Sandepril adalah obat berbentuk tablet yang mengandung zat aktif maprotilin HCl 50 mg. Jenis obat ini memiliki kandungan Broad Spectrum Antidepresan, yang bisa digunakan untuk mengatasi depresi baik yang diikuti dengan insomnia ataupun tidak.
Selain itu pun sandepril memiliki efek sedasi yang tinggi. Hal tersebut berasal dari Maprotiline yang bisa menggantikan benzodiazepine ketika mengalami ketergantungan. Jika menggunakan sandepril dalam dosis yang sedikit dan kecil maka bisa mengatasi dispesia fungsional dan side effect.
Jika dibandingkan dengan Amitriptiline maka jenis obat depresi sandepril ini memiliki efek yang lebih ringan. Namun,tetap saja setiap obat memiliki kontraindikasi dan interaksi obat yang perlu diperhatikan pada penjelasan berikut ini.
Sandepril Obat untuk Apa?
Sandepril obat untuk apa? Simak pembahasannya berikut ini.
Depresi kini menjadi masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh kalangan remaja hingga orang dewasa. Bahkan para lansia pun masih bisa mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi.
Oleh sebab itu pengobatan perlu dilakukan dengan tepat untuk mengatasi depresi yang terjadi. Namun, pengobatan bisa dilakukan jika dilakukan dengan dokter yang menangani para penderita tersebut. Karena jika dilakukan secara mandiri maka obat yang diminum bisa saja menimbulkan dampak dan efek samping yang berbahaya.
Salah satu obat yang bisa dipakai untuk mengobati depresi adalah sandepril. Sandepril merupakan obat yang bisa digunakan untuk mengatasi depresi yang belum diketahui penyebabnya namun bisa terjadi akibat faktor dari dalam atau depresi endogen.
Kontraindikasi Sandepril
Penderita yang mengalami depresi dan akan menggunakan sandepril perlu mengetahui kondisi yang bisa menimbulkan bahaya pada dirinya jika memiliki beberapa kondisi yang perlu dicegah diantaranya adalah:
- Retensi urin
- Infark miokard akut
- Epilepsi atau penurunan ambang kejang
- Glaucoma sudut sempit
- Gangguan pada jantung
- Memiliki riwayat alergi terhadap komponen obta
- Gangguan pada hati dan ginjal
- Keracunan akut akibat alkohol
- Penderita yang menggunakan obat MAOI
- Penderita yang menggunakan obat psikotropika atau obat hipnotik lainnya
Itulah beberapa kontraindikasi yang perlu dihindari jika akan menggunakan sandepril. Oleh sebab itu penderita yang mengalami depresi harus memberitahu bagaimana keadaan dan riwayat penyakit yang dialaminya agar tidak menimbulkan bahaya dan efek samping.
Interaksi Obat Sandepril
Selain kontraindikasi ada juga hal lain yang penting untuk diperhatikan. Salah satunya adalah interaksi obat yang sedang digunakan tidak boleh bersamaan dengan penggunaan obat sandepril. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Alkohol
- Antihipertensi
- Antikonvulsan
- Betanidin
- Fenitoin
- Metildopa
- Simetidin
- Antidiabetic
- Antikoagulan
- Simpatimimetik
- Guatenidin
- Reserpine
- Agen antikolinergik
- Obat MAOI atau Monoamin Oksidase Inhibitor
- Obat sistem saraf pusat
- Beta bloker
- Neuroleptic
- Atropine
- Penginduksi enzim hati
- Levodopa
Kegunaan Sandepril
Sandepril bisa digunakan untuk mengatasi gangguan mood atau indikasi depresi endogen. Depresi endogen merupakan depresi yang penyebabnya belum dapat diketahui namun terjadi akibat faktor dari dalam.
Selain itu pun bisa digunakan untuk mengatasi gangguan depresi yang disebabkan karena penderita yang mengalami depresi mayor atau merasa sedih, kecewa hingga putus asa. Sandepril juga bisa digunakan bagi penderita yang mengalami gangguan psikopatologis.
Gangguan psikopatologis ini terjadi dengan ditandai oleh suasana hati atau mood yang merasa sedih secara terus menerus atau biasa disebut sebagai neurosis depresi. Gangguan kecemasan hingga gangguan mental yang menyebabkan kondisi psikis nya terganggu pun bisa diatasi oleh obat sandepril.
Misalnya seperti perubahan suasana hati secara drastic dan tiba-tiba atau biasa disebut sebagai depresi manik pun bisa diatasi dengan sandepril. Namun tentu saja dalam penggunaan nya perlu sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh sembarangan melebihi atau mengurangi.
Efek Samping Sandepril
Selain kegunaan setiap obat memiliki efek samping dan dampak yang berbeda-beda. Dimulai dari efek samping ringan, sedang hingga berat. Berikut ini merupakan efek samping sandepril yang sering terjadi diantaranya adalah:
- Kejang
- Mengantuk
- Pusing
- Sakit kepala
- Gangguan pada kulit seperti biduran atau urtikaria dan ruam
- Gejala ekstrapiramidal dengan tanda seperti demam, kejang, tremor, badan kaku hingga kesulitan untuk menggerakan yang biasa disebut sebagai bradykinesia
- Efek antikolinergik seperti mulut kering
- Kelelahan
- Ataksia atau tidak dapat mengontrol dan kesulitan melakukan koordinasi pada otot
- Gangguan sistem endokrin
- Gangguan saluran pernapasan
- Kegagalan sumsum tulang dalam membentuk granulosit atau disebut agranulositosis
- Mual dan muntah
- Peningkatan transaminase serum
- Rendahnya jumlah sel darah putih dalam tubuh atau leukopenia
- Gangguan konstipasi
- Gangguan sistem kardiovaskuler
- Eosinophilia atau tingginya kadar eosinophil dalam tubuh
- Sinus takikardia
- Peningkatan berat badan
- Hipotensi postural
- Kebingungan
- Kejang
- Halusinasi
- Gangguan denyut dan irama jantung
Itulah beberapa efek samping yang bisa dialami bagi penderita yang menggunakan sandepril. Namun tidak semua orang bisa mengalami efek samping tersebut tergantung dari tingkat keparahan, usia dan dosis yang digunakan. Ada yang mengalami efek samping ringan, sedang hingga berat.
Dosis Sandepril
Dosis yang digunakan bagi penderita depresi ini disesuaikan dengan kondisi, usia hingga keparahan depresi yang dialami. Namun hal tersebut harus sesuai dengan anjuran dan resep yang diberikan dokter.
Berikut ini merupakan rata-rata dosis yang biasa digunakan. Namun tentu harus dikonsultasikan dengan dokter yang merawatnya.
- Dosis standar: 25-75 mg setiap satu kali minum atau dibagi 3 dosis.
- Dosis maksimal: 150mg per hari.
- Dosis depresi sedang hingga berat: 75 mg per hari atau ditingkatkan hingga maksimal 150 mg perhari.
- Dosis bagi lansia atau pasien hipersensitif: dosis awal bisa diberikan 10 mg 3 kali sehari atau 30 mg sehari dengan dosis tunggal. Dosis bisa ditingkatkan setelah 1-2 minggu hingga 25 mg 3 kali sehari atau 75 mg sehari dengan dosis tunggal.
Kesimpulan
Sandepril memiliki kandungan zat aktif maprotilin HCl 50 mg. Obat ini bisa digunakan untuk para penderita depresi endogen atau depresi yang belum diketahui penyebabnya. Selain itu pun sandepril ini bisa mengatasi depresi mayor dan gangguan suasana hati.
Namun perlu diketahui mengenai kontraindikasi dan interaksi obat yang perlu dihindari seperti gangguan hati, ginjal, jantung, retensi urine. Kemudian juga interaksi obat MAOI, antidepresan, antihipertensi dan beberapa obat lainnya pun tidak boleh digunakan secara bersamaan. Selain itu pun efek samping yang bisa dialami dimulai dari efek samping ringan, sedang hingga berat bisa terjadi. Namun hal tersebut bisa diminimalisir jika menggunakan sandepril sesuai dengan anjuran dokter.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka