Gangguan Kecemasan - Ashefa Griya Pusaka

Gangguan Kecemasan

Ciri-ciri Mental Breakdown

Ciri-ciri Mental Breakdown, Wajib Tahu!

Ciri-ciri mental breakdown adalah mengalami gejala gangguan kecemasan dan depresi, selalu merasa lelah, tidak punya waktu istirahat, nafsu makan berubah drastis, merasakan sakit pada fisik, merasa gelisah dan jantung berdebar, sulit fokus, serta mati rasa. Tentunya hal ini perlu diwaspadai, agar kesehatan mental kamu tetap terjaga dengan baik.

Tes Gangguan Kecemasan

Berbagai Tes Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan harus diidentifikasi secara jelas supaya bisa melakukan perawatan lebih lanjut. Tes gangguan kecemasan yang dapat dilakukan, antara lain pemeriksaan fisik, tes zung, tes hamilton, beck Anxiety Inventory (BAI), Social Phobia Inventory (SPIN), Kuesioner kekhawatiran Penn State, dan juga Skala gangguan kecemasan umum.

Badan Dingin tapi Berkeringat Gejala Apa

Badan Dingin tapi Berkeringat Gejala Apa?

Kondisi berkeringat merupakan suatu hal yang wajar terjadi. Namun, ketika mengalami keringat berlebihan dengan kondisi yang terasa dingin, maka hal tersebut tidak bisa dianggap wajar. Karena, bisa menjadi pertanda gejala serius lainnya. Lalu, badan dingin tapi berkeringat gejala apa? Keringat dingin bisa menjadi gejala terjadinya infeksi, serangan jantung, cedera, syok, sinkop, sesak napas, gangguan kecemasan, hipoksia, hipoglikemia, hipotensi, vertigo, mual, hipertiroidisme, kanker, efek obat dan lainnya.  

Penyakit Emosi Berlebihan

Dampak Penyakit Emosi Berlebihan

Selain sulit untuk dikontrol, emosi yang berlebihan juga ternyata bisa menimbulkan berbagai penyakit pada tubuhnya dan bisa sangat membahayakan. Penyakit emosi berlebihan diantaranya seperti gangguan kecemasan, stroke, jantung, paru-paru, sakit kepala dan hipertensi. 

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Remaja

10 Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Remaja

Cara mengatasi gangguan kecemasan pada remaja adalah bicara pada orang kepercayaan, konsultasi dengan terapis, bergabung dengan kelompok pendukung, melibatkan diri pada aktivitas sukarela, berolahraga secara rutin, meditasi, luangkan waktu untuk rileks, minum obat sesuai anjuran dokter, menghindari kafein atau alkohol, dan juga terapi holistik.

Scroll to Top