Pola pikir merupakan serangkaian keyakinan yang akan menentukan cara berpikir untuk memahami diri sendiri dan juga dunia sekitar. Carol Dweck, seorang psikolog menyebutkan, jika keyakinan berperan sangat penting dari apa yang diinginkan dan juga untuk mewujudkannya.
Apa Itu Pola Pikir
Berpikir adalah persepsi sadar tentang dunia sekitarnya dalam semua manifestasi, penciptaan ide tentang subjek dan fenomena, pencarian koneksi dan solusi untuk masalah, serta kemampuan untuk mengabstraksi. Karakteristik utama dari berpikir yaitu:
- Kita memandang dunia secara biasa-biasa saja, pengetahuan kita tentang objek dan fenomena baru terbentuk melalui informasi yang sudah kita kenal;
- Dalam proses berpikir, kita selalu mendefinisikan objek atau fenomena baru melalui karakteristik umum dan khusus dalam kaitannya dengan objek lain yang kita kenal.
- Tujuan berfikir adalah memahami informasi yang diterima, untuk mengenali hubungan yang mendalam, sifat-sifat objek dan fenomena, untuk melacak hubungan sebab-akibatnya, untuk menemukan solusi untuk masalah, dan menghasilkan ide-ide baru.
Pada dasarnya, pemikiran manusia adalah kausal – sepanjang hidup, kita secara sadar dan tidak sadar menciptakan model situasi yang memberi kita perasaan bahwa kita memahami bagaimana sesuatu terjadi. Berpikir terkait erat dengan fungsi memori – kita tidak hanya mengingat banyak hal, fenomena, dan peristiwa. Tetapi, berkat proses pemahaman kita dapat menganalisis, mengabstraksi, dan menciptakan makna baru dalam proses kognisi. Itulah yang dianggap sebagai kemampuan kognitif dasar manusia.
Bagaimana Pikiran Bekerja
Tugas utama pemikiran manusia bukan hanya persepsi tentang realitas yang kompleks dan beragam, tetapi juga interpretasinya, memahami kedalaman dan interkoneksi dari berbagai proses. Dalam kebanyakan kasus, dalam proses berpikir, kita menggunakan operasi logis berikut untuk mengolah informasi: analisis – perpaduan – abstraksi – perbandingan – klasifikasi – generalisasi.
Proses berpikir ini atau itu membantu kita memahami informasi baru, membandingkannya dengan fakta yang kita ketahui dan menerima pengetahuan baru dalam prosesnya. Jadi, ketika berfikir, kita menggunakan tiga bentuk dasar pemikiran: konsep, penilaian, dan kesimpulan.
Pemikiran manusia terdiri dari tiga jenis atau tahap perkembangan pengetahuan:
- Pemikiran objek-aktual : adalah persepsi langsung dari suatu objek.
- Berpikir visual-figuratif : adalah kemampuan untuk berfikir dengan gambar dalam pikiran, untuk mengingat suatu objek.
- Pemikiran abstrak atau verbal-logis : kemampuan untuk berpikir logis dengan konsep dalam pikiran.
Semua jenis pemikiran tadi melekat pada setiap orang dan berkembang dalam proses tumbuh dan belajar. Bagaimana kita memandang dunia di sekitar kita dan membuat keputusan sendiri akan menggunakan dua mode pemikiran, yaitu cepat dan lambat.
Berpikir cepat, heuristik atau Sistem I adalah pengambilan keputusan tidak sadar yang terjadi atas dasar pengalaman hidup, impuls naluriah dan intuitif. Jenis pemikiran ini bekerja secara otomatis. Tetapi cara pengambilan keputusan seperti itu tidak selalu mengarah pada pilihan yang tepat. Biasanya, pemikiran heuristik seseorang sangat bergantung pada emosi, stereotip bawah sadar, prasangka dan bias.
Di sisi lain, setiap orang memiliki pikiran yang lambat dan rasional atau Sistem II. Tidak seperti pemikiran heuristik, pemikiran rasional ini malas dan membutuhkan fokus khusus dan upaya mental. Dan bagian inilah yang bertanggung jawab atas pemikiran kritis kita. Aturan utamanya adalah untuk tidak terburu-buru dan menganalisis informasi apa pun, secara sadar menyingkirkan kemungkinan distorsi dan bias kognitif. Dengan demikian, situasi apa pun dapat dirasakan dengan bantuan pemikiran cepat dan pemikiran lambat. Itu semua tergantung pada seberapa siap kita untuk “menghidupkan” rasionalitas yang kita miliki.
1. Berpikir Logis Analitis Kritis
Berpikir logis adalah kemampuan dasar seseorang untuk membuktikan sesuatu. Berkat jenis pemikiran inilah kita dapat membentuk pengamatan kita menjadi sistem pemahaman yang jelas mengenai pengetahuan tentang dunia. Alat dasar berpikir logis adalah:
- deduksi;
- induksi (atau mengembangkan pemikiran);
- abduktif;
- asosiasi.
Di dunia modern, pemikiran logis saja tidak cukup. Keterampilan berpikir yang sama pentingnya adalah berpikir analitis yaitu kemampuan untuk menafsirkan, menemukan pola, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.
Berpikir tidak kritis berarti meyakini segala sesuatu yang kita dengar dan lihat. Dalam hal ini, seseorang tidak memikirkan keandalan informasi, tentang pentingnya yang dirasakan dan tujuannya. Ketidakmampuan membaca yang tersirat inilah yang menjadi alasan utama manipulasi orang.
Tidak seperti persepsi dunia yang tidak kritis dan kepercayaan yang berlebihan, berpikir kritis adalah keterampilan seseorang untuk memahami segala sesuatu di sekitarnya. Kemampuan berpikir kritis yang berkembang dengan baik memungkinkan seseorang untuk tidak menjadi korban retorika, manipulasi, dan informasi palsu. Filsuf Inggris kontemporer Tom Chatfield menyebut berpikir kritis sebagai keterampilan metakognisi yang memungkinkan Anda untuk:
- Belajar dengan cepat, meningkatkan dan beradaptasi;
- Memperlakukan informasi secara selektif dan seimbang, dapat memverifikasinya;
- Menjelaskan dengan jelas dan logis sudut pandang kita;
- Lebih memahami lawan bicara;
- Mengendalikan emosi;
- Selektif bekerja dengan arus informasi;
- Tidak jatuh di bawah pengaruh pola dan stereotip;
- Memahami apa yang sedang terjadi.
Dengan demikian, tujuan berpikir kritis adalah menemukan penjelasan terbaik atas segala sesuatu yang terjadi di dunia. Keterampilan berpikir kritis akan membantu kita tidak hanya mengekspresikan pikiran kita sendiri dengan lebih baik, tetapi juga menghindari menjadi korban clip thinking karena kelebihan informasi di Internet.
2. Mengembangkan Pola Pikir Cerdas
Untuk mengembangkan pola pikir, perlu untuk secara sistematis berlatih masing-masing komponen berikut seperti:
- Berpikir kritis (kemampuan untuk menganalisis suatu situasi, memecahnya menjadi fakta-fakta terpisah, membandingkan dan membedakannya, menentukan tingkat masuk akal dan keandalannya);
- Kemampuan untuk mensintesis (kemampuan untuk menggabungkan sejumlah besar fakta menjadi satu entitas, objek, atau proses yang kompleks);
- Kemampuan untuk membandingkan peristiwa dan fakta, menemukan perbedaan dan persamaan yang signifikan;
- Kemampuan untuk mengklasifikasikan (keterampilan penting yang diperlukan untuk mengingat informasi baru);
- Abstraksi (menyoroti karakteristik utama dan membuang yang tidak penting);
- Kemampuan untuk menggeneralisasi (mengumpulkan objek yang berbeda ke dalam kelompok, menggabungkannya sesuai dengan fitur umum);
- Kemampuan untuk mengkonkretkan (fokus pada gambar tertentu).
Cara Mengembangkan Pola Pikir
Ada beberapa latihan yang sangat berguna untuk pengembangan pola pikir cerdas diantaranya adalah :
1. Membaca
Membaca adalah cara yang sederhana dan sekaligus efektif untuk mengembangkan pola pikir. Saat membaca, kita fokus menganalisis aliran informasi yang masuk. Sangat berguna untuk membaca literatur pengetahuan dan fiksi. Dengan membaca buku ilmu pengetahuan, Anda dapat memperluas wawasan, sementara membaca fiksi, Anda dapat memperoleh pengalaman berharga dengan memikirkan dan menganalisis tindakan karakter utama sebuah karya sastra. Membaca memberikan pengetahuan baru, meningkatkan tingkat kecerdasan, mengembangkan memori dan membantu dalam pengembangan diri.
2. Rute baru dan keragaman kebiasaan
Memang, orientasi dalam ruang dan menemukan jalan adalah tugas sangat sulit yang membutuhkan banyak usaha dari otak kita. Dan di mana ada usaha, di situ ada perkembangan. Sering-seringlah menemukan alasan untuk mendiversifikasi rute kita. Coba cara lain untuk mulai bekerja. Saat mengajak anjing jalan-jalan, berjalanlah di tempat yang belum pernah kita lewati sebelumnya. Saat pergi ke bioskop, pilih bioskop di sisi lain kota. Selain rute, keragaman juga harus diperkenalkan ke dalam kebiasaan sehari-hari. Segala sesuatu yang kita lakukan setiap hari dapat dilakukan secara berbeda. Cobalah menyikat gigi dan makan dengan tangan kita yang lain atau bersiap-siap untuk bekerja dalam urutan yang berbeda, memasak hidangan yang tidak biasa. Harap dicatat bahwa aktivitas ini dapat menyebabkan kita tidak nyaman dan keinginan yang kuat untuk kembali ke ritme sebelumnya. Tetapi, ini adalah indikator utama bahwa latihan itu efektif dan menciptakan beban yang baik pada otak.
3. Melatih daya ingat
Memori adalah komponen terpenting dari kemampuan intelektual kita. Kebanyakan orang tidak segan-segan mengeluh tentang ingatan dengan gaya “Jadi saya pintar, tapi ingatan saya sering gagal.” Namun, kualitas ingatanlah yang menentukan seberapa cepat seseorang membuat keputusan, seberapa baik dia dapat menghitung dalam pikirannya, seberapa mudah dia mengingat materi baru, dan apakah dia dapat membuat rencana untuk waktu dekat. Oleh karena itu, pelatihan memori merupakan elemen penting dalam pengembangan pola pikir. Ada banyak cara yang terjangkau dan efektif untuk meningkatkan daya ingat. Coba, misalnya, luangkan waktu 15 menit sehari untuk belajar puisi. Jika kita membuat daftar belanja, cobalah untuk membeli semua yang kita butuhkan tanpa pernah melihat daftar.
4. Latihan harian
Siapa pun yang tertarik dengan pengembangan diri harus mempelajari sesuatu yang baru setiap hari. Hal ini adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu dengan bermanfaat. Ikuti kursus dan pelatihan, beli buku menarik, baca artikel tentang penelitian baru di bidang yang kita minati. Setiap hari kita harus memiliki perasaan bahwa kita telah mempelajari sesuatu yang baru. Ini merangsang otak untuk menciptakan koneksi saraf baru (tidak hanya proses pembelajaran itu sendiri, tetapi juga kepuasan yang kita alami ketika kita menyadari bahwa kita telah menjadi lebih baik hari ini).
5. Menggambar
Setiap tugas yang kompleks dan tidak biasa berguna untuk pengembangan pola pikir. Dan jika kita tidak tahu cara menggambar, maka inilah saatnya untuk belajar, mendapatkan keterampilan yang berguna, dan pada saat yang sama meningkatkan tingkat kecerdasan kita. Menggambar adalah latihan yang bagus untuk pengembangan pemikiran kreatif, terutama jika kita menggambar bukan objek material, tetapi abstraksi yang muncul di pikiran. Dan begitu kita belajar menggambar, kita dapat menggunakan kemampuan tersebut untuk membuat catatan visual, peta pikiran, diagram alur, dan alat grafis berguna lainnya yang sangat disukai oleh orang-orang yang sangat menyukai pengembangan diri.
Sekian artikel tentang cara mengembangkan pola pikir agar menjadi lebih baik. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca yang ingin mengembangkan pola pikirnya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka