Pengertian Bipolar Disorder, Jenis Bipolar, Cara Mengatasi Bipolar dan Perbedaan Bipolar dengan Mood Swing
Pernahkah kamu mendengar istilah Bipolar? Bipolar termasuk dalam salah satu gangguan kesehatan mental. Pernahkah kamu melihat seseorang mengalami perubahan secara mendadak yang tadinya senang menjadi sedih? Nah, bisa jadi yang kamu lihat orang yang mengalami Bipolar Disorder.
Bipolar disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan mood yang terjadi secara ekstrem. Lantas, apa sebenarnya Bipolar? Simak yuk penjelasan lengkap mulai dari pengertian bipolar, gejala bipolar, penyebab bipolar, dampak bipolar, sampai dengan cara mengatasi bipolar disorder.
Pengertian Bipolar Disorder
Apa itu Bipolar? Bipolar Disorder adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan mood pada seseorang secara ekstrem. Hal tersebut bisa terjadi pada seseorang dengan ciri ciri mengalami perubahan suasana hati atau perasaan secara tiba-tiba dari yang sangat bahagia (Manik) menjadi sangat sedih (Depresi).
Sementara itu, menurut American Psychology Association tahun 2000, gangguan bipolar adalah gangguan yang ditandai dengan satu hingga lebih episode manik, hipomanik, kemudian digantikan dengan episode berikutnya yaitu depresi mayor yang mempunyai jeda pariode mood apabila sudah kembali normal.
Jadi, pada dasarnya penyakit Depresi dengan Bipolar Disorder bukanlah gangguan kesehatan pada mental yang mempunyai golongan yang sama. Secara keseluruhan gangguan bipolar diartikan sebagai gangguan yang ditandai dengan perubahan perasaan secara drastis, sehingga terjadi episode manik selama beberapa waktu, selanjutnya diganti dengan munculnya episode depresi.
Gejala-Gejala Bipolar
Gejala-gejala bipolar disorder yang bisa kamu pahami, untuk mengetahui ketika mengalami gangguan bipolar, diantaranya episode manik, hipomanik dan episode depresi. Simak gejalanya di setiap episodenya.
- Episode Manik
Episode pertama gejala gangguan bipolar yaitu episode manik. Episode manik umumnya bisa menimbulkan kondisi psikosis (perasaan asing pada dunia sekitarnya) dan memerlukan perawatan inap di rumah sakit.
Lalu berapa lama gejala ini? Episode manik bisa bertahan hingga beberapa minggu bahkan bulan ke depan. Secara umum mempunyai waktu relatif singkat, tapi bisa berakhir secara tiba-tiba hingga bertahan lebih lama dibandingkan episode depresi mayor.
Nah, berikut ini beberapa gejala gangguan bipolar yang muncul ketika episode manik, yakni:
- Hasrat seksual semakin meningkat
- Pikiran terputus dan lebih cepat
- Muncul rasa bahagia atau euforia yang tak pantas
- Menilai pada sesuatu yang buruk
- Kualitas tidur yang menurun, karena energi yang dikeluarkan cukup tinggi
- Berbicara yang sangat cepat
- Mempunyai pemikiran untuk melakukan sesuatu secara banyak sekaligus
- Muncul perilaku sosial yang tak pantas
- Mempunyai keyakinan yang jauh lebih tinggi
- Secara signifikan mempunyai peningkatan energi yang lebih
- Merasa terlalu senang atau bahagia
- Menjadi sensitif dan mudah tersinggung
- Terlalu bersemangat dan berenergi
- Mempunyai pemikiran seperti terpacu
- Sering melakukan hal yang buruk seperti menghamburkan uang berlebihan, seks bebas dan lainnya.
Meskipun gejala tersebut berdampak buruk, kamu tetap tenang dan tak perlu khawatir. Karena kamu, masih mempunyai kesempatan untuk menjalani hidup lebih baik lagi tanpa menyalahkan diri sendiri. Pada dasarnya, setiap orang mempunyai kesempatan yang berbeda dan membutuhkan proses perjuangan menuju kesuksesan dan kebahagiaan tersendiri.
Sementara itu, menurut Mondimore (2006) mengatakan bahwa beberapa gejala ketika episode manik muncul terbagi menjadi tiga tahap kategori, yakni
Tahap Pertama
Pada tahap pertama bisa mengalami peningkatan pada aktivitas motorik seperti, mendominasi perasaan bahagia, mudah marah karena ada banyak menuntut, mengalami peningkatan kecepatan berbicara, meningkatnya kegiatan fisik, terbuka sekali pada seseorang, mempunyai percaya diri yang tinggi, lebih tertarik pada hubungan seks, perilaku merokok, boros dalam keuangan, dan lainnya.
Tahap kedua
Pada tahap kedua sering mengalami penekanan pada kata-kata misalnya mempunyai perasaan mudah marah, mempunyai perasaan sangat senang, perilaku menyerang, sering terjadi perubahan signifikan meningkat perasaan tak senang dan depresi. Memicu terjadinya permusuhan saat marah. Meningkatnya kecepatan dalam berpikir hingga tak terorganisir.
Tahap ketiga
Pada tahap ketiga gejala muncul saat mempunyai perasaan yang tak punya harapan, terkadang merasa putus asa, sering melakukan hal yang aneh, mempunyai pemikiran yang tak logis, muncul halusinasi, mempunyai perasaan yang penuh hiruk pikuk.
- Episode Hipomanik
Episode Hipomanik mempunyai tingkat perkembangan emosi yang lebih rendah, meskipun pada dasarnya mempunyai kesamaan dengan kondisi bahagia sangat besar dengan jenis manik yang sama. Gejala awal pada episode ini ditandai dengan pemikiran dan berbicara cepat, perasaan yang senang, mengalami peningkatan energi dalam tubuh dan mempunyai emosi yang mudah marah.
- Episode Depresi
Terkahir gejala bipolar pada episode depresi. Episode depresi yaitu episode dengan ciri-ciri gangguan bipolar yang parah. Kondisi ini bisa menganggu seluruh kegiatan sehari-hari bagi yang mengalaminya. Berikut gejala yang muncul pada episode depresi:
- Mempunyai perasaan sedih
- Mengalami delusi
- Mudah sekali putus asa
- Muncul perasaan rasa khawatir berlebihan
- Hilang minat dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Sulit berkonsentrasi
- Sering merasa kantuk
- Malas dalam mengerjakan sesuatu
- Porsi makan yang sedikit
- Mempunyai pemikiran untuk bunuh diri
- Sulit dalam mengambil keputusan yang tepat
- Mengalami penurunan pada energi, merasa lelah dan lambat
- Kesulitan untuk tidur dan pola tidur terganggu
- Hilang minta pada hobi yang disukai sebelumnya
- Gampang gelisah dan marah
- Mempunyai suasana hati yang cemas dan kosong
- Suka menarik diri dari lingkungan sosial
- Mempunyai pemikiran yang negatif pada diri sendiri, seperti merasa tidak berharga
Penyebab Bipolar Disorder
Seseorang mengalami bipolar disorder tentu ada faktor penyebabnya, yakni ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat kimia pada otak, keturunan, mengalami peristiwa traumatis, kecanduan minuman beralkohol dan penyalagunaan NAPZA dan lainnya.
Pada dasarnya hingga sekarang ini belum diketahui secara pasti faktor penyebab seseorang mengalami gangguan bipolar. Namun, dipastikan penyebabnya seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya. Nah, berikut ini penjelasan yang lebih detail faktor penyebab gangguan bipolar.
- Lingkungan
Penyebab munculnya gangguan bipolar yaitu lingkungan. Lingkungan menjadi salah satu faktor penyebab bipolar disorder misalnya, seseorang telah menjadi korban pelecehan seksual, kekerasan hingga menyebabkan trauma, perceraian, kematian seseorang yang dicintai dan lainnya.
- Kelainan di otak
Ketidakseimbangan bahan kimia pada otak atau neurotransmitter bisa mengganggu sistem di tubuh dalam mengatur keseimbangan suasana hati (Mood)
- Genetik
Apabila salah satu anggota keluarga mengidap gangguan bipolar, lebih cinderung mengalami gangguan kesehatan mental yang sama.
- Mengalami stress cukup berat
Apabila seseorang sedang mengalami stress cukup berat kemungkinan bisa mengakibatkan gangguan dalam melakukan berbagai aktivitas keseharian. Selain itu, akan merasakan sulit tidur atau gangguan pola tidur dan sering merasakan rasa sedih dan tidak mempunyai harapan terhadap apapun.
- Traumatik
Faktor penyebab bipolar disorder yaitu traumatik di masa lalu. Berbagai trauma bisa dialami oleh siapa saja, misalnya pernah mengalami atau menjadi korban pelecehan seksual, kekerasan dan kecelakaan cukup parah, kehilangan sesuatu yang dicintai dan lainnya.
- Kecanduan obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol
Menyalahgunakan narkoba dan minuman beralkohol sudah pasti tidak baik untuk kesehatan, apabila dikonsumsi berlebihan. Hal ini, bisa juga memicu munculnya gangguan bipolar. Karena efek sampingnya bisa memperburuk kesehatan mental.
Dampak Bipolar Disorder
Apa saja dampak yang bisa memengaruhi kesehatan mental dan perlu mendapatkan layanan rehabilitasi mental. Nah berikut ini ada beberapa dampak yang harus kamu ketahui apabila mengalami gangguan bipolar, yakni:
- Isolasi diri
Setiap manusia pasti ada saja kekurangan yang ada dalam dirinya. Tak terkecuali salah satu dampak gangguan bipolar disorder yaitu isolasi diri, karena tidak suka dan tak tertarik terhadap sesuatu yang ada disekitarnya.
Kurangnya komitmen dalam hubungan, sering emosional dan depresi tentu akan membuat diri kamu terisolasi. Apalagi telah merasakan kegagalan, maka akan muncul perasaan terasingkan dan menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain.
- Tak mampu mengontrol emosi
Pemahaman mengenai emosi atau ego yaitu perasaan sadar manusia saat mengembangkan dalam interaksi sosial. Kurang mampu mengontrol emosi bisa membuat emosi mudah berubah menyesuaikan apa yang terjadi. Oleh karena itu, penderita gangguan bipolar harus memotivasi diri sendiri baik itu sikap maupun perbuatan dalam hal positif saat berinteraksi.
Penderita bipolar rawan sekali mempunyai pemikiran negatif dan isolasi diri hingga hilangnya fungsi sosialnya yang bisa memperparah kondisi tersebut.
- Ketergantungan obat
Ada beragam obat yang bisa mengatasi gangguan bipolar. Obat tersebut bisa dikonsumsi tergantung pada kondisi penderita dan gejala yang dialaminya, apakah episode manik, hipomanil dan episode depresi. Penderita bipolar juga harus tahu apakah perlu pengobatan jangka panjang atau tidak, sesuai dengan saran dari dokter.
Jika kamu sudah tidak merasakan gejala yang muncul, maka sebaiknya menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut, supaya tidak memicu ketergantungan pada obat-obatan. Jadi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan obat dan mengontrol jadwal yang teratur sesuai dengan ketentuan dokter aatau Psikiater.
- Percobaan bunuh diri
Dampak yang paling berbahaya untuk penderita bipolar yaitu percobaan bunuh diri yang sangat tinggi saat mengalami episode depresi. Adanya pemikiran untuk mengakhiri hidup sering terjadi pada penderita bipolar.
Berbeda saat penderita bipolar mengalami episode manik kemungkinan rentan melakukan bunuh diri, karena dipicu energi bahagia yang berlebihan. Selain itu, pada episode manik bisa menurunkan tindakan yang mengarah pada hal negatif yang bisa mengakibatkan hilang nyawa dan orang lain
Pentingnya dukungan positif atas keterlibatan orang terdekat seperti keluarga, teman, orang terkasih dan masyarakat bagi penderita gangguan bipolar. Selain itu kebutuhan psikologis juga dibutuhkan untuk terhindar dari pemikiran yang mengarah untuk tindakan bunuh diri.
Cara Mengatasi Bipolar
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bipolar, berikut penjelasannya.
- Mengubah pola gaya hidup
Setiap individu tentunya mempunyai pola gaya hidup yang berbeda, sesuai dengan apa yang diinginkan. Pola gaya hidup yang dijalankan dalam aktivitas bisa berdampak positif dan negatif untuk kesehatan mental dan lingkungan. Pilihan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tergantung pada individu masing-masing.
Nah, disini peran penting dalam pengobatan bipolar manik bisa dilakukan dengan cara mengubah pola gaya hidup yang sehat. Misalnya waktu tidur yang teratur dan cukup, makanan yang sehat gizi seimbang, berolahraga dan lainnya.
Selain itu, kamu juga perlu menghindari penggunaan obat-obatan, minuman beralkohol dan rokok berlebihan. Karena bisa meningkatkan risiko gangguan mental dan fisik yang lemah.
Saat mengalami stress atau depresi, lakukanlah hal yang positif misalnya relaksasi hingga menyeimbangkan mood dengan baik.
Tak hanya itu saja, dukungan dari orang terdekat juga perlu sekali untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang lebih positif dan mengunjungi dokter maupun Psikiater untuk mengendalikan gejala bipolar kembali muncul.
- Terapi obat-obatan
Dokter maupun Psikiater akan memberikan resep obat untuk menstabilkan mood dan emosi seseorang. Misalnya dengan pemberian obat antidepresan untuk mengatasi gejala yang muncul. Penting sekali bagi penderita bipolar untuk tetap memperhatikan dosis dan cara penggunaan obat yang direkomendasikan dokter dan dikonsumsi secara teratur sesuai dengan resep yang telah ditentukan.
Terapi pengobatan untuk penderita bipolar sangat dibutuhkan kesabaran, karena diperlukan waktu untuk obat-obatan tersebut bekerja secara efektif dalam Tubuh. Jika ada perubahan gejala yang lebih berisiko ketika menggunakan obat-obatan tersebut, segeralah untuk menghubungi dokter yang menangani kamu. Supaya segera mendapatkan pertolongan dengan tepat.
- Pengobatan psikologis
Selain melalui pengobatan, melakukan terapi psikologis juga berguna untuk mengurangi dan mencegah gejala bipolar. Terapi psikologis yang bisa dilakukan seperti berikut ini:
- Psychoeducation
Terapi psychoeducation, bisa memberikan informasi penting mengenai penderita bipolar, misalnya berhubungan dengan penyebab, gejala dan cara mengatasinya. Selain itu, bisa membantu penderita untuk mengerti tentang episode bipolar yang muncul dan tanda peringatan untuk meminimalisir adanya pemicu lebih buruk.
- Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Terapi bicara bisa membantu untuk mengatasi permasalahan pada gangguan bipolar, mengubah pikiran, tingkah laku penderita gangguan bipolar. Ketika kamu melakukan terapi ini. Maka kamu akan diajak berbicara untuk memberitahu masalah yang dialami. Sehingga bisa membantu kamu dalam menganalisa gejala-gejala dan mempelajari apa yang bisa dilakukan saat menjalankan aktivitas keseharian.
Mood Swing, Pengertian, Penyebab, dan Perbedaan dengan Bipolar
Perubahan suasana hati yang dirasakan seseorang dapat berubah, tergantung pada situasi dan kondisi kesehatan yang dialaminya. Misalnya, saat ingin berangkat sekolah diawali dengan mood baik, namun saat di perjalanan mood mulai berubah karena angkotnya ngetem. Sementara itu mood akan berubah menjadi baik saat tugas memperoleh apresiasi dari siapapun.
Perubahan mood ada sebabnya itu hal yang wajar. Namun, ada perubahan mood secara tiba-tiba dan tanpa sebab yang jelas, bertanda sedang tidak sedang baik-baik saja. Kondisi tersebut bisa disebut juga dengan mood swing. Kondisi tersebut menandakan adanya gejala beberapa gangguan kesehatan.
Seseorang yang mengalami mood swing bisa membuat pekerjaan menjadi terabaikan dan malas. Sehingga bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, simak penjelasan mengenai mood swing, supaya terhindar terjadinya mood swing.
Pengertian Mood Swing
Mood swing yaitu perubahan suasana hati yang dimana orang lain bisa melihatnya. Secara umum mood swing adalah respon tubuh pada situasi maupun kondisi yang terjadi. Respon tubuh tersebut masih dapat dikatakan sebagai perubahan suasana yang wajar.
Namun, perubahan suasana hati yang terus-menerus tanpa sebab harus di waspadai. Karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain, baik itu soal pekerjaan, hubungan, prestasi dan lainnya.
Jika mood berubah seperti itu, maka menunjukkan bahwa adanya gangguan kesehatan dalam diri. Langkah terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut, dengan melakukan konsultasi ke psikiater atau psikolog untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Tanda-Tanda Mood Swing
Perubahan mood bisa menjadi adanya gangguan kesehatan mental pada diri seseorang. Nah, berikut ini tanda-tanda mood swing yang harus kamu ketahui.
- Rasa cemas dan sedih berkelanjutan
Cemas dan sedih adalah hal yang wajar terjadi pada seseorang, misalnya gagal dalam bisnis, putus cinta, di tolak dan lainnya. Tetapi, seseorang yang menderita mood swing bisa ditandai dengan rasa cemas dan sedih terus menerus. Perasaan tersebut, jika dibiarkan begitu saja dan berlarut akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Terkadang, orang yang ada disekitar merasa bingung dengan kondisi yang sedang kita alami.
- Mudah marah dan cepat tersinggung
Tanda mood swing selanjutnya mudah marah dan cepat tersinggung. Seseorang yang mudah marah dan cepat tersinggung akan merasa sulit saat berkomunikasi dengan orang lain. Terkadang, orang lain tak ingin berkomunikasi dengan kamu dan menjauhi kamu.
- Sulit untuk fokus
Sulit fokus juga menjadi salah satu tanda mood swing. Akibat dari sulit fokus bisa terjadi kesalahan ketika mengerjakan pekerjaan atau tugas, sehingga kamu sering seki mendapatkan teguran atas kesalahan yang dibuat. Resiko yang paling buruk dari kurang fokus, tidak dipercaya oleh orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas.
- Kurang berenergi atau terlalu berenergi
Orang yang normal akan merasa lelah jika segala sesuatu dilakukan sekaligus. Tapi, orang yang sedang mengalami mood swing energinya akan bertambah saat melakukan banyak hal. Orang lain akan sulit menilai pada individu yang mengalami kondisi tersebut, karena tak bisa memperkirakan orang tersebut sedang dalam keadaan kurang berenergi atau sangat berpengalaman.
- Sulit menerima informasi
Penderita mood swing akan merasa sulit menerima informasi dari orang lain. Mereka sulit memahami maksud dari informasi tersebut, makanya tak heran sering menimbulkan kesalahpahaman antara pemberian informasi dan penerima informasi.
- Sulit menyampaikan informasi
Tidak hanya dalam menerima informasi, penderita Mood swing juga akan merasa kesulitan dalam menyampaikan informasi yang diberikan pada orang lain. Kesulitan ini, dapat menyebabkan keterlambatan informasi yang diberikan pada orang lain.
- Bicara terlalu cepat
Orang yang berbicara terlalu cepat dan tak terlihat seperti pada orang umumnya. Berbicara terlalu cepat bisa menimbulkan informasi yang diberikan kurang dimengerti, sehingga informasi tersebut tak bisa diberitahukan pada orang lain. Terkadang, ada juga orang yang tidak suka dengan bicara terlalu cepat.
- Nafsu makan selalu berubah
Penderita mood swing akan mengalami penurunan nafsu makan dan makan berlebihan. Nafsu makan yang sering berubah, menandakan pola makan yang tidak teratur. Jika dibiarkan saja akan membahayakan kesehatan tubuh. Dampaknya tubuh bisa menjadi gemuk dan kurus secara ekstrem.
Penyebab Mood Swing
Mood swing yang masuk dalam batas normal bisa disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya perubahan cuaca, hormon, efek samping obat, makanan, kondisi zat kimia otak tidak seimbang. Berikut penjelasan selengkapnya:
- Perubahan hormon
Setiap orang pasti mengalami perubahan hormon, selama perubahan hormon masih dalam batas wajar dan tak menggangu kesehatan artinya masih dalam kondisi normal. Begitupun sebaliknya, apabila menganggu kesehatan tubuh maka segeralah memeriksakan diri kedokter.
Perubahan hormon pada seseorang bisa memicu Mood swing. Umumnya kondisi tersebut pada perempuan yang mengalami pre-menstrual syndrome (PMS), ketika mengandung, atau menopause.
- Perubahan cuaca
Perubahan cuaca ternyata juga memicu perubahan suasana hati. Misalnya pada orang yang kurang terkena sinar matahari dipagi hari, maka serotonin dalam tubuh mengalami penuaan. Kadar serotonin yang menurun bisa mengubah suasana hati. Selain itu, musim hujan, saat seseorang mengalami kedinginan dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
- Efek samping obat
Efek samping obat yang diminum pada seseorang dapat menimbulkan mood swing. Efek sampingnya pun menyebabkan pekerjaan menjadi terganggu. Oleh karena itu, saat minum obat sebaiknya diminum saat ingin beristirahat supaya aktivitas yang sedang dijalani tak terganggu. Contoh obat yang bisa menyebabkan mood swing yaitu kortikosteroid (prednison).
- Makanan
Apabila seseorang makan makanan yang disukai akan menghasilkan kimia dopamine dalam otak. Dopamine yaitu senyawa kimia yang bisa memunculkan rasa senang dan bahagia supaya bisa melakukan hal yang menyenangkan dirinya. Begitupun sebaliknya, apabila makan makanan yang tidak disukai bisa mengubah suasana hati.
- Kondisi yang dialami
Kondisi ini tergantung pada kejadian yang dialami seseorang, misalnya saat itu mengalami kemacetan dapat menimbulkan perubahan suasana hati pada seseorang, entah itu kesal atau tidak sabar. Tentunya membuat diri kita menjadi bosan dan lelah menunggu kemacetan yang tak usai. Kondisi seperti ini bisa membuat emosi kurang stabil dan mudah marah
- Senyawa kimia otak tidak seimbang
Suasan hati seseorang dapat dipengaruhi oleh senyawa kimia pada otak, misalnya serotonin dan dopamine. Senyawa kimia yang tak seimbang dapat memicu terjadinya mood swing. Jadi senyawa kimi dalam otak berperan penting dalam mengatur suasana hati seseorang.
- Bipolar
Mood swing yaitu perubahan suasana hati yang mudah terlihat. Apabila kamu mengalami perubahan suasana hati yang sering dan berlebihan, bahkan menganggu orang lain dan diri sendiri bisa jadi mengalami gangguan bipolar. Apabila kamu yakin dengan kondisi ini, maka segeralah untuk menemui dokter atau berkonsultasi ke psikolog untuk memastikannya.
- Kurang tidur
Kurang tidur juga bisa menyebabkan mood swing. Sebab otak dan tubuh akan pulih setelah seseorang selesai istirahat atau tidur. Apabila tak cukup tidur, tubuh tak sepenuhnya merasa segar. Jadi, saat kekurangan tidur, bisa saja akan merasa kesal. Selain itu, memilih atau mengambil keputusan yang sembrono sepanjang hari dan memarahi banyak orang.
- Gula darah rendah
Apabila pernah merasakan emosi yang tidak stabil bersamaan dengan rasa lapar, bisa jadi disebabkan oleh gula darah yang rendah. Kondisi seperti ini, bisa menyebabkan mood swing. Mood swing bisa terjadi pada seseorang yang sering terlambat makan. Biasanya akan mudah marah, kesal dan bingung. Tak hanya itu saja, kamu akan mudah menangis.
- Stress
Seseorang yang mengalami stress kronis akan menimbulkan beberapa masalah kesehatan, mudah marah dan sedih berlebihan. Ketika stress, mungkin kamu akan mengalami gangguan tidur yang bisa mempengaruhi suasana hati. Kamu bisa mengatasi stress, dengan cara rutin berolahraga.
- Kehamilan
Seseorang yang hamil akan menghasilkan lebih banyak hormon dari biasanya. Perubahan hormon ini bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang cepat. Kamu kemungkinan akan banyak menangis lebih sering dan mengalami perasaan yang kosong. Perubahan suasana hati juga sering muncul tiba-tiba, misalnya dari yang mood yang biasa saja ke bahagia, tiba-tiba berganti sedih lagi, lalu kembali bahagia lagi. Ada beberapa perempuan yang sering mengalami depresi selama kehamilan atau setelah lahiran. Terjadi karena hormon turun dengan cepat. Apabila gejala ini terjadi pada kamu, lebih baik konsultasikan dengan dokter supaya memperoleh penanganan depresi .
- PMS
Banyak perempuan yang mengalami sindrom pramentruasi (PMS) beberapa hari sebelum mens. Hal tersebut bisa memicu berbagai gejala sakit kepala, kram, dsb perubahan suasana hati. PMS bisa membuat kamu merasa sedih dan murung tanpa alasan. Hal tersebut terjadi karena kadar hormon menurun secara tiba-tiba. Setelah menstruasi datang, maka kadar hormon mulai meningkat dan menstabilkan suasana hati.
- ADHD
Apabila mempunyai kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), Kemungkin kamu tak bisa mengendalikan impuls dengan baik. Selain itu, akan lebih cinderung marah atau frustasi secara tiba-tiba terhadap hal sepele yang menimpamu. Orang yang mempunyai ADHD lebih cinderung depresi atau berkaitan dengan suasana hati.
- Kekurangan nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi terutama pada orang yang sedang menjalani diet ketat tanpa memperhatikan makronutrien di setiap menu diet, bisa membuat perubahan suasana hati secara tiba-tiba. Sebab pola makan yang buruk sangat mempengaruhi kadar gula dan menyebabkan malnutrisi. Sehingga suasana hati sering berubah tanpa sebab.
- Gangguan Cyclothymia
Gangguan clycothymia adalah gangguan mental yang cirinya mirip dengan gangguan bipolar. Emosi penderita siklotimia mengalami naik turun, tapi dengan gejala yang ringan. Umumnya terjadi di usia remaja.
- Demensia
Demensia bisa menyebabkan kerusakan di otak, sehingga berdampak pada fungsi perilaku dan kognitif. Penderita demensia akan mengalami perubahan mood drastis, misalnya mudah marah, kesal kemudian tenang kembali.
Saat seseorang mengalami demensia akan mudah frustasi karena sering lupa dan sulit mengungkapkan pikiran.
Nah, itulah faktor penyebab mood swing. Lebih baik mengetahui dari sekarang mengenai mood swing. Jangan sampai kondisi ini mempengaruhi hubungan sosial kamu di lingkungan. Kamu juga harus tau faktor apa saja yang membuat frustasi dan mudah kesal serta hindari.
Mood Swing Gejala Gangguan Kesehatan
Mood swing yang dirasakan pada orang merupakan gejala dari berbagai gangguan kesehatan, misalnya depresi, gangguan bipolar, attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), stres, borderline personality syndrome (BPM) dan skizofrenia. Berikut penjelasan selengkapnya.
- Gangguan Bipolar
Gangguan yang bisa menyebabkan seseorang mengalami mood swing yakni gangguan bipolar. Gangguan Bipolar yaitu gangguan kesehatan mental dengan perubahan suasana hati secara ekstrem. Selain itu, perubahan suasana hati yang dirasakan penderita bipolar sering terjadi tanpa alasan yang pasti.
- Depresi
Setiap individu pasti pernah mengalami yang namanya depresi, hanya saja tingkatan depresi yang di rasakan setiap orang berbeda. Depresi yaitu gangguan kesehatan mental yang terjadi karena perubahan suasana hati, penderita sering sedih dan tak bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Penderita depresi berat, biasanya akan menghabis waktu dengan mengisolasi diri.
- Borderline Personality Syndrome (BPM)
Borderline Personality Syndrome (BPM) yaitu gangguan kesehatan mental yang sering sekali membuat emosi tidak stabil. Penderita akan sulit mengendalikan emosi, sehingga perilaku bisa merusak hubungan dengan orang lain. Penderita BPM mempunyai ciri mudah tersinggung, cemas setiap waktu dan rasa bahagia berlebihan.
- Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yaitu gangguan kesehatan mental yang sering menyerang anak-anak. Anak yang mengalami gangguan in Iskan sering menunjukkan sikap frustasi, cemas berlebihan dan kecewa berlebihan. Makanya, anak yang menderita ADHD akan sulit diatur dengan baik. Sehingga perubahan mood terjadi tak menentu.
- Skizofrenia
Skizofrenia yaitu gangguan kesehatan mental yang perlu diperhatikan dengan baik, baik bagi penderitanya atau orang yang merawatnya. Gangguan kesehatan mental ini dikategorikan sangat serius, karena tidak bisa mengenal realita kehidupan, bahkan bisa lupa dengan dirinya sendiri. Selain itu sering mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
Cara Mengatasi Mood Swing
Buat kamu yang sering mengalami mood swing, berikut ada beberapa cara untuk mengatasi mood swing yang bisa kamu terapkan di kehidupan sehari-hari:
- Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur dapat menyehatkan tubuh, baik jasmani maupun rohani. Berolahraga salah satu cara untuk mencegah terjadinya mood swing. Melakukan olahraga bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks, sehingga mengerjakan sesuatu menjadi tenang. Selain itu, bisa meningkatkan kinerja otak, sehingga lebih konsen dan fokus saat mengerjakan sesuatu.
- Bangun pagi
Bangun pagi atau lebih awal sebelum melakukan aktivitas keseharian bisa meningkatkan fokus dan menstabilkan emosi. Karena saat bangun pagi, bisa mempunyai waktu untuk menenangkan diri, sehingga suasana hati bisa terjaga dengan baik. Jadi, tak perlu ragu lagi untuk bangun pagi setiap hari.
- Membuat daftar kegiatan
Menyusun rapih daftar kegiatan yang akan dilakukan setiap hari merupakan cara untuk mengatasi mood swing. Membuat daftar kegiatan bisa membantu kamu untuk lebih teratur dengan apa yang harus dilakukan hari ini. Jangan lupa untuk mengevaluasi dari setiap kegiatan yang telah dilakukan supaya kedepannya lebih baik.
- Menerima setiap masukkan
Masukkan atau pendapat orang lain dapat dijadikan sebagai sarana dalam memperbaiki diri. Adanya masukan maupun pendapat yang diterima, bisa mengetahui kesalahan dan kekurangan dalam diri. Menerima masukan dari orang lain membantu kita mencegah mood swing. Sebab, menerima masukan dari orang lain bisa menambah sudut pandang kita.
- Menikmati aktivitas yang dilakukan
Sikap enjoy menyikapi sesuatu akan menimbulkan rasa senang dan bahagia saat mengerjakan suatu hal. Enjoy terhadap aktivitas yang dilakukan membuat suasana hati menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, kamu harus terbiasa dengan sikap enjoy, agar melakukan segala sesuatu lebih mudah selesai.
- Makan makanan sehat dan bergizi
Makanan yang sehat dan bergizi sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Apabila tubuh sehat maka kinerja otak akan meningkat dan imun tubuh terjaga. Tak hanya itu. Tubuh yang sehat dapat membuat mood lebih stabil.
- Berkonsultasi ke psikolog atau psikiater
Apabila kamu merasakan gejala mood swing yang intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Lebih baik segera berkonsultasi dengan Psikolog atau psikiater supaya memperoleh solusi dan penanganan yang tepat.
- Bicarakan dengan orang terdekat
Cobalah untuk terbuka dengan orang terdekat. Untuk meluangkan waktu sekedar melepas penat. Mengobrol dengan orang terdekat sangat perlu dilakukan, karena bisa mengatasi perasaan cemas dan kesepian. Mengobrol dengan topik yang menarik tentunya menyenangkan, karena bisa mengarah pikiran positif pada otak.
- Memanfaatkan mood diary
Kamu bisa mencatat peristiwa yang bisa menimbulkan perubahan suasana hati. Buatlah mood diary, saat kamu merasakan suasana hati berubah cepat, catatlah pada buku diary tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mengambil sikap saat menghadapi setiap perubahan situasi dan mencegah perubahan mood.
- Mengatur pola tidur dan makan
Mengatur pola tidur dan makan yang sehat bisa membantu otak untuk memproduksi hormon dopamine , sehingga bisa memunculkan perasaan bahagia dan rasa percaya diri.
- Mengelola emosi
Teruslah belajar untuk mengelola emosi. Dengan begitu kamu bisa mengendalikan perasaan stress. Kamu juga bisa melakukan aktivitas yang bermanfaat serta menimbulkan rasa senang dan rileks, misalnya meditasi dan mendengarkan musik. Kegiatan seperti ini bisa mengeluarkan hormon endorfin di otak, yang membuat kamu merasakan bahagia.
- Kurangi konsumsi kopi, gula dan alkohol
Cobalah untuk mengurangi minum kopi, gula dan alkohol yang memicu naiknya perubahan suasana hati secara drastis. Sebab, zat yang ada pada kandungan tersebut bisa mengubah emosi seseorang. Alkohol juga bisa memperburuk kondisi suasana hati. Makanan yang mengandung karbohidrat atau gula bisa memicu fluktuasi pada suasana hati seseorang.
- Teknik relaksasi
Kamu bisa melakukan teknik relaksasi untuk mengatasi mood swing. Misalnya, latihan pernapasan dalam, yoga, meditasi dan lainnya.
- Lakukan hobi
Lakukanlah hobi yang kamu sukai, untuk mengatasi perubahan suasana hati. Usahakan melakukan aktivitas yang positif dan menyenangkan, misalnya bermain musik, bernyanyi, melukis dan lainnya
Perbedaan Mood Swing dan Bipolar
Sudah dijelaskan mengenai bipolar dan mood swing sebelumnya secara lengkap. Lantas, apa sih perbedaan mood swing dengan gangguan bipolar? Perbedaan keduanya bisa dilihat dari frekuensi dan intensitas yang terjadi pada perubahan suasana hati seseorang.
Mood swing sebagai perubahan suasana hati yang terjadi hanya sesekali karena ada faktor pemicunya, dan bisa diatasi dengan secepatnya. Sedangkan pada gangguan mental Bipolar, perubahan suasana hati terjadi terlalu cepat, dan tanpa penyebab yang jelas, sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan keinginan untuk melukai diri sendiri bahkan mengakhiri hidup.
Apabila kamu mengalami perubahan suasana hati yang sering dan memengaruhi kehidupan, maka perlu sekali untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog. Psikolog akan membantu kamu dalam mendiagnosis penyebabnya dan merekomendasikan cara yang tepat untuk mengatasinya.
Demikianlah penjelasan mengenai gangguan bipolar, Mood swing dan perbedaan keduanya. Mood swing dengan gangguan bipolar saling berkaitan. Perubahan suasana hati hanya sesekali itu wajar, namun jika sudah sering dan tanpa sebab yang jelas termasuk dalam gejala gangguan bipolar. Apabila kamu ingin berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, kamu bisa mengunjungi Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka