Apa itu childfree ? Ternyata, dari dahulu hingga saat ini pun ada beberapa pasangan yang memutuskan untuk tidak mau memiliki anak. Kondisi tersebut disebut dengan childfree. Banyak hal yang mendasari sebuah pasangan memutuskan untuk memilih childfree.
Alasan dari seseorang menikah memang beraneka ragam. Namun, ada beberapa yang memutuskan menikah untuk mendapatkan anak. Anak dianggap menjadi pelengkap dalam suatu hubungan.
Seperti faktor ekonomi, lingkungan, latar belakang keluarga dan beragam penyebab lainnya yang menyebabkan pasangan memutuskan untuk memilih childfree. Selain itu pun, masih banyak juga orang-orang yang belum mengetahui mengenai childfree. Penjelasannya lengkap pada artikel berikut ini.
Apa itu childfree?
Childfree pada awalnya berkembang di Eropa. Namun, saat ini seiring berkembangnya zaman istilah childfree sudah dikenal dan dipakai di negara lainnya salah satunya di Indonesia. Childfree merupakan suatu kondisi ketika pasangan memutuskan untuk tidak mempunyai anak.
Hal tersebut berlainan dengan kebanyakan pasangan yang menikah untuk mendapatkan seorang anak. Sehingga childfree ini dianggap tabu pada masyarakat Indonesia. Namun, hal tersebut merupakan sebuah keputusan yang bebas dipilih oleh sebuah pasangan.
Selain itu pun, banyak juga menyebutkan bahwa istilah childfree muncul pada kalangan para feminis yang sering melakukan feminisme. Feminisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan untuk melakukan kesetaraan gender secara kuantitatif.
Faktor penyebab childfree
1. Faktor ekonomi
Faktor penyebab dari sebuah pasangan memilih childfree ini salah satunya adalah karena faktor ekonomi. Dalam merawat seorang anak memang membutuhkan biaya yang banyak dan tidak sedikit.
Sehingga, ada beberapa pasangan yang menyadari bahwa mereka tidak mampu membiayai kehidupan anaknya kelak memilih untuk melakukan childfree. Kondisi tersebut dipilih karena tidak mampu membiayai kebutuhan anaknya kelak.
2. Lingkungan
Faktor penyebab lainnya adalah bisa terjadi karena faktor lingkungan. Pada saat ini semakin berkembangnya zaman, maka populasi semakin banyak. Sedangkan, ketersediaan bahan pangan seperti makanan, air, udara hingga lingkungan semakin menipis dan terpakai secara tidak efektif dan bisa saja habis.
Sehingga dengan semakin terjadinya kerusakan lingkungan ada yang beranggapan bahwa dirinya dan pasangannya memilih untuk tidak memiliki anak agar tidak menambah populasi dan lingkungan pun tidak akan semakin rusak dan habis.
3. Latar belakang keluarga
Selanjutnya bisa juga karena latar belakang keluarga. Dalam sebuah pernikahan tidak hanya menyatukan dua kepala saja, namun juga menyatukan dua keluarga. Sehingga setiap keputusan ada beberapa yang perlu diberitahukan kepada dua keluarga tersebut.
Namun, ada juga beberapa keluarga yang membebaskan atas segala hal yang akan diambil bahkan ketika anaknya memilih childfree. Selain itu pun, ada juga anak yang mengalami trauma masa lalu pada masa anak-anak yang menyebabkan seseorang tidak ingin memiliki anak.
4. Faktor kesehatan
Faktor penyebab lainnya bisa juga disebabkan karena faktor kesehatan yang tidak mendukung. Misalnya salah satu pasangan yang tidak bisa mendapatkan keturunan karena suatu penyakit atau ada juga yang memang memiliki penyakit lain yang menyebabkan tidak bisa mengurus anaknya, sehingga memilih untuk childfree.
5. Nilai yang dianut
Selain itu pun, nilai yang dianut oleh seseorang mengenai apa yang diputuskan dalam sebuah pasangan juga bisa menjadi penyebab untuk memilih childfree. Misalnya, pasangan yang hanya ingin meningkatkan karirnya dan tidak mau memiliki anak sehingga memilih untuk childfree.
Kesimpulan
Apa itu Childfree? Childfree merupakan suatu kondisi ketika pasangan memutuskan untuk memilih tidak mempunyai anak. Hal tersebut memang tidak banyak terjadi sehingga ketika ada yang melakukan childfree maka dianggap tabu.
Padahal hal tersebut merupakan keputusan yang bebas dipilih oleh sebuah pasangan. Penyebab dari childfree ini bisa terjadi karena faktor ekonomi, lingkungan, latar belakang keluarga dan beberapa penyebab lainnya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka