Manajemen moderasi sering disebut-sebut sebagai cara paling masuk akal untuk mencegah alkoholisme. Karena minuman beralkohol diperbolehkan bagi orang dewasa dan tersedia di sebagian besar tempat sosial, berpantang total sering kali tampak aneh. Namun, dalam studi baru yang dilakukan para ahli, alkohol ternyata lebih berbahaya dari heroin dan kokain. Hal ini mendukung keyakinan luas bahwa minuman keras adalah narkoba yang sangat berbahaya bagi pengguna. Setidaknya ada 10 alasan kuat mengapa kita harus mengucapkan selamat tinggal pada minuman keras.
10 Alasan Kuat untuk Mengucapkan Selamat Tinggal pada Minuman Keras
Meskipun ada kemungkinan bagi sebagian orang untuk berhasil mempraktikkan manajemen moderasi minuman keras, ada dinamika berbeda yang membuat sebagian besar orang tidak mungkin mengonsumsi alkohol secara teratur tanpa menderita setidaknya sebagian dari konsekuensi penyalahgunaan alkohol.
Faktanya adalah, jutaan orang telah mengenal sisi gelap kecanduan melalui minuman beralkohol. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk mempertimbangkan berbagai alasan penting berikut untuk menghindari atau berhenti minum minuman keras :
- Kesehatan
Para peneliti mengatakan minuman keras dikaitkan dengan lebih dari 60 penyakit. Menurut peneliti alkohol, James C. Garbutt dari University of North Carolina, alkohol adalah molekul yang sangat rumit yang melakukan segala macam hal di dalam tubuh dan ilmu pengetahuan masih belum sepenuhnya menyadari semua dampaknya.
- Kecanduan
Menurut ilmu saraf, konsumsi minuman keras dapat mengganggu keseimbangan neurotransmitter di otak yang dibutuhkan agar berfungsi secara normal. Penggunaan alkohol mengubah atau menggoyahkan bahan kimia ini sehingga menimbulkan euforia, kantuk, kehilangan koordinasi, dan meningkatkan toleransi.
Ketika tingkat toleransi mulai terbentuk, individu dapat mengonsumsi lebih banyak minuman keras setiap kali mereka minum sebelum mencapai kondisi tersebut. Jika kebiasaan minum alkohol terus berlanjut, hal ini dapat berkembang menjadi ketergantungan dan kecanduan. Kecanduan alkohol ditandai dengan keinginan yang tidak terkendali terhadap alkohol dan konsumsi alkohol secara kompulsif.
- Pingsan
Ini adalah fenomena umum pada orang yang minum minuman keras atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar. Resiko yang mungkin timbul jika Anda tidak sadarkan diri antara lain menjadi korban pemerkosaan, difoto saat mabuk, dan diunggah ke internet.
- Uang
Orang yang memiliki masalah minuman keras juga mengalami masalah keuangan karena hilangnya pendapatan, peningkatan biaya pengobatan dan hukum.
- Keamanan
Minum menyebabkan gangguan fisik dan neurologis yang parah yang dapat menciptakan situasi yang tidak aman atau berisiko seperti kecelakaan kendaraan yang mematikan, terjatuh, dan keracunan alkohol yang merupakan jenis overdosis bahan kimia yang berpotensi mematikan.
- Kejernihan Otak
Penelitian menunjukkan, minum minuman keras dapat menyebabkan kabut otak bahkan beberapa hari setelah kejadian tersebut. Brain fog atau kurangnya kejernihan otak ditandai dengan buruknya daya ingat, fokus, dan konsentrasi. Dalam penelitian terhadap pecandu alkohol jangka panjang, defisit neuropsikologis ini berlanjut berbulan-bulan setelah seorang pecandu alkohol berhenti minum dan dalam beberapa kasus, kerusakannya mungkin tidak dapat diperbaiki.
- Tunawisma
Gangguan penggunaan alkohol disebut-sebut sebagai salah satu alasan utama seseorang hidup di jalanan. Menurut sebuah penelitian, pasien ketergantungan alkohol sering kali mendapat stigma karena kebiasaan minum mereka yang semakin memperparah dan memperburuk masalah mereka.
- Hubungan yang Rusak dan Perceraian
Penelitian menunjukkan tingkat perceraian atau perpisahan di kalangan pecandu alkohol setidaknya empat kali lipat dibandingkan mereka yang bukan peminum. Kebiasaan minum yang buruk yang menimbulkan kekhawatiran yang tidak semestinya mengenai keselamatan, kesehatan, dan keuangan sering kali berkontribusi pada rusaknya hubungan yang signifikan.
- Gejala Sakau
Ketika ketergantungan pada minuman keras berkembang, orang yang mencoba menghentikan kebiasaan minum alkohol sering kali mengalami gejala yang dapat mencegah mereka menghentikan perkembangan gangguan penggunaan alkohol. Gejala-gejala ini, dalam beberapa kasus, dapat mengancam jiwa.
- Penampilan
Minuman keras mempercepat proses penuaan melalui dehidrasi dengan meningkatkan laju pembuangan air dalam tubuh dan membatasi penyerapan nutrisi penting untuk kesehatan kulit seperti kalsium dan vitamin A. Para ahli mengatakan, kulit dehidrasi menyebabkan garis-garis wajah dan kerutan lebih dalam. Selain itu, alkohol juga berperan sebagai vasodilator yang menyebabkan pembuluh darah yang membawa darah ke wajah terus melebar. Seiring waktu, hal ini menyebabkan kemerahan dan bengkak yang pada akhirnya menyebabkan noda permanen serta hilangnya warna kulit secara nyata.
Cara Mencegah dan Menghindari Kecanduan Minuman Keras
Dengan jutaan orang menderita gangguan penggunaan minuman keras, sulit untuk tidak bertanya: apakah kecanduan alkohol dapat dicegah? Beberapa orang mengatakan, konsumsi minuman keras berlebihan adalah sebuah pilihan, dan jawabannya sederhana: jangan minum. Menurut yang lain, kecanduan adalah penyakit genetik yang dibawa sejak lahir, dan mungkin sulit dihindari oleh sebagian orang.
Ternyata, kecanduan tidaklah hitam dan putih. Penyalahgunaan minuman keras menyebabkan perubahan pada otak yang membuat pilihan sehat terasa hampir mustahil. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa genetika dapat meningkatkan risiko kecanduan, beberapa faktor lain seperti kesehatan mental, tekanan sosial, dan masalah lingkungan juga turut berperan.
Dengan kata lain, gangguan penggunaan alkohol itu rumit. Namun kabar baiknya adalah, ada banyak langkah yang dapat diambil untuk membantu menghindari kecanduan. Menjadi kecanduan narkoba atau alkohol sangatlah rumit, namun melibatkan setidaknya dua area penting di otak. Salah satunya adalah pusat penghargaan, yang memengaruhi naluri bertahan hidup seperti makan. Yang lainnya adalah korteks prefrontal yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian impuls.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kecanduan, atau mencegah masalah minuman keras sebelum menjadi lebih buruk. Hal ini mencakup perubahan kebiasaan berisiko, mengurangi tingkat stres, mengenali pemicu kebiasaan minum alkohol, dan menjaga kesehatan mental.
Menghentikan Kebiasaan Buruk
Kebiasaan datang dalam beberapa bentuk berbeda. Beberapa berkembang untuk membantu otak menghemat energi. Ini adalah rutinitas sehari-hari yang kita pelajari untuk dilakukan secara otomatis. Kebiasaan lain, seperti penggunaan alkohol, dipengaruhi oleh efek dopamin pada pusat penghargaan otak.
Langkah-langkah berikut dapat membantu Anda menghentikan kebiasaan buruk:
- Tetapkan sasaran yang terukur : Tentukan target minum yang dapat dilacak, misalnya maksimal 2 gelas per hari
- Ketahui apa yang mendorong kebiasaan tersebut : Stres, orang atau tempat, waktu tertentu dalam sehari, dll.
- Ubah rutinitas : Persulit melakukan berbagai hal dengan autopilot
- Ganti kebiasaan : Carilah alternatif yang sehat
- Buatlah jurnal : Anda akan dapat melihat apa yang berhasil, dan bahkan melihat pemicu yang tidak Anda pikirkan
- Dorong diri Anda : Hadiahi diri Anda sendiri atas kemajuan mencapai tujuan
Mengurangi Stres
Stres jangka pendek adalah respons normal yang membantu kita mengatasi situasi berbahaya atau menantang. Sebaliknya, stres kronis menguras fisik dan emosional. Banyak orang beralih ke minuman keras untuk menghilangkan perasaan tidak menyenangkan ini.
Sebenarnya, alkohol hanyalah solusi sementara. Setelah hilang, stres sering kali tetap ada, dan mungkin malah menjadi lebih buruk. Menemukan cara sehat untuk mengatasi stres dapat mengurangi kebutuhan minuman keras sebagai solusi cepat. Berikut beberapa alternatif yang bagus:
- Olahraga: Aktivitas fisik membantu meningkatkan endorfin, yang secara alami menghilangkan rasa sakit dan membuat kita merasa nyaman. Memasukkan olahraga teratur ke dalam rutinitas Anda dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi stres.
- Meditasi: Ada banyak bentuk meditasi, namun semuanya memiliki tujuan yang sama: tetap hadir pada saat ini. Ini memiliki efek menenangkan, memperlambat pernapasan dan detak jantung, serta mengurangi stres. Sebuah penelitian juga menemukan meditasi mindfulness dapat meningkatkan regulasi emosional, pengendalian impuls, dan penyalahgunaan zat.
- Praktekkan Perawatan Diri: Hidup ini sibuk, dan mudah untuk lupa istirahat. Dengarkan tubuh Anda. Jika Anda kelelahan, tidur siang atau bersantai. Jika Anda bekerja tanpa henti, luangkan waktu istirahat dan makan malam bersama teman, menonton film, atau membaca buku.
Kenali dan Hindari Pemicunya
Otak kita belajar mengasosiasikan orang, tempat, dan benda tertentu dengan minuman keras, yang bisa menjadi “pemicu” konsumsi minuman keras. Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang mungkin menjadi pemicu Anda.
Setelah Anda mengenali pemicu ini, mulailah melakukan perubahan kecil. Anda tidak harus menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan minuman keras, tetapi carilah penyesuaian yang dapat Anda lakukan. Misalnya, Anda bisa pergi makan malam bersama teman setiap hari Jumat, diikuti dengan minum-minum dan berenang. Jika sulit menolak minuman beralkohol saat semua orang sedang minum, pergilah makan malam dan jangan berenang.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka