Pentingnya Dukungan Keluarga bagi Pemulihan Pecandu Narkoba - Ashefa Griya Pusaka

Pentingnya Dukungan Keluarga bagi Pemulihan Pecandu Narkoba

Pentingnya dukungan keluarga bagi pecandu narkoba
Share on:

Pentingnya dukungan keluarga bagi pemulihan korban penyalahguna narkoba untuk hidup lebih baik dimasyarakat.

Pemerintah menetapkan aturan, jika korban penyalahgunaan narkoba tak harus dipenjara, namun wajib direhabilitasi. Rehabilitasi narkoba itu sendiri meliputi aspek medis dan sosial. Terkait rehabilitasi sosial, keluarga adalah bagian penting sekaligus strategis. Pentingnya dukungan keluarga bagi pemulihan karena keluarga terlibat dalam proses pemulihan sosial.

Namun faktanya, sebagian keluarga dari korban penyalahguna narkoba itu tak menjalankan peran dan fungsinya secara baik. Yang lebih parah, mereka malah tak mengakui lagi si korban penyalahguna sebagai anggota keluarga. Kondisi tersebut pastinya akan berdampak pada tahap pemulihan sosial dari korban penyalahguna narkoba. Bagaimana keluarga punya fungsi demikian vital pada proses pemulihan sosial korban penyalahguna?

Beberapa orang tua bila memiliki anak yang terlibat narkoba seringkali menganggapnya sebagai sebuah aib bagi keluarga. Tak sedikit para orang tua itu yang meninggalkan buah hatinya itu begitu saja. Banyak pula orang tua yang menganggap sudah cukup sesudah mengirimkan anak mereka ke tempat rehabilitasi narkoba. Mengirim korban penyalahguna narkoba ke lembaga rehabilitasi narkoba tentu saja menjadi salah satu pilihan terbaik. Akan tetapi perlu diketahui bahwa potensi relapse (kembali menjadi korban penyalahguna) sangat besar mencapai hingga 70%.

Lingkungan yang mendukung khususnya dari pihak keluarga begitu menentukan pada proses pemulihan korban penyalahguna narkoba. Faktor tersebut dikarenakan, tak banyak dari para korban penyalahguna yang memiliki keinginan sembuh dari dirinya sendiri. Jika pihak keluarga sebatas memerintahkan berhenti dari memakai narkoba namun tak merealisasikannya berupa support positif, tentu dampaknya tak akan signifikan. Sugesti yang ditimbulkan karena narkoba biasanya lebih dahsyat dibanding perintah untuk menyudahi menggunakan narkoba dari orang lain. Kebanyakan pengguna narkoba menginginkan dukungan orang tua ketimbang punya tekad sendiri untuk lepas dari jerat narkoba.

Maraknya pandangan masyarakat selama ini yang menyebutkan jika para pengguna narkoba meski sekeras apa pun mereka berusaha pasti tak akan pulih sepenuhnya ikut mempengaruhi proses penanganan. Pengguna narkoba selalu diidentikkan dengan kekerasan, bertindak semaunya, suka mengganggu orang lain, sekaligus memiliki tabiat merusak. Stigma jelek yang menganggap korban penyalahguna adalah sampah masyarakat ikut menghambat proses pemulihan para korban penyalahguna. Cap jelek itu yang akibatnya malah membuat bekas pengguna narkoba kembali terjerat perangkap barang haram itu.

Merasa sendiri, tidak memiliki teman akan mengakibatkan mantan pecandu narkoba itu kembali tenggelam dalam pengaruh narkotika. Cuma beberapa saja yang sukses merajut lagi kehidupannya kendati harus melalui upaya keras yang berliku. Dukungan keluarga bagi pemulihan tak sebatas menyediakan bantuan namun yang utama yaitu bagaimana persepsi korban dari makna dukungan itu. Terjadinya keakraban hubungan antara dukungan dan waktu dukungan yang tepat akan mempercepat waktu pemulihan rehabilitasi narkoba bagi korban penyalahguna sehingga bisa hidup lagi secara normal.

Keluarga adalah first opinion change dalam proses penyembuhan pasien penyalahgunaan narkoba. Sebab keluarga akan menyediakan berbagai macam perhatian tersendiri selama proses rehabilitasi berlangsung. Dengan diberikannya perhatian yang intens maka akan dapat membendung stigma yang seringkali menjadi persoalan tersendiri bagi pasien yang sedang menjalankan rehabilitasi. Adanya stigma sosial seringkali mengakibatkan korban penyalahguna narkoba merasa kehilangan status, dibedakan dan diasingkan dari keikutsertaannya dalam masyarakat.

Pentingnya dukungan keluarga bagi pemulihan korban penyalahguna narkoba untuk menurunkan stigma negatif dan mengembalikan keyakinan.

Stigma negatif tadi pun mengakibatkan para pengguna menjadi malu sehingga tak mau untuk menjalani tahapan rehabilitasi narkoba. Sebab itulah, support dari keluarga adalah jalan keluar untuk mengembalikan keyakinan diri para pemakai narkoba yang ingin sembuh. Berkat tersedianya support dari keluarga maka dampak jangka panjangnya yaitu menurunnya jumlah korban penyalahguna sehingga akan terwujud Indonesia yang bebas narkoba, rakyat sehat dan makin produktif.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top