanan masuk di lambung. Sehingga, asam lambung mengalir naik melalui kerongkongan.
Penyakit Gerd dan Anxiety itu saling berhubungan seperti siklus. Karena tekanan psikologis yang dirasakan seseorang bisa memengaruhi Motilitas Esofagus. Dimana keadaan tersebut, mengarah pada pergerakan kerongkongan untuk memindahkan makanan dari mulut ke perut.
Pada saat asam lambung naik, maka akan timbul gejala seperti perut nyeri atau sendawa yang rasanya asam. Rasa nyeri ini dapat semakin memburuk ketika seseorang merasakan cemas dan lebih sensitif pada rasa sakit.
Gejala Gerd Anxiety
Penderita Gerd Anxiety akan mengalami gejala yang berbeda-beda. Namun, secara umum gejala yang bisa dirasakan seperti sensasi rasa nyeri atau ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan. Selain itu ada beberapa gejala Gerd Anxiety yang lainnya.
1. Perbedaan gejala Gerd dan Anxiety
Secara garis besar, apabila dilihat dari kondisi medis berbeda. Penyakit Gerd yaitu kondisi kronis akibat dari frekuensi refluks asam lambung ke kerongkongan. Apabila tak segera ditangani bisa mengakibatkan Esofagitis hingga kanker Esofagus.
Refluks asam lambung terbilang biasa, namun jika terlalu sering minimal 2 kali dalam seminggu, keadaan ini masuk dalam kategori Gerd. Tak heran, jika gejala Gerd sering disalahartikan sebagai penyakit jantung. Menurut Medical News Today, beberapa gejala Gerd yang harus di perhatikan seperti berikut:
- Nyeri ulu hati (Heartburn)
- Mual dan/atau muntah
- Sakit perut
- Nyeri di perut atau dada
- Sakit saat menelan
- Napas berbau tidak sedap
Anxiety atau kecemasan merupakan reaksi psikis seseorang saat menghadapi stres. Jadi, sudah menjadi hal biasa saat seseorang merasakan cemas. Namun, rasa cemas terjadi terlalu lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari, maka bisa menjadi gangguan. Berikut gejala umum kecemasan:
- Peningkatan detak jantung
- Gugup dan gelisah
- Kedutan otot
- Merasa sangat canggung secara fisik dan mental
- Hiperventilasi
- Sering merasa takut berlebihan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Munculnya gangguan pencernaan seperti akumulasi gas, diare, dan sembelit
- Kecemasan menyebabkan serangan panik dengan intensitas yang lebih dahsyat.
2. Gejala Gerd dan Anxiety yang saling overlapping
Setelah melihat gejala antara Gerd dan Anxiety merupakan kondisi dengan gejala yang berbeda. Namun, Gerd dan Anxiety mempunyai gejala yang saling tumpah tindih. Dilansir dari Verywell Health, berikut ini gejalanya:
- Penurunan kualitas tidur
- Mual dan/atau muntah
- Nyeri dada
- Nyeri perut
3. Potensi hubungan antara Gerd dan Anxiety
Keterkaitan antara Gerd dengan Anxiety tak banyak yang menelusuri. Namun, ada berbagai penelitian yang menduga jika Gerd dan Anxiety saling berhubungan. Menurut penelitian di Korea Selatan tahun 2018, ada beberapa alasan mengapa Anxiety saling berkaitan dengan Gerd, yakni :
- Kecemasan mengurangi tekanan di Sfingter Esofagus bawah, sehingga asam lambung naik ke Esofagus.
- Stres dan kecemasan menimbulkan tegangan otot. Apabila terjadi di otot perut, maka asam lambung dapat terdorong ke atas.
- Tingkat kecemasan yang tinggi bisa menaikkan produksi asam lambung.
- Gejala-gejala Gerd bisa meningkatkan kecemasan.
Sementara itu, menurut penelitian China dalam World Journal of Gastroenterology tahun 2015 mengatakan bahwa kecemasan bisa memicu hingga memperparah gejala Gerd. Karena tingginya prevalensi Gerd dan Anxiety secara bersamaan, beberapa peneliti menduga jika kecemasan dapat menjadi diagnosis dini Gerd.
Kemudian, menurut Studi di Australia dalam jurnal BMC Psychiatry tahun 2013, kecemasan diduga mampu meningkatkan intensitas gejala Gerd, terutama Heartburn dan nyeri perut bagian atas. Oleh sebab itu, rasa cemas berlebihan dipercaya membuat pasien lebih sensitif pada sensasi sakit dsn nyeri pada gejala Gerd.
Selanjutnya, menurut penelitian di Pakistan tahun 2019 bahwa penderita Gerd dengan gejala nyeri pada dada mempunyai tingkat depresi dan kecemasan lebih tinggi. Di sisi lain, nyeri di dada bisa membuat penderita Gerd takut dengan penyakit parah lainnya, sehingga lebih meningkat kecemasannya.
Demikianlah penjelasan mengenai tanda dan gejala Gerd Anxiety. Jadi, Gerd Anxiety merupakan rasa cemas yang muncul bersamaan dengan asam lambung. Gejalanya secara umum merasa nyeri pada dada dan merasakan ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan. Jika penyakit ini, mengganggu aktivitas sehari-hari maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka