Depram Obat Apa? Cek Kegunaan dan Efek Sampingnya! - Ashefa Griya Pusaka

Depram Obat Apa? Cek Kegunaan dan Efek Sampingnya!

depram obat apa
Share on:

Depram obat apa? Depram adalah salah satu jenis obat golongan keras yang digunakan untuk mengatasi gejala depresi seperti gugup, cemas berlebihan, rasa panik hingga depresi berat. Namun, dalam penggunaannya tidak boleh digunakan bersama dengan obat lain seperti antidepresan lainnya.

Golongan obat keras kini tersebar dimana-mana dalam mengatasi gangguan kesehatan mental seperti depresi, psikosis dan berbagai gangguan lainnya yang terjadi. Salah satu obat antidepresan yang akan dibahas adalah depram.

Selain itu pun banyak juga kegunaan lain yang dapat diberikan setelah menggunakan depram dengan benar. Semuanya akan dijelaskan secara lengkap mengenai interaksi obat yang perlu diperhatikan hingga kegunaan depram.

Depram Obat Apa?

Depram adalah obat antidepresan yang memiliki kandungan zat aktif escitalopram 10 mg dan escitalopram 20 mg. Bentuk dari depram sendiri adalah berupa tablet. Dalam sistem kerjanya depram akan mengembalikan zat yang ada di dalam otak berupa serotonin.

Sehingga dengan mengembalikan dan meningkatkan zat serotonin tersebut akan memberikan suasana hati lebih baik dan lebih senang, menghilangkan kecemasan, gelisah dan kepanikan yang biasanya terjadi ketika mengalami depresi.

Dalam pemakaiannya depram bisa digunakan untuk orang dewasa, anak-anak usia 12 tahun keatas dan juga lansia. Namun dalam penggunaannya masih harus sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter.

Kegunaan depram

Depram merupakan salah satu obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras dan antidepresan. Sehingga kegunaan dan manfaat depram adalah untuk mengatasi gejala depresi baik depresi ringan maupun berat.

Selain itu pun depram bisa mengatasi gangguan panik, gangguan kecemasan dan gangguan mental yang bisa memengaruhi perilaku dan pikiran atau biasa disebut sebagai Obsessive Compulsive Disorder (OCD).

Sehingga dengan meningkatkan dan mengembalikan serotonin di dalam otak akan meningkatkan dan menjaga kesehatan dan kestabilan mental para penderita yang mengalami depresi. Gangguan suasana hati atau mood pun bisa diatasi menggunakan depram.

Biasanya suasana hati yang terjadi menyebabkan suasana sedih secara terus menerus dan bisa juga menyebabkan rasa tidak peduli terhadap orang lain. Jika semakin dibiarkan maka bisa mengganggu produktivitas hingga menyebabkan keinginan bunuh diri.

Oleh sebab itu untuk meredakan gangguan tersebut perlu menggunakan obat antidepresan, guna mengatasi gejala yang bisa membahayakan dirinya sendiri dan juga orang-orang terdekatnya.

Interaksi obat depram

Depram termasuk ke dalam obat keras golongan psikotropika. Sehingga dalam penggunaannya tidak boleh bersamaan dengan obat lainnya karena akan menimbulkan reaksi atau interaksi obat depram dengan obat tersebut yang bisa menyebabkan gangguan pada kesehatannya.

Berikut ini interaksi obat depram dengan obat lainnya yang perlu diperhatikan dan diketahui:

  • Antidepresan lainnya
  • Sumatriptan, rizatriptan sebagai obat sakit kepala migrain
  • Buspirone
  • Nordazepam
  • Fludiazepam
  • Delorazepam
  • Litium
  • Tramadol, fentanyl sebagai obat anti nyeri
  • Escitalopram bisa menyebabkan peningkatan keparahan sindrom serotonin dan menurunkan metabolisme seperti flukonazol, omeprazole dan fluvoxamine
  • Coumadin, warfarin,  jantiven sebagai obat pengencer darah
  • Antipsikotik, anti platelet, NSAID, Diazepam bisa menyebabkan peningkatan pendarahan
  • Bupropion bisa meningkatkan risiko kejang
  • Antidiabetes bisa meningkatkan risiko hipoglikemia
  • Metoprolol dan desipramine termasuk ke dalam golongan obat penghambat CYP2D6 bisa meningkatkan kadar dan efektivitas

Dosis dan aturan pakai

Aturan pakai yang harus digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien yang membutuhkan obat depram tersebut. Karena dalam penggunaannya tidak boleh sembarangan karena termasuk ke dalam golongan psikotropika.

Berikut ini dosis yang bisa digunakan sesuai dengan gejala yang dialami ketika mengalami gangguan kecemasan, gangguan panik dan juga depresi.

  1. Gangguan kecemasan sosial
  2. Dewasa

Dosis awal bisa diberikan 10 mg dalam sehari sekali.  Dosis bisa dikurangi hingga 5 mg dan bisa juga ditingkatkan hingga 20 mg setelah 1 minggu penggunaan depram namun tergantung dari gejala dan kebutuhan pasien.

  • Lansia

Dosis awal bisa diberikan 5 mg sehari sekali dengan pemberian boleh diberikan secara meningkat sampai maksimal 10 mg sesuai dengan kebutuhan dan reaksi dari pasien.

  • Gangguan panik
  • Dewasa

Dosis yang diberikan pada awal pemberian sebesar 5 mg sehari sekali selama satu minggu. Dosis bisa ditambahkan menjadi 10 mg sehari sekali dengan dosis maksimal 20 mg.

  • Lansia

Dosis awal yang diberikan sebanyak 5 mg sehari sekali. Kemudian dosis bisa ditingkatkan hingga maksimal 10 mg sesuai dengan kebutuhan dan respon pasien.

  • Depresi, gangguan obsesif kompulsif dan gangguan kecemasan umum
  • Dewasa

Dosis bisa diberikan sebanyak 10 mg sehari sekali. Jika dalam satu minggu masih belum mendapatkan perubahan atau ada gejala dan respon lain yang masih terjadi maka dosis bisa diberikan maksimal 20 mg sehari sekali.

  • Lansia

Dosis bisa diberikan sebanyak 5 mg sehari sekali. Maksimal dosis yang diberikan sebanyak 10 mg.

Setiap obat memiliki dosis dan anjuran pakai yang perlu diperhatikan dan diikuti karena depram merupakan salah satu obat keras golongan psikotropika sehingga tidak boleh sembarangan dalam menggunakannya.

Efek samping depram

Tak hanya dosis dan interaksi obat yang perlu diketahui. Namun, efek samping dari depram sendiri perlu diketahui karena gejala setelah menggunakan obat antidepresan depram ini bisa saja membuat panik dan cemas penggunanya. Berikut ini adalah efek samping depram yang bisa terjadi:

  • Gangguan tidur
  • Sering berkeringat
  • Dada terasa terbakar
  • Mulut kering
  • Merasa lelah, letih dan cemas
  • Diare
  • Konstipasi
  • Gas berlebih di dalam perut
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Nyeri sendi dan otot
  • Gemetar
  • Berat badan berubah dengan drastis

Itulah beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi dan mungkin saja tidak terjadi. Hal tersebut dipengaruhi oleh usia, riwayat kesehatan dan  kondisi ketika menggunakan depram.  Namun tak semua efek samping tersebut terjadi dan tidak terjadi tergantung dengan kondisi dan respon dari pengguna depram tersebut.

Kesimpulan

Depram merupakan salah satu jenis obat antidepresan yang termasuk ke dalam psikotropika dan uang keras. Depram bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi gangguan kepanikan, gangguan kecemasan dan depresi yang terjadi.

Kandungan zat aktif yang terkandung dalam depram diantaranya adalah escitalopram 10 mg dan escitalopram 20 mg. Penggunaan depram digunakan sebagai obat untuk mengatasi gangguan kesehatan mental yang terjadi.

Namun dalam penggunaan nya harus disesuaikan dengan dosis dan anjuran yang tepat. Selain itu pun interaksi obat nya pun tidak boleh bersamaan dengan obat lain karena bisa berbahaya bagi tubuh.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top