Apa yang dimaksud hidup sederhana? Hidup sederhana adalah suatu perilaku atau pola hidup seseorang yang menjalani hidup dengan tidak berlebihan. Hidup sederhana bukan berarti miskin atau tidak mempunyai apa-apa, namun dengan hidup sederhana berarti menggunakan sesuatu atau segala hal dengan secukupnya dan tidak berlebihan.
Dengan melakukan hidup sederhana akan membentuk kualitas hubungan sosial lebih baik dibandingkan dengan orang yang menyukai hidup berlebihan. Tanda-tanda atau gejala seseorang hidup sederhana biasanya mudah untuk disadari dan dikenali oleh orang lain.
Seperti halnya suka berhemat, tidak berlebihan dan mampu mengendalikan diri, tidak suka pamer, memiliki tenggang rasa tinggi, mensyukuri atas segala yang dimiliki dan mengurangi atau menghindari konflik dengan orang lain.
Apa itu hidup sederhana?
Hidup sederhana adalah suatu pola hidup yang tidak berlebihan dan lebih mengutamakan hal-hal yang lebih utama dan penting. Seperti kebutuhan tempat tinggal, makanan bergizi, pendidikan hingga kesehatan dalam keluarga.
Sehingga, dengan menerapkan hidup sederhana akan membuat hidup jauh lebih bahagia dan lebih menghargai orang lain, karena tidak mementingkan sebuah kebutuhan yang berlebihan dan merumitkan diri sendiri.
Pada saat hidup sederhana pun akan lebih ikhlas dan mensyukuri keadaan pada saat ini. Tidak perlu memikirkan soal kemewahan, namun cukup dengan apa adanya akan membuat kehidupan lebih baik.
Tanda-tanda hidup sederhana
Suka berhemat
Tanda-tanda dari seseorang yang hidup sederhana seperti suka berhemat. Meskipun memiliki kekayaan yang berlimpah, namun berhemat merupakan cara untuk tidak berlebihan dan bersyukur atas apa yang dimiliki.
2. Tidak berlebihan
Tak hanya suka berhemat, namun orang yang hidup sederhana juga tidak menyukai berlebihan. Seseorang yang berlebihan akan suatu hal memang tidak baik. Sehingga, membatasi sesuatu agar secukupnya dan tidak berlebihan merupakan tanda seseorang hidup sederhana.
Ketika seseorang tidak menyukai hal-hal yang berlebihan, juga berarti bahwa dirinya mampu mengendalikan dirinya sendiri untuk tidak membeli atau melakukan hal yang tidak bermanfaat dan justru malah tidak berguna.
3. Tidak suka pamer
Selanjutnya, tanda dari orang yang hidup sederhana pun tidak menyukai memamerkan segala hal yang dimilikinya. Hal tersebut juga berarti menghargai orang lain, karena tidak semua orang memiliki ekonomi yang sama.
4. Memiliki tenggang rasa tinggi
Tanda-tanda yang keempat adalah memiliki tenggang rasa yang tinggi. Tenggang rasa yang tinggi berarti menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Tidak menyombongkan diri sendiri dan tidak memamerkan hal-hal yang dimiliki kepada orang lain berarti menghargai perasaan orang lain.
5. Mensyukuri atas segala yang dimiliki
Tanda hidup sederhana lainnya adalah mampu untuk mensyukuri atas segala yang dimiliki. Bersyukur akan membuat seseorang merasa cukup dan tidak berlebihan. Karena, banyak sekali nikmat yang telah diberikan oleh Sang Pencipta kepada hamba-Nya.
6. Mengurangi atau menghindari konflik
Kemudian, tanda-tanda yang terakhir sebagai ciri dari hidup sederhana adalah mengurangi atau menghindari konflik dengan orang lain. Biasanya, konflik terjadi karena rasa iri, dengki dan tidak nyaman antara satu orang dengan orang lain.
Namun, ketika kita hidup sederhana, maka kita tidak suka pamer terhadap orang lain, lebih banyak bersyukur dan memiliki tenggang rasa yang tinggi, sehingga akan mengurangi atau menghindari konflik yang terjadi.
Kesimpulan
Hidup sederhana adalah pola hidup atau perilaku yang tidak suka berlebihan dan lebih mengedepankan yang lebih utama seperti tempat tinggal, makanan bergizi, pendidikan hingga kesehatan.
Tak hanya itu, hidup sederhana juga lebih menghargai dan mensyukuri atas apa yang diberikan. Sehingga, akan lebih hidup bahagia dan tidak menyukai hal-hal yang berlebihan. Mereka bukan berarti tidak mempunyai, namun justru mereka sangat menyukai hal-hal yang secukupnya agar tidak mubadzir.
Tanda-tanda orang yang hidup sederhana seperti suka berhemat, tidak berlebihan dan mampu mengendalikan diri, tidak suka pamer, memiliki tenggang rasa tinggi, mensyukuri atas segala yang dimiliki dan mengurangi atau menghindari konflik dengan orang lain.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka