Pseudobulbar Affect (PBA) : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya - Ashefa Griya Pusaka

Pseudobulbar Affect (PBA) : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Pseudobulbar Affect (PBA) : Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
Share on:

Pseudobulbar Affect yaitu gangguan pada saraf yang membuat seseorang tiba-tiba menangis atau tertawa tanpa sebab. Hal ini berbeda dengan depresi, karena PBA berlangsung berdurasi pendek sedangkan depresi berdurasi panjang atau terus menerus merasakan sedih. Namun, seorang yang mengidap PBA bisa juga mengalami gangguan mental depresi dan lainnya.

Kondisi ini harus segera mendapatkan pengobatan yaitu dengan obat-obatan antidepresan dan obat khusus untuk PBA yang diresepkan dokter. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Pseudobulbar Affect simak artikel ini hingga selesai. 

Apa Itu Pseudobulbar Affect (PBA) ? 

Pseudobulbar Affect adalah gangguan saraf yang menyebabkan tertawa atau menangis secara tiba-tiba tanpa ada penyebabnya atau pada situasi yang tidak tepat. Kondisi Pseudobulbar Affect bisa disebut juga dengan tawa dan tangis patologis, labil emosional dan tawa atau tangisan kompulsif. 

Penderita akan mengalami tanggapan yang berlebihan. Misalnya, sesuatu yang sedikit menyedihkan tetapi ditanggapi berlebihan. Bisa juga malah tertawa saat ada peristiwa menyedihkan terjadi. Biasanya akan terjadi pada seseorang dengan cedera saraf yang mempengaruhi otak pengontrol emosi. 

Penderita Pseudobulbar Affect digambarkan pada karakter film Joker yang sering dilihat memiliki sikap yang sering tertawa dan menangis tanpa sebab. Sehingga suasana hati penderita bertolak belakang dengan ekspresi yang diperlihatkan. 

Penyebab Pseudobulbar Affect 

Belum diketahui secara pasti penyebab Pseudobulbar Affect namun ada beberapa dugaan yang bisa terjadi, yaitu : 

  • Kerusakan bagian otak yang berfungsi mengontrol emosi. Pemutusan antara lobus frontal atau bagian otak yang mengontrol emosi dan otak kecil dengan batang otak. Efeknya tidak terkendali dan dapat terjadi tanpa pemicu emosional.
  • Adanya perubahan zat kimia di otak, karena biasanya terjadi pada penderita cedera otak, epilepsi, stroke, tumor otak, penyakit Parkinson, alzheimer, multiple sclerosis dan Amyotrophic lateral sclerosis (ALS). 

Gejala Pseudobulbar Affect 

Gejala tawa dan tangis pada Pseudobulbar Affect berbeda dengan gangguan mental lain, yaitu : 

  • Tawa dan tangisnya tidak dipengaruhi oleh suasana hati sehingga bisa saja merasa sedih dan tertawa dalam situasi yang menurut orang lain tidak lucu atau tidak sedih.
  • Tertawa dan menangis pada Pseudobulbar Affect tidak terkendali.
  • Marah dan frustasi yang meledak namun hanya beberapa menit saja.
  • Tidak ada gangguan pola tidur dan pola makan. 

Cara Mengobati Pseudobulbar Affect 

1. Obat antidepresan 

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Pseudobulbar Affect adalah jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan tricyclic antidepressants (TCAs). Keduanya bisa mengurangi frekuensi keparahan episode Pseudobulbar Affect. Obat antidepresan untuk mengobati PBA akan diberikan dalam dosis rendah dibandingkan untuk mengobati depresi. 

2. Obat Dextromethorphan hydrobromide dan quinidine sulfate (Nuedexta)

Nuedexta menurut penelitian adalah obat pertama dan satu-satunya untuk mengatasi Pseudobulbar Affect. Nuedexta mengandung dextromethorphan hydrobromide dan quinidine sulfate yang menargetkan pada sistem saraf, dan dirancang untuk PBA pada seseorang yang memiliki multiple sclerosis dan kondisi lainnya. 

Selain obat yang diberikan dokter ada pengobatan dirumah yang bisa dilakukan, yaitu : 

  1. Lakukan relaksasi saat merasakan munculnya episode BPA sehingga gejala bisa berkurang caranya bisa dilakukan dengan tarik nafas panjang, meditasi, yoga, dan terapi musik.
  2. Bicarakan tentang kondisi BPA pada orang sekitar seperti keluarga,  hal ini bisa mengurangi rasa terkejut atau bingung saat episode terjadi.
  3. Mencatat setiap episode yang terjadi, ketahui apa penyebabnya dan berapa lama terjadi. Hal ini bisa memudahkan saat konsultasi dengan dokter.
  4. Bicara dengan orang lain yang mengidap BPA yang sama, bertujuan agar mengetahui perasaan yang anda rasakan dan membantu memberikan tips untuk anda.
  5. Berganti posisi, saat ada serangan tertawa dan menangis datang cobalah untuk ubah posisi duduk atau berdiri.
  6. Istirahat, episode BPA dapat membuat tubuh lelah dan otot tegang, istirahatkan tubuh saat episode selesai. 

Kesimpulan 

Pseudobulbar Affect adalah gangguan saraf yang membuat seseorang mendadak menangis dan tertawa tanpa sebab. Bisa juga berubah dari sedih menjadi tertawa secara cepat. Penyebabnya karena ada faktor yang mempengaruhi seperti kerusakan otak yang mengatur emosi, perubahan zat kimia otak karena cedera otak, epilepsi, stroke, tumor otak, alzheimer dan sebagainya. 

Gejala PBA yaitu tawa dan tangis tidak terkendali, tidak dipengaruhi suasana hati dan tidak mengalami gangguan tidur dan makan. Pengobatan bisa dengan obat-obatan antidepresan SSRI dan TTAs serta obat nuedexta. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top