Vandalisme adalah suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang menyebabkan kerusakan baik pada properti milik pribadi ataupun fasilitas umum. Kerusakan tersebut bisa berupa mengecat, memotong, merobek, menghalangi ataupun tindakan kerusakan lainnya.
Sikap tersebut akan merugikan orang lain, apalagi jika dilakukan terhadap fasilitas umum. Perilaku tersebut bisa secara sengaja ataupun tidak. Vandalisme juga tidak hanya merugikan, namun juga merusak keindahan fasilitas umum atau properti yang seharusnya.
Banyak sekali jenis-jenis dari vandalisme ini seperti mencorat-coret, memetik, merusak dan lain sebagainya. Tak hanya itu, dalam pembahasan ini juga akan dijelaskan mengenai cara mengatasi vandalisme.
Apa itu vandalisme?
Vandalisme adalah suatu perbuatan yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja yang menyebabkan kerusakan atau penurunan keindahan akibat kerusakan dalam bentuk mencoret, menghapus, menghancurkan ataupun tindakan kerusakan lainnya.
Tindakan vandalisme ini biasanya dilakukan karena rasa kebencian terhadap objek atau suatu lingkungan yang bisa dilakukan secara sendiri-sendiri ataupun kelompok. Salah satu contoh dari tindakan vandalisme seperti graffiti liar, coret-coret, pencemaran lingkungan dan lain sebagainya.
Jenis-jenis vandalisme
Ada beberapa jenis dari vandalisme yang seringkali dilakukan. Menurut Lase (2003), vandalisme memiliki beberapa jenis diantaranya:
1. Aksi memotong (cutting)
Aksi ini biasanya dilakukan dengan memotong pohon ataupun memotong tanaman lainnya.
2. Aksi mengambil (taking)
Aksi ini dilakukan dengan mengambil barang milik orang lain. Baik barang pribadi ataupun fasilitas umum.
3. Aksi mencorat-coret (graffiti)
Aksi ini dilakukan dengan mencoret-coret tembok sekolah, pinggir jalan, bangunan, jembatan, halte bus ataupun fasilitas umum lainnya.
4. Aksi memetik (pluking)
Aksi ini dilakukan dengan memetik bunga tanpa seizin pemiliknya.
Tak hanya itu, ada juga beberapa jenis vandalisme lainnya menurut Long dan Burke (2015) diantaranya adalah:
5. Tactical vandalism
Vandalisme ini dilakukan dengan menyusun taktik atau rencana dalam mencapai tujuan tertentu. Misalnya, dalam melakukan sabotase terhadap seseorang ataupun suatu kelompok tertentu.
6. Vindictive vandalism
Vandalisme ini merupakan vandalisme yang dilakukan untuk melakukan balas dendam kepada orang lain. Misalnya, seorang anak yang memecahkan jendela tetangga, maka tetangga tersebut akan melakukan balas dendam kepada anak tersebut.
7. Acquisitive vandalism
Vandalisme ini dilakukan untuk mendapatkan uang atau benda dari orang lain, seperti dengan melakukan penempelan sebuah poster, spanduk ataupun media lainnya yang bisa mengganggu dan merusak keindahan lingkungan tersebut.
8. Ideological vandalism
Vandalisme ini dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan mengedepankan suatu ideologi tertentu. Seperti mencoret atau menempelkan suatu slogan atau kampanye politik di dalam suatu lingkungan.
9. Play vandalism
Vandalisme ini bertujuan untuk menunjukkan suatu kemampuan yang dimiliki, sehingga bisa terlihat oleh orang lain. Namun, juga bisa mengganggu orang lain. Seperti anak sekolah yang melakukan coret-coret di meja kelasnya.
6. Malicious vandalism
Vandalisme ini dilakukan dengan melakukan sebuah gangguan atau kerusakan kepada orang lain untuk mendapatkan kenikmatan dan kesenangan. Seperti menjahili orang lain atau mencoret kendaraan orang lain.
Cara mengatasi vandalisme
- Melakukan kegiatan positif
- Memberikan sarana
- Memberikan sanksi yang tegas
- Pendekatan keluarga
- Konseling dan terapi
Kesimpulan
Vandalisme adalah suatu perbuatan yang dilakukan untuk merusak atau menghancurkan sarana atau properti milik pribadi ataupun milik orang lain. Kegiatan tersebut bisa mengganggu orang lain.
Tak hanya itu, vandalisme juga biasanya dilakukan untuk mengeluarkan rasa kebencian terhadap seseorang atau kelompok. Sehingga, banyak sekali jenisnya. Seperti mencoret-coret, menghalangi, menghapus ataupun tindakan vandalisme lainnya.
Cara mengatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan positif, memberikan sarana, sanksi tegas, pendekatan keluarga dan konseling atau terapi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka