Dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat ataupun dalam pemikiran pribadi terkadang seseorang bisa berpikir negatif secara berlebihan terhadap suatu kejadian yang dialaminya hingga kebanyakan orang sering mengambil keputusan yang salah akibat cara berpikirnya yang tidak kognitif.
Tentunya kita tidak ingin pemikiran tersebut menjadi sesuatu yang akan merusak keputusan kita. Nah pertanyaannya apakah ada cara untuk memperbaiki cara berpikir seperti itu?
Untungnya sudah ada cara dan praktik medis untuk menyembuhkan kondisi tersebut. Cara ini disebut dengan istilah CBT atau Cognitive Behavioral Therapy. Lalu bagaimana sih cara kerja metode ini? Simak artikel ini hingga selesai.
Apa itu Cognitive Behavioral Therapy?
Apa itu Cognitive Behavioral Therapy? Metode CBT atau dalam bahasa Indonesianya kita menyebutkan terapi perilaku kognitif biasanya dilakukan oleh seorang dokter atau psikolog kepada pasien yang ingin memperbaiki pemikirannya agar lebih kognitif.
Cognitive Behavioral Therapy Adalah metode yang menggabungkan dua jenis terapi yaitu terapi kognitif dan juga terapi perilaku. Di mana terapi kognitif sendiri dilakukan dengan tujuan untuk merubah mindset seseorang agar berpikir lebih jernih dan rasional terhadap suatu pandangan atau momen. Sedangkan terapi perilaku ditujukan agar pasien tersebut bisa mengubah perilaku yang rasanya kurang tepat dilakukan supaya bisa menjalani hidup dengan nyaman dan tenang.
Belakangan CBT sudah sangat sering kali dilakukan oleh para praktisi psikologis karena metode ini sudah banyak mengalami keberhasilan untuk mengubah cara berpikir atau perilaku seseorang menjadi lebih baik. Bahkan sampai saat ini masih banyak ilmuwan yang meneliti cara terapi yang satu ini untuk dikembangkan.
Karena pengembangannya yang sering dilakukan, selain digunakan dengan metode tunggal, CBT juga sering dikombinasikan dengan metode lain seperti hipnoterapy yang ditujukan untuk mengatasi gangguan kecemasan, gangguan tidur, gangguan makan dan lain-lain.
Dalam praktiknya, metode psikoterapi yang berakar dari terapi kognitif dan perilaku ini masih menerapkan prinsip-prinsip dasar terapi kognitif. Setidaknya ada 3 faktor kognisi yang mendasari Cognitive Behavioral Therapy seperti yang disebutkan oleh Chand dkk.
1. Pikiran Otomatis
Pikiran otomatis ini merupakan aspek yang sebenarnya terlihat sepele namun dampak yang ditimbulkannya bisa menjadi sangat buruk di kemudian hari. Pemikiran-pemikiran otomatis bisa muncul secara spontan saat ada momen atau kejadian tertentu yang dialami seseorang. Di mana hal tersebut dapat mempengaruhi emosi atau tindakan yang akan dilakukan oleh orang tersebut.
Nah, yang jadi masalahnya adalah kebanyakan pemikiran negatif seseorang akan muncul secara spontan pada kejadian tertentu. Inilah yang akan diperbaiki dalam terapi perilaku kognitif.
2. Distorsi Kognitif
Berdasarkan pengertiannya, aspek ini menjelaskan kondisi dimana seseorang bisa saja sewaktu-waktu mengalami kesalahan saat memahami sebuah masalah. Dimana eror dalam mengambil kesimpulan yang dilakukan oleh individu tersebut dapat mempengaruhi keseharian aktivitasnya setelah itu.
3. Underlying beliefs or schemes
Pada point ini, sangat jelas digambarkan bahwa setiap kejadian ataupun momentum dalam hidup seseorang dapat dilihat dari sudut pandang berbeda . Hal itu tentunya sangat dipengaruhi oleh beliefs atau keyakinan insan tersebut
Cara Kerja Terapi CBT
Sasaran utama metode ini ialah dengan merubah pola pikir pasien yang awalnya penuh dengan hal negatif menjadi lebih positif. Karena hal yang mendasari terapi yang satu ini ialah mengenai pemikiran dan perilaku yang sangat terhubung serta dapat mempengaruhi tindakan seseorang secara spontan.
Oleh sebab itu ada beberapa cara kerja yang dapat kita lihat dari cognitiv behavioral therapy ini. Namun sebelum itu, perlu diketahui bahwa biasanya saat terapi anda akan meminta untuk berbicara secara terbuka dan sejujur-jujurnya agar pengobatan dapat dilakukan dengan benar dan tepat.
1. Identifikasi Masalah
Pertama, terapis akan mengajak kamu untuk sama-sama memikirkan apa yang menjadi masalah dalam pemikiranmu. Sadar atau tidak kamu tentunya punya masalah. Dan beberapa masalah seringkali tidak diketahui langsung oleh orang yang merasakannya.
Anda akan dibantu untuk menemukan hal yang paling mendasar dari permasalahan pikiran negatif yang selama ini dialami sehingga ketika sudah dapat mengidentifikasi akar masalahnya selanjutnya bisa ditemukan pula solusinya.
2. Pencarian Solusi pada Masalah
Hasil pencarian solusi dari masalah merupakan hal yang paling penting. Sebab untuk mengubah perilaku atau pemikiranmu mestilah diketahui dulu agar masalahnya. Setelah sebelumnya sudah dapat mengidentifikasi masalah maka psikiater akan membantu menangani dan mencari solusi dari masalah tersebut.
Sehingga masalah yang awalnya besar dan sangat membebani pikiran bisa diubah menjadi lebih ringan sehingga mudah diselesaikan.
3. Memperbaiki Pola Pikir Pasien dengan Cara Termudah
Setelah masalah terpecahkan kamu akan dibimbing untuk mulai mengubah pola pikir jadi lebih baik. Terapis akan membantumu mengetahui hubungan berantai antara masalah yang satu dengan masalah yang lain dan dari sebuah masalah yang berpengaruh terhadap tindakan atau perilaku.
Jika sudah mendapatkan pola pikir yang tepat maka pikiranmu bisa tetap fokus untuk menjalani kehidupan dan mencari solusi pada masalah yang sedang dihadapi tanpa berpikir terlalu banyak tentang masa lalu atau masadepan.
4. Turut Melatih Kebiasaan Positif
Hal terakhir yang dilakukan dalam metode terapi perilaku kognitif iyalah dengan melatih pasiennya untuk selalu melakukan hal-hal positif setelah mengubah pola pikir menjadi positif sebelumnya.
Kamu akan dibantu untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan melakukan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Itu juga merupakan tahap di mana terapis akan melihat apakah pengobatan psikologis ini berhasil atau tidak terhadap anda.
Akhir Kata
Melakukan cognitive behavioral therapy tentu bukan lagi hal yang langka di Indonesia. Pasalnya metode terapi tersebut sudah sangat banyak membantu orang-orang dalam menghilangkan gangguan psikologisnya atau memperbaiki cara berpikir dan berperilaku dalam kehidupan.
Namun untuk mengikuti terapi tersebut tentunya kamu harus memilih tempat atau terapis yang memang sudah benar-benar ahli dan terpercaya dalam menangani masalah-masalah pasiennya. Tidak boleh sembarangan pilih karena itu bisa saja akan marah merusak atau menghancurkan psikologismu.
Sekian artikel kami mengenai terapi perilaku kognitif. Sejauh yang sudah kami bahas kami mengutipnya dari berbagai sumber medis terpercaya. Silakan tambahkan komentar anda jika ada yang belum lengkap dari artikel ini.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka