Dampak Negatif Teknologi terhadap Kesehatan Mental - Ashefa Griya Pusaka

Dampak Negatif Teknologi terhadap Kesehatan Mental

Dampak Negatif Teknologi terhadap Kesehatan Mental
Share on:

Sebagian besar dari kita memiliki hubungan yang erat dengan teknologi. Kita menyukai kenyamanan, koneksi, dan efisiensi yang dibawanya ke dalam hidup kita; namun kita membenci gangguan, stres, dan kecemasan yang dapat ditimbulkannya. Dampak negatif teknologi terhadap kesehatan mental sangat luas, muncul dalam kehidupan kita mulai dari stres ringan hingga depresi berat.

Kita mungkin sadar akan potensi bahayanya, tapi mengapa? Apa sebenarnya yang membuat kita merasa begitu stres dan rendah diri? Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana teknologi berdampak negatif pada kesehatan mental kita. Mulai dari memicu stres hingga depresi dan bagaimana kita dapat mengelolanya secara efektif.

Tidak ada yang pernah mengatakan bahwa mengelola pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental itu mudah; faktanya, hal ini terkadang terasa sulit dan membebani. Namun, untuk menjaga kesehatan psikologis kita dan membangun ketahanan terhadap kecemasan yang disebabkan oleh teknologi, memahami masalahnya adalah langkah awal yang baik.

Apa Dampak Teknologi terhadap Kesehatan Mental?

Bukan rahasia lagi bahwa teknologi telah memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan kita dalam beberapa dekade terakhir. Lebih mudah lagi untuk melihat bagaimana dampak ini telah meluas ke kesehatan mental kita, mulai dari stres sehari-hari yang kita alami hingga masalah kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi.

Dari daftar notifikasi dan email yang terus bertambah, hingga tekanan dari media sosial, sering kali terasa bahwa teknologi menciptakan stres dan kecemasan yang terus meningkat. Juga telah terbukti bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk online dapat menyebabkan kesepian dan rasa terisolasi, serta menciptakan perbandingan negatif dengan orang lain. Semua itu adalah faktor utama dalam depresi.

Penggunaan media sosial juga dikaitkan dengan peningkatan tingkat kecemasan, harga diri yang rendah, dan bahkan kecanduan. Semua hal ini dapat berdampak sangat buruk pada kesehatan mental kita. Efeknya dapat berkisar dari kesulitan tidur hingga masalah kesehatan mental yang lebih parah seperti depresi atau gangguan kecemasan.

Kemajuan teknologi dimaksudkan untuk membuat hidup kita lebih mudah, namun ada harganya dalam hal kesehatan mental. Itulah mengapa penting bagi kita untuk menyadari risiko ini dan mengatasinya dengan tepat agar kita dapat tetap sehat secara fisik dan mental.

Bagaimana Media Sosial dan Teknologi Meningkatkan Stres?

Penggunaan teknologi dan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres dan depresi. Hal ini dikarenakan pemberitahuan, tekanan, dan harapan yang terus-menerus untuk selalu memeriksa ponsel kita untuk mendapatkan informasi terbaru dapat membuat kita kewalahan.

Tapi apa sebenarnya yang membuat teknologi begitu membuat stres? Berikut adalah beberapa faktor kuncinya:

1. Perbandingan media sosial

Membandingkan kehidupan kita dengan orang lain melalui media sosial dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan cemas.

2. Obsesi media sosial

Kita sering terjebak dalam siklus menggulir feed tanpa tujuan atau secara obsesif menyegarkan notifikasi, yang mengarah pada pengalihan tugas tanpa berpikir dan peningkatan tingkat stres.

3. Isolasi diri

Kita bisa menjadi terisolasi dari orang lain ketika kita terpaku pada layar sepanjang hari, yang mengarah pada perasaan kesepian.

4. Gangguan tidur

Terpapar layar yang terang di malam hari telah terbukti mengganggu pola tidur dan semakin meningkatkan tingkat stres.

Secara keseluruhan, penting bagi kita untuk memperhatikan bagaimana teknologi mempengaruhi kesehatan mental kita dan menyadari kapan teknologi melewati batas dari yang seharusnya membantu menjadi sumber stres.

Efek Notifikasi dan Chat pada Kesehatan Mental

Salah satu kelemahan dari memiliki akses ke teknologi canggih seperti smartphone dan komputer adalah bahwa hal itu juga mempengaruhi kita secara mental. Mengirim pesan teks dan chat telah terbukti menyebabkan stres, memperburuk masalah kesehatan mental, dan bahkan dapat menyebabkan depresi.

Bahkan notifikasi sosial media juga membuat kita khawatir terus-menerus. Jadi bagaimana cara kerjanya?

1. Ekspektasi yang tidak diketahui

Ketika Anda mengirim pesan kepada seseorang, harapannya adalah mereka akan membalasnya dengan cepat. Tetapi ketika pesan tidak dibalas, hal ini dapat menimbulkan perasaan ditolak atau rendah diri pada orang yang mengharapkan jawaban. Hal ini dapat menyebabkan mereka menganalisis percakapan secara berlebihan.

2. Kontak yang konstan

Kita hidup di dunia yang serba 24 jam, jadi mudah sekali untuk membiasakan diri berkirim pesan dengan orang lain setiap saat, siang dan malam. Namun, ketika kita terus-menerus terhubung dan menggunakan ponsel, kita bisa melewatkan hal-hal penting seperti tidur yang cukup atau beristirahat sejenak dari layar ponsel. Kedua hal yang penting untuk menjaga kesehatan mental yang baik.

3. Reaksi yang tidak terduga

Masalah dengan perpesanan adalah Anda tidak selalu bisa membaca nada bicara seseorang hanya dari kata-katanya saja. Jadi, komunikasi terkadang bisa disalahartikan atau disalahpahami, sehingga menimbulkan perasaan kecewa atau sakit hati. Dan karena sering kali tidak ada kontak tatap muka ketika mengirim pesan atau chat, hal ini menyulitkan orang untuk mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang konstruktif yang berarti kesalahpahaman seringkali tidak terselesaikan.

Kita perlu waspada tentang bagaimana teknologi mempengaruhi kesehatan mental kita, karena mengabaikan tanda-tanda peringatan ini dapat menyebabkan konsekuensi serius di kemudian hari.

Kecanduan Teknologi dan Penggunaan Kompulsif

Tahukah Anda bahwa teknologi dapat ditelusuri hingga ke tahun 70-an, tetapi kita telah melihat peningkatan eksponensial dalam penggunaannya karena diperkenalkannya smartphone dan perangkat lain dalam beberapa tahun terakhir? Ledakan teknologi tersebut berdampak pada kesehatan mental kita, mulai dari memicu stres hingga depresi.

Kecanduan Teknologi

Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan teknologi, yang ditandai dengan penggunaan yang kompulsif dan keinginan untuk terus menggunakannya. Seberapa sering Anda merasa tidak bisa meletakkan handphone dan mengambil waktu istirahat? Itu mungkin merupakan tanda bahwa kecanduan teknologi telah terjadi. Hal-hal seperti insomnia, isolasi, mudah tersinggung, dan tidak dapat berkonsentrasi adalah tanda-tanda peringatan yang jelas.

Peningkatan Stres dan Kecemasan

Multi-tasking adalah hal yang sulit bagi kita sebagai manusia, jadi ketika kita menelusuri feed media sosial kita sambil mengirim chat. Jika kita tidak berhati-hati, tingkat dopamin kita meningkat, yang mengakibatkan meningkatnya tingkat stres dan kecemasan. Hal ini tidak hanya terjadi pada hari kerja saja; hal ini juga dapat terjadi pada waktu senggang karena banyak orang yang kecanduan bermain game online dan menonton video YouTube.

Teknologi bisa menjadi alat yang hebat, tetapi penting untuk kita beristirahat sejenak. Menjadwalkan waktu bebas teknologi secara teratur seperti berjalan-jalan atau membaca buku dapat membantu mengurangi stres dan gejala negatif lainnya yang disebabkan oleh terlalu banyak menggunakan perangkat.

Strategi untuk Mengurangi Stres Akibat Teknologi

Kita semua tahu bahwa teknologi dapat menjadi sumber utama stres, namun kabar baiknya, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi efek negatifnya. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Batasi waktu Anda

Sangat mudah untuk melupakan waktu ketika Anda sedang menggunakan internet atau bermain game. Mengatur alarm adalah cara sederhana untuk membatasi paparan dan memberikan izin kepada diri sendiri untuk menikmati aktivitas dalam waktu yang wajar.

2. Cabut sambungan listrik selama periode tertentu di siang hari

Cobalah membuat “zona tanpa teknologi” khusus, seperti waktu jeda saat makan, waktu-waktu tertentu di malam hari, atau pada hari libur kerja. Hal ini akan membuat tubuh dan pikiran menghilangkan stres dan bersantai.

3. Berkomunikasi dengan orang-orang di kehidupan nyata

Media sosial dapat menghubungkan kita dengan teman dan keluarga secara online, tetapi tidak ada yang dapat mengalahkan interaksi tatap muka. Luangkan waktu untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan teman-teman secara langsung sehingga Anda bisa fokus pada satu tugas tanpa banyak gangguan.

4. Beristirahatlah dan jaga diri Anda

Jika Anda merasa kewalahan atau stres karena penggunaan teknologi, luangkan waktu sejenak untuk melakukan hal lain seperti berjalan-jalan, membaca buku, melakukan pose yoga, atau apa pun yang dapat membuat Anda rileks. Menjaga kesehatan mental Anda adalah kuncinya.

Penutup

Sejak awal perkembangannya, teknologi sangat menguntungkan umat manusia dan banyak membutuhkan disegala bidang. Dampak negatif teknologi terhadap kesehatan mental oleh banyak kita rasakan saat ini. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan teknologi, termasuk smartphone yang kita gunakan sehari-hari.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top