Apakah Kecanduan Alkohol dan Narkoba Itu Bisa Disembuhkan? - Ashefa Griya Pusaka

Apakah Kecanduan Alkohol dan Narkoba Itu Bisa Disembuhkan?

Kecanduan Alkohol dan Narkoba Itu Bisa Disembuhkan?
Share on:

Apakah kecanduan alkohol dan narkoba itu bisa disembuhkan? Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan paling sering ditanyakan keluarga/sahabat dari korban ketergantungan. Apakah Anda salah satunya? Simak jawaban lengkapnya dalam bahasan berikut ini.

Apakah Kecanduan Alkohol dan Narkoba Itu Bisa Disembuhkan?

Jawaban singkatnya: ya, bisa. Dengan proses rehabilitasi narkoba yang didampingi tim rehab handal, penyalahguna alkohol atau narkoba pasti bisa pulih seperti sedia kala.

Jawaban panjangnya:

Ya, pecandu alkohol atau NAPZA bisa pulih. Akan tetapi, proses rehabilitasi sampai pulih 100% membutuhkan waktu, mulai dari bulanan sampai tahunan.

kecanduan alkohol
kecanduan alkohol

Sebagai keluarga atau sahabat, Anda mungkin harus bersabar menghadapi pecandu yang mengalami kambuh (relapse) berulangkali, berbohong, atau sakau selama proses rehabilitasi.

Jika ingin prosesnya lebih cepat, Anda perlu membawa korban penyalahguna alkohol/narkoba ke pusat rehabilitasi di sekitar Anda. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa support system korban penyalahguna kuat, sehingga korban tidak akan tertarik kembali ke alkohol atau obat-obatan terlarang.

Penyebab Kecanduan Alkohol dan Narkoba

Kata kecanduan atau “addiction” disadur dari bahasa Latin additio, yang artinya “terikat”, atau “tidak bisa terlepas dari”.

Kondisi addiction bisa terjadi karena otak kita secara alamiah memiliki reward system, yaitu sistem yang membuat manusia merasa senang saat mengonsumsi (consume), merasakan (feel), melakukan (do), atau mengalami (experience) sesuatu. 

Saat reward system diaktifkan suatu kondisi (consume/feel/do/experience), otak akan merekam peristiwa tersebut dan menandainya sebagai sesuatu yang perlu diulang (repetitive act).

Peristiwa kecanduan atau addiction sebenarnya bisa terjadi untuk aktivitas apa saja, misalnya bermain game, media sosial, makan, berkumpul bersama keluarga, dan sebagainya.

apakah kecanduan alkohol bisa disembuhkan
apakah kecanduan alkohol bisa disembuhkan

Akan tetapi bedanya, alkohol dan narkoba punya kemampuan mengubah neurotransmitter otak. Dua zat tersebut akan menyingkirkan aktivitas-aktivitas lain yang bisa mengaktivasi reward system.

Akibatnya, korban penyalahguna tidak akan dapat merasa bahagia jika tidak mengonsumsi alkohol/narkoba.

Kecanduan alkohol menunjukkan kondisi dimana seseorang tengah mengalami ketergantungan akan alcohol dan susah untuk mengendalikan pemakaiannya. Ada beberapa istilah lain yang bisa digunakan dalam menyebut kondisi terebut mulai dari alcohol use disorder maupun alcoholisme. 

Kecanduan alkohol atau alkoholisme bisa terjadi dikarenakan konsumsi alkohol yang melebihi dosis sehingga terlalu banyak. Kadar tersebut mampu membuat perubahan secara kimiawi di otak. Kondisi tersebut akan meningkatkan sensasi puas ketika sedang mengonsumsi guna memicu penderita untuk minum lebih. 

kecanduan alkohol & narkoba.jpg
kecanduan alkohol & narkoba.jpg

Seiring waktu dalam konsumsi alkohol, rasa puas yang dirasakan dari alkohol ini juga bisa saja hilang. Maka dari itu, penderita harus terus meminumnya guna mencegah timbulnya gejala sakau dimana bisa saja muncul ketika mereka tidak mengonsumsinya meski hanya dalam waktu singkat saja. 

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang akan mengalami kecanduan alkohol. Pertama adalah faktor psikologis, seperti depresi, stress hingga kesulitan untuk adaptasi. Berikutnya ada juga faktor sosial misalnya dorongan dari orang lain maupun ketersediaan alkohol memang ada di sekitar. 

Gejala Ketergantungan Alkohol Atau Narkoba

Alkohol sendiri merupakan suatu zat kimia yang akan menyebabkan banyak efek pada tubuh. Gejala ini pun bisa muncul secara ringan, sedang hingga berat. Waktu terjadinya juga beragam mulai dari singkat hingga jangka panjang sehingga sangat berpengaruh terhadap efek kesehatan tubuh. 

Beberapa gejala kecanduan alkohol yang dirasakan oleh orang-orang antara lain tidak bisa membatasi jumlah alkohol saat dikonsumsi, ingin membatasi konsumsi namun tak dapat menguasainya, sebagian besar waktu hanya habis digunakan untuk konsumsi minuman tersebut dan gangguan kebiasaan lain. 

Gejala putus alkohol juga bisa dirasakan seperti berkeringat, mual dan juga gemetar. Kondisi ini akan terjadi ketika penderita sudah tidak melanjutkan untuk mengonsumsinya lagi sehingga diperlukan adanya perawatan khusus dari medis agar dapat membantu meringankan pengaruh tersebut.

gejala alkohol
gejala alkohol

Meski sama-sama menyebabkan kecanduan, alkohol dan narkoba punya dampak cukup berbeda bagi penyalahgunanya. Akan tetapi secara garis besar, baik pecandu alkohol dan narkoba akan mengalami hal-hal berikut ini:

  • Ketergantungan secara fisik dan psikologis kepada zat. Pecandu akan mengalami kelelahan dan perubahan emosi drastis saat berhenti mengonsumsi.
  • Konsumsi zat makin banyak. Semakin lama penggunaannya, tingkat toleransi pecandu terhadap zat akan meningkat. Akhirnya dosis zat yang dikonsumsi akan terus bertambah supaya sensasi kesenangannya tetap terasa.
  • Menunjukkan penderitaan saat berhenti mengonsumsi zat. Korban penyalahguna akan tampak kesakitan secara fisik dan emosional jika tidak diperbolehkan mengonsumsi zat tersebut lagi.
  • Hilangnya kendali diri. Pecandu kemungkinan masih akan terus mengonsumsi zat terlarang meski tidak ingin melakukannya lagi.

Perbedaan terbesar dari ketergantungan alkohol dan narkoba adalah dampaknya pada kesehatan fisik. Saat pecandu alkohol berhenti mengonsumsi, gejala yang akan timbul sebatas tremor dan masalah emosional saja.

Akan tetapi saat pecandu narkoba berhenti, ada banyak masalah kesehatan berpotensi terjadi, mulai dari demam tinggi, kejang, pelebaran pembuluh darah, henti jantung, koma, dan kematian.

Gejala Keracunan Alkohol 

Penderita kecanduan alkohol juga bisa mengalami dampak yang lain seperti keracunan. Kondisi ini terjadi ketika kadar minuman alkohol mengalami peningkatan secara drastis di dalam darah. Semakin tinggi kandungannya, maka gejalanya pun juga kian parah dan membahayakan bagi kesehatan tubuh. 

Keracunan alkohol bisa menyebabkan gangguan perilaku dan mental yang meliputi suasana tidak stabil, berperilaku di luar nalar, bicara kurang jelas hingga sulit berkonsentrasi. Pada beberapa orang, mereka pun diketahui memiliki koordinasi tubuh cukup buruk sehingga perlu dilakukan pengawasan. 

Keracunan alkohol pun juga bisa menyebabkan penderita tidak lagi mampu mengingat kejadian yang sudah dialami sebelumnya. Kondisi seperti ini biasa disebut dengan istilah blackout. Ketika kadar alkohol memang sangat tinggi dalam darah dan tak mampu ditolerir, maka menyebabkan kematian. 

Pemeriksaan Oleh Dokter Perlu Dilakukan Ketika Hal-Hal Berikut Terjadi 

Anda perlu memeriksakan rekan atau keluarga dekat yang mengalami kecanduan alkohol baik ke dokter maupun ke psikiater meski hanya sekali saja. Ketika konsumsi minuman ini sudah memberikan efek berbahaya hingga menimbulkan masalah, segeralah lakukan pemeriksaan agar tidak lebih parah. 

Bagi orang tua yang mendapati adanya kemungkinan penggunaan dari orang tuanya, maka cobalah untuk lebih peka dengan perubahan kebiasaan mereka. Misalnya tidak tertarik pada saat melakukan aktivitas sehari-hari meskipun awalnya sangat merasa exticed dalam menghabiskan waktu. 

Gejala fisik yang bisa Anda lihat adalah ketika mereka sudah menunjukkan kondisi seperti mata merah, mudah lupa, gangguan koordinasi gerakan hingga kesulitan untuk berbicara dengan jelas. Dalam kasus seperti ini, pencegahan dini harus dilakukan karena dianggap sebagai solusi paling penting. 

Diagnosis Penyalahgunaan Alkohol 

Proses diagnosis sebenarnya tidak langsung dilakukan oleh pemeriksaan oleh dokter atau tenaga medis yang bertugas. Langkah pertama dalam menentukannya adalah dengan melakukan tanya jawab mengenai kebiasaan konsumsi alkohol dari pasien sendiri hingga tentang kerabat dan keluarga dekat. 

Kecanduan alkohol memang bisa menimbulkan dampak bagi kesehatan tubuh dari penderita sendiri. Oleh karena itu, dokter pun juga harus bertanya mengenai keluhan apa saja yang sedang mereka rasakan. Ketika sesi tanya jawab ini dirasa sudah cukup, maka langkah berikutnya adalah pemeriksaan. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis yang ada. Pertama yakni pemeriksaan laboratorium dan juga pemindaian guna melihat adanya gangguan kesehatan misalnya kerusakan organ. Berikutnya pemeriksaan psikologi mengenai pola pikir, perasaan dan perilaku.

Cara Mengatasi Kecanduan Alkohol dan Narkoba

Cara Mengatasi Kecanduan Alkohol dan Narkoba
Cara Mengatasi Kecanduan Alkohol dan Narkoba

Dari bahasan tentang gejala ketergantungan di atas, kita sudah mendapat jawaban dari pertanyaan, “Apakah kecanduan alkohol dan narkoba itu bisa disembuhkan?”.

Selama proses pemulihan, pengguna alkohol mungkin hanya mengalami masalah-masalah psikis. Akan tetapi, korban penyalahguna narkoba menghadapi risiko lebih besar saat menjalani proses rehabilitasi.

Oleh karena itu, jika Anda tidak berpengalaman sama sekali dalam menangani pecandu, jangan coba-coba mengatasi masalah kecanduan alkohol/narkoba sendirian.

Sebaliknya, percayakan proses pemulihan ke pusat rehabilitasi terpercaya, seperti Ashefa Griya Pusaka. Ada beberapa metode yang umum dilakukan sebagai solusi pengobatan bagi penderita kecanduan alkohol. Biasanya pemilihannya akan didasarkan oleh tujuan terapi dan tingkat kecanduan. Tentu saja efek dan gejala terlihat sangat jauh berbeda ketika pemakaian dilakukan dalam jangka waktu lama. Berikut cara mengatasinya:

1. Konseling

Konseling dapat dilakukan secara pribadi ataupun dengan bergabung bersama ke dalam suatu kelompok konseling. Metode seperti ini secara tidak langsung akan membantu para pasien untuk bisa memahami sendiri apa masalah yang sedang dihadapi. Kini opsi paling ampuh yakni terapi perilaku. 

Jadi terapi perilaku kognitif ini akan memberikan informasi mengenai bahaya penggunaan alkohol bagi kesehatan maupun kehidupan sosial. Setelah itu, mereka juga dibantu untuk memperbaiki pola pikir. Salah satu step paling ampuh yakni pencatatan aktivitas pasien mengurangi jumlah konsumsi alkohol. 

2. Detoksifikasi/Rehabilitasi Medis

Hal pertama yang kami lakukan dalam proses pemulihan adalah rehabilitasi medis atau istilah lainnya yaitu “detoksifikasi”.

Pasien yang mengalami kecanduan alkohol pun disarankan langsung untuk bisa menghentikan kondumsi alkohol secara bertahap. Namun ada juga beberapa kondisi dimana mengharuskan seseorang harus memutuskan penggunaan dengan total dan langsung. 

Kondisi tersebut antara lain gangguan hati seperti kanker hati, hepatitis hingga penyakit liver lainnya, hamil dan juga menderita penyakit jantung. Dalam kasus kecanduan berat, pasien perlu dilakukan perawatan di rumah sakit untuk memberikan pengawasan 24 jam. 

Seperti namanya, detoksifikasi adalah tahapan menghilangkan efek putus zat (sakau) secara berangsur-angsur. Dalam proses ini, ada dua jenis tindakan yang kemungkinan diambil tim medis kami, yaitu:

  • Proses pemutusan zat sekaligus (dengan risiko sakau).
  • Penggantian dengan zat lain berefek sama, tapi tidak menimbulkan kecanduan.

Sebelum memilih salah satu dari dua tindakan di atas, kami terlebih dulu mempertimbangkan risiko-risikonya. Jika korban penyalahguna tidak memungkinkan melalui proses pemutusan sekaligus, Ashefa Griya Pusaka akan memberi treatment berupa substitusi zat.

3. Terapi Psikologis dengan Psikiater

Kecanduan alkohol memang tidak bisa disangkal lagi jika memiliki efek gejala yang berbahaya bagi seluruh pemakaianya. Untuk itu, Anda perlu berhati-hati agar tidak melebihi anjuran konsumsi. Apabila hal ini terjadi dalam waktu panjang, maka kondisi putus alkohol sangat susah diatasi.  Sebelum hal ini terjadi segera atasi dengan program yang tepat.

Cara mengatasi kecanduan alkohol dan narkoba berikutnya adalah dengan melakukan terapi psikologis dengan psikiater. Selain faktor medis, ada berbagai penyebab kecanduan alkohol dan narkoba, misalnya:

  • Hubungan dengan orang terdekat yang bermasalah
  • Mekanisme menghadapi (coping) stres yang kurang baik
  • Beban pekerjaan terlalu tinggi
  • Hilangnya motivasi hidup karena kejadian tertentu
  • Minimnya pengarahan norma/moral di masa awal hidup
  • dan sebagainya

Selama proses terapi psikologis, psikiater akan membuka dialog dengan korban penyalahguna. Setelah kepercayaan (trust) terbangun, psikiater akan membimbing pecandu merumuskan kembali tujuan hidup serta memperbaiki hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.

4. Rehabilitasi Sosial

Rehabilitasi sosial merupakan program pemulihan yang melibatkan orang lain, misalnya keluarga, sahabat, atau teman baru. Dengan adanya program ini, harapannya kondisi psikologis korban penyalahguna bisa lebih cepat pulih. 

Selain itu, program rehabilitasi sosial juga bertujuan mengembalikan kebiasaan-kebiasaan lama korban (sebelum addiction) dan membuatnya siap kembali ke masyarakat.

5. Program Pemulihan Holistik

Dalam proses rehabilitasi pada umumnya, terapi yang diberikan sebatas detoksifikasi dan rehabilitasi sosial saja.

Akan tetapi di Ashefa Griya Pusaka, kami menambahkan beberapa treatment supaya korban penyalahguna bisa pulih lebih cepat dan menjadi sosok baru yang lebih baik.

Oleh karena itu, Ashefa juga menambahkan terapi berupa pemulihan holistik, yaitu pemulihan dengan menggabungkan 50% spiritual, 20% mental, 20% emosional, dan 10% fisik.

Dengan demikian, korban penyalahguna bukan hanya pulih dari segi fisik dan psikis saja, tapi juga dari segi kekuatan mental dan spiritualnya.

6. Kegiatan Rekreasional

Seperti sudah dijelaskan di atas, alkohol dan narkoba adalah zat yang dapat menghapus “sumber-sumber kebahagiaan” lainnya.

Oleh karena itu, salah satu upaya Ashefa mengembalikan kebahagiaan korban pecandu adalah dengan menyediakan kegiatan rekreasional. Beberapa jenis kegiatan yang kami tawarkan misalnya outing, acara malam Minggu, malam hangat bersama keluarga, dan sebagainya.

7. Terapi Bina Lanjut

Cara mengatasi kecanduan alkohol dan narkoba yang terakhir adalah terapi bina lanjut (after care).

Begitu pecandu dinyatakan pulih, pusat rehabilitasi akan mengizinkan mantan pecandu pulang ke rumah dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Di tahap ini, pusat rehabilitasi akan bekerjasama dengan keluarga untuk memantau perkembangan mantan pecandu setelah bebas dari alkohol/narkoba.

Itulah penjelasan dari kami tentang penyebab kecanduan alkohol dan narkoba, gejala, serta cara mengatasinya. Jadi kalau ditanya apakah kecanduan alkohol dan narkoba itu bisa disembuhkan, jawabannya: sangat bisa.

Selama Anda sabar dan memilih pusat rehabilitasi narkoba jakarta yang tepat, korban penyalahguna pasti bisa kembali seperti sedia kala.

For More Information, hubungi layanan hot line kami

081388884646

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top