Terjadinya tawuran antar pelajar sebagai cerminan ketidakmampuan melakukan kontrol diri. Tawuran pelajar merupakan kenakalan remaja yang menyimpang dan melanggar aturan berupa tindakan perkelahian masal antara 2 kelompok. Tawuran akan menyebabkan kerugian secara fisik, karena saling menyakiti dengan alat bantu yang bermacam-macam.
Kontrol diri sebagai kemampuan mengendalikan dirinya sangat penting dimiliki remaja yang sedang di masa labil dan mencari jati diri. Harus pintar dalam memilih pergaulan agar terhindar dari perilaku yang buruk. Kontrol diri yang lemah banyak menimbulkan perilaku negatif, misalnya penyalahgunaan narkoba hingga tawuran yang saling berhubungan. Ketahui lebih jelas tentang tawuran dan penyalahgunaan narkoba, karena ketidakmampuan mengontrol diri di artikel ini.
Tawuran antar pelajar sebagai ketidakmampuan melakukan kontrol diri
Tawuran pelajar yang dilakukan oleh remaja disebabkan karena ketidakmampuan melakukan kontrol diri. Kontrol dirinya lemah dalam menahan emosi, mudah marah, stres, frustrasi dan tidak bisa menyesuaikan terhadap lingkungan sosialnya. Saat ada masalah datang mereka tidak bisa menyelesaikannya dengan baik, lebih suka menyalahkan orang lain atau menghindarinya.
Pada masa remaja memang pikirannya masih labil dan sedang mencari jati diri. Emosi yang tidak stabil dan idealisme yang tinggi sangat melekat pada diri remaja. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya tawuran saat emosinya tidak bisa dikendalikan. Misalnya, saat ada masalah dengan temannya karena diejek, ia akan menantang musuhnya untuk berkelahi dan berujung tawuran antar pelajar.
Jika dalam diri remaja terdapat kontrol diri yang baik, maka tawuran atau perilaku buruk lainnya tidak akan terjadi. Selain tawuran, jika kontrol diri lemah, bisa saja remaja menggunakan narkoba untuk menyelesaikan masalahnya agar bisa lebih nyaman dan melupakan masalah.
Kontrol diri lemah bisa menyebabkan tawuran hingga penyalahgunaan narkoba
Kontrol diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya dengan sadar agar bisa bertindak secara benar dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain, sehingga sesuai norma sosial dan bisa diterima di masyarakat. Jika kontrol diri remaja lemah bisa menimbulkan berbagai perilaku yang salah, karena tidak bisa mengontrol emosi dengan benar, ego yang tinggi ia turuti, saat ada masalah pun diselesaikan dengan cara yang instan.
Misalnya, saat remaja mempunyai masalah hingga menyebabkan stres, ia lari dengan penyalahgunaan narkoba sehingga stres pun hilang seketika, pikiran menjadi lebih stabil dan nyaman. Namun, hal tersebut bisa memicu hal lain seperti aksi yang lebih berani berbuat apa pun termasuk perbuatan yang sadis seperti pembunuhan pada saat tawuran.
Efek penyalahgunaan narkoba bisa membuat remaja melakukan tawuran tanpa memikirkan apa dampak buruk pada dirinya sendiri maupun orang lain. Kontrol dirinya semakin lemah oleh barang haram tersebut. Otak nya sudah rusak oleh narkoba sehingga tidak bisa berpikir dengan jernih sehingga terjadi tawuran yang kejam dan sadis menghabisi musuhnya. Bisa juga merusak fasilitas umum dan fasilitas pribadi masyarakat seenaknya.
Kesimpulan
Tawuran antar pelajar sebagai cerminan ketidakmampuan melakukan kontrol diri. Tidak bisa menahan amarah dan menahan ego yang salah. Menyelesaikan masalah hanya dengan cara yang instan, seperti saat stres lari dalam penyalahgunaan narkoba, saat ada masalah dengan temannya diselesaikan dengan cara kekerasan dan tawuran.
Kontrol diri yang lemah menyebabkan remaja bisa menyalahgunakan narkoba, sehingga dirinya dikendalikan oleh efek dari barang haram tersebut. Menyebabkan bisa melakukan hal apa saja yang brutal, berani tanpa memikirkan dampaknya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka