Obat analsik mungkin ada yang sudah banyak mendengar namun ada juga yang merasa sangat asing didengar. Lalu analsik adalah obat untuk apa? Analsik adalah salah satu dari sekian banyak obat pereda nyeri.
Analsik juga bisa dikatakan sebagai jenis obat pereda nyeri yang keras. Sehingga efeknya bisa berbahaya jika tidak sesuai dengan seharusnya atau menyalahgunakan obat analsik tersebut. Resep dokter mengenai obat analsik ini perlu dipatuhi untuk mendapatkan hasil yang baik.
Lalu bagaimana kandungan hingga kegunaan obat analsik tersebut? Apakah aman untuk tubuh? Lalu bagaimana efeknya jika disalahgunakan secara berlebihan? Semuanya akan dibahas tuntas dalam pembahasan berikut ini.
Obat analsik
Obat Analsik untuk apa? Masih banyak yang bertanya mengenai obat analsik tersebut. Analsik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Misalnya setelah melakukan operasi ataupun nyeri setelah melakukan kemo terapi kanker.
Obat analsik juga bisa dikombinasikan dengan jenis obat lain seperti obat trankulizer untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam mengatasi nyeri atau sakit. Obat analsik juga merupakan obat yang tergolong ke dalam jenis obat NSAID atau obat antiradang nonsteroid atau OAINS.
Fungsi analsik bekerja dengan menghambat produksi suatu zat di dalam tubuh sehingga menghambat peradangan di dalam tubuh. Pada obat analsik memiliki 2 kombinasi zat aktif diantaranya adalah diazepam 2 mg dan juga methampyrone atau metamizole sebanyak 500 mg.
Diazepam merupakan salah satu obat yang termasuk ke dalam golongan benzodiazepine. Dimana diazepam akan bekerja dengan memberikan efek tenang di otak dan juga sistem saraf pusat. Diazepam pun bekerja dengan menghambat asam gamma-aminobutirat atau GABA.
GABA tersebut yang menyebabkan penurunan rangsangan saraf dan juga cemas berlebih. Selain itu terdapat methampyrone Methampyrone merupakan obat analgesik yang bisa meredakan rasa nyeri dengan menghambat respon nyeri di otak.
Methampyrone pun bekerja dengan menurunkan suhu tubuh ketika mengalami demam serta menghambat hormone prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri. Oleh sebab itu obat analsik ini bisa mengatasi dan menghilangkan rasa nyeri di dalam tubuh.
Peringatan obat analsik
Obat analsik termasuk ke dalam obat golongan keras sehingga jika dalam penggunaan obat analsik salah maka akan menyebabkan dampak yang berbahaya terhadap kesehatan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat analsik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
- Konsultasikan terlebih dahulu mengenai kondisi kesehatan yang sedang dialami kepada dokter dan perawat yang menangani, seperti:
- Penyakit ginjal
- Gangguan fungsi hati
- Depresi berat
- Kelainan darah
- Jangan menggunakan obat analsik jika memiliki beberapa kondisi seperti berikut ini:
- Hamil
- Menyusui
- Tekanan darah dibawah 100 mmHg atau hipotensi
- Psikosis akut
- Gangguan pernapasan
- Glaucoma
- Program hamil
- Gangguan fungsi hati
- Ginjal
- Jantung
- Jangan menggunakan obat analsik jika alergi terhadap obat terutama diazepam dan methampyrone ataupun bahan-bahan lain yang terkandung di dalam obat analsik karena bisa menyebabkan dampak yang berbahaya terhadap tubuh.
- Tidak boleh menyimpan obat analsik di kamar mandi atau freezer. Simpanlah di suhu ruangan dan jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung dan juga tempat yang memiliki kelembapan yang tinggi.
- Harus menggunakan obat analsik sesuai dengan resep dokter dan tidak boleh menghentikan atau menambah dosis obat analsik tanpa sepengetahuan dokter karena bisa menimbulkan efek yang berbahaya terhadap tubuh.
Efek samping obat analsik
Walaupun manfaat obat analsik bisa sangat membantu, tetapi setiap obat pasti memiliki efek samping jika digunakan secara berlebihan. Deretan efeek samping ringan, sedang bahkan berat yang bisa dialami oleh pengguna obat analsik tersebut. Hal tersebut tergantung dari kondisi dan juga seberapa parah nyeri yang dialami.
Ada juga efek samping yang dikategorikan dari efek samping yang paling umum atau seringkali terjadi kepada para pengguna obat analsik tersebut. Berikut ini efek samping minum obat analsik secara berlebihan antara lain:
- Mual
- Pusing dan sakit kepala
- Tremor
- Vertigo
- Mengantuk
- Depresi
- Lemas
- Konstipasi
- Sulit buang air kecil
- Retensi urine
- Tekanan darah rendah
- Agranulositosis
- Gatal-gatal atau biduran
- Hidung tersumbat
- Ruam kulit
- Mengi
- Kesulitan bernapas
- Pembengkakan pada tubuh seperti bibir, tenggorokan dan wajah
- Tubuh melemah
Gejala overdosis
Setiap jenis obat pasti bisa menyebabkan overdosis. Namun hal tersebut dipengaruhi oleh penyalahgunaan obat analsik tersebut. Penyalahgunaan obat analsik yang berlebihan atau menghentikan penggunaan obat analsik secara tiba-tiba tanpa anjuran dokter yang bisa menyebabkan overdosis.
Overdosis bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu perlu dihindari beberapa penyebab yang bisa menyebabkan overdosis. Selain itu pun ada juga gejala-gejala overdosis yang perlu diwaspadai diantaranya adalah:
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Demam
- Sakit perut
- Gagal ginjal akut
- Gangguan ginjal
Itulah beberapa gejala overdosis yang bisa terjadi yang menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan dan merenggut nyawa penyalahguna obat analsik tersebut. Obat analsik pada nyatanya bisa meredakan dan mengatasi nyeri jika digunakan sesuai dengan anjuran.
Kesimpulan
Obat analsik adalah obat untuk mengatasi dan meringankan rasa sakit atau nyeri yang terjadi baik setelah melakukan operasi ataupun nyeri akibat hal lain seperti kanker ataupun penyakit lainnya.
Dalam cara kerjanya obat analsik ini akan menghambat produksi suatu zat di dalam tubuh sehingga menghambat peradangan di dalam tubuh. Pada obat analsik memiliki 2 kombinasi zat aktif diantaranya adalah diazepam dan methampyrone atau metamizole.
Dimana diazepam akan membuat efek tenang ketika menggunakan obat analsik ini sehingga menurunkan cemas berlebih dan juga merasa nyaman. Selain itu pada methampyrone atau metamizole akan memberikan efek menghambat produksi suatu zat di otak sehingga bisa memanipulasi otak terhadap rasa sakit tersebut.
Oleh sebab itu obat analsik bisa digunakan untuk mengatasi dan menghilangkan rasa sakit yang terjadi di dalam tubuh. Dengan menurunkan suhu tubuh ketika mengalami demam serta menghambat hormone prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka