Kecanduan alkohol atau biasa dikenal juga dengan ketergantungan alkohol merupakan suatu hal yang harus dibenahi bersama. Perlu adanya tindakan agar peningkatan konsumsi alkohol semakin menurun. Berbagai macam faktor tingginya konsumsi minuman alkohol.
Alkoholisme atau kecanduan alkohol dilakukan tanpa mandang jenis kelamin. Baik pria maupun wanita bisa saja menjadi alkoholisme. Tidak sedikit penyalahguna alkohol yang kehilangan pekerjaan karena tidak mau berhenti mengonsumsi alkohol.
Kesadaran bahwa alkohol sangat berpengaruh buruk terhadap kehidupannya merupakan suatu hal yang tidak bisa menghentikan kecanduan terhadap alkohol. Karena sudah terbiasa maka kebiasaan tersebut sulit untuk dihentikan. Selain dari jenis kelamin lalu apa saja sih faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol? Simak pemabahasannya di bawah ini.
Apa itu ketergantungan minuman alkohol?
Ketergantungan alkohol atau keinginan untuk terus-menerus mengonsumsi alkohol merupakan salah satu kebiasaan buruk yang seharusnya dapat dihilangkan. Bukan tanpa alasan karena ketergantungan alkohol sangat berdampak buruk bagi kesehatan.
Ketergantungan alkohol atau alkoholisme merupakan suatu keadaan yang dapat menyebabkan suatu perubahan di dalam otak karena akan mengganggu system saraf serta penyalahguna akan kehilangan kendali dalam segala tindakan yang dilakukan.
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan adalah ketika penyalahguna mengonsumsi lebih dari 5 gelas dalam 2 jam. Padahal batas wajar mengonsumsi alkohol adalah 1 gelas per minggu nya. Jika mengonsumsi secara berlebihan maka akan menyebabkan ketergantungan dan sulit untuk menghentikannya..
Jika menemui penyalahguna yang memiliki masalah kecanduan alkohol maka berilah bantuan atau carikan pertolongan medis agar segera terbebas dari kecanduan dan ketergantungan minuman keras.
Tanda dan gejala ketergantungan alkohol
Ketergantungan alkohol biasanya sulit untuk dihentikan secara mendadak. Perlu adanya tahapan dan gejala nya pun ada yang terlihat oleh orang sekitar dan ada juga yang tidak dapat terlihat hanya dapat dirasakan oleh penyalahguna alkohol tersebut.
Lalu apa saja gejala dan tanda yang dialami oleh penyalahguna alkohol? Mengetahui gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh penyalahguna dapat membantu untuk mengidentifikasi kecanduan alkohol. Simak penjelasan nya di bawah ini.
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan selalu ditingkatkan secara terus menerus
- Perubahan emosi, seperti depresi, gangguan kecemasan, panic
- Toleransi tinggi terhadap alkohol
- Perubahan pada hubungan pertemanan dan lebih menyendiri
- Menghindari kontak dengan orang lain
- Bicara kemana saja atau melantur
- Minum tanpa melihat waktu yang tepat misalnya pagi hari atau di tempat kerja
- Refleks yang terlambat
- Keseimbangan yang terganggu dan kecanggungan
- Munculnya gejala sakaw seperti mual, muntah dan gemetar
- Kehilangan ingatan setelah minum alkohol
- Tremor pada pagi hari setelah minum
Faktor yang mempengaruhi tingginya konsumsi minuman alkohol
Faktor utama yang sangat mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol atau tingkat kecanduan dan ketergantungan alkohol semakin tinggi disebabkan karena penyalahgunaan alkohol dan kebiasaan penyalahguna dalam mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan tidak terkendali.
Kebiasaan penyalahguna yang sulit dihentikan menyebabkan tingginya konsumsi alkohol semakin meningkat. Karena tidak sedikit penyalahguna yang mengajak teman-teman atau orang lain untuk ikut dalam mengonsumsi alkohol sehingga semakin tingginya konsumsi alkohol.
Banyak teori yang menyatakan bahwa dampak dari mengonsumsi alkohol berbeda-beda. Ada yang biasa saja dan ada yang berdampak lebih kuat sehingga menyebabkan kecanduan alkohol. Oleh karena itu banyak sekali yang merasakan kepuasan setelah mengonsumsi alkohol.
Selain itu pun ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan tingginya konsumsi alkohol diantaranya adalah :
- Faktor genetik
Resiko semakin tingginya tingkat konsumsi alkohol disebabkan karena adanya orang-orang terdekat, keluarga misalnya orang tua atau anggota keluarga lainnya yang sering mengonsumsi alkohol atau kecanduan alkohol.
Hal tersebut menyebabkan orang yang tidak kecanduan alkohol bisa saja ikut-ikutan dan akhirnya tingkat konsumsi alkohol di Indonesia semakin tinggi. Sehingga perlu adanya edukasi bagi setiap keluarga agar tidak menjadi faktor yang mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol.
- Psikologis
Faktor yang menyebabkan tingginya konsumsi alkohol adalah faktor psikologi. Psikologi penyalahguna yang terganggu, biasanya disebabkan karena suatu masalah gangguan kesehatan mentalnya. Biasanya penyalahguna akan lebih pemurung, sulit beradaptasi, suka menyakiti dirinya, depresi, gangguan kecemasan dan gangguan kepanikan.
Penyalahguna yang mengalami gangguan psikologis biasanya menganggap bahwa alkohol merupakan temannya, alkohol merupakan solusi dari permasalahannya. Oleh sebab itulah mengapa tingkat kecanduan alkohol semakin tinggi.
Perlu adanya bantuan dari keluarga terdekat, teman terdekat bahkan dunia medis untuk mengatasi hal tersebut. Karena psikologis yang terganggu dan hanya melampiaskan pada alkohol bisa saja menyebabkan kematian.
- Faktor sosial dan budaya
Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Memiliki teman atau pasangan merupakan salah satu bukti bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Namun kita pun harus bisa memilih mana teman yang membawa kebaikan dan mana yang membawa ke arah yang salah.
Teman yang baik akan membimbing kita bukannya menjerumuskan kita. Jika berteman dengan penyalahguna alkohol maka bukan tidak mungkin akan terajak dan akhirnya menjadi penyalahguna juga dan mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol.
- Lingkungan
Lingkungan merupakan suatu tempat yang kita tempati sehari-hari. Jika memiliki lingkungan penyalahguna alkohol maka bukan tidak mungkin juga akan terajak dan akhirnya mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol.
Lingkungan yang kita tinggali seharusnya dipilah secara benar agar tidak ikut menjadi kecanduan alkohol. Karena jika kecanduan alkohol akan sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
- Usia
Usia sangat berpengaruh terhadap tingginya konsumsi alkohol. Sebagian penyalahguna adalah usia remaja atau diawali dengan coba coba sejak usia muda. Bisa jadi ditawari oleh teman, masalah keluarga, masalah kerjaan, masalah ekonomi dan lain sebagainya.
Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak anak dan menuju kedewasaan. Masa peralihan tersebut harus disikapi dengan benar untuk menemukan jati diri. Jangan sampai memilih jalan yang salah. Karena biasanya usia muda terpengaruh oleh ajakan teman sehingga sangat mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol.
- Depresi dan masalah kesehatan mental lainnya
Gangguan kesehatan mental bisa saja terjadi kepada siapapun. Gangguan kesehatan mental yang umum terjadi diantaranya adalah depresi, gangguan kecemasan, kepanikan, stress dan lain sebagainya.
Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental maka ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dan akhirnya lebih memilih berteman dengan alkohol. Alkohol ia anggap sebagai temannya dan akhirnya mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol.
Kesimpulan
Ketergantungan alkohol atau keinginan untuk terus-menerus mengonsumsi alkohol merupakan salah satu kebiasaan buruk yang seharusnya dapat dihilangkan. Bukan tanpa alasan karena ketergantungan alkohol sangat berdampak buruk bagi kesehatan.
Ketergantungan alkohol atau alkoholisme merupakan suatu keadaan yang dapat menyebabkan suatu perubahan di dalam otak karena akan mengganggu system saraf serta penyalahguna akan kehilangan kendali dalam segala tindakan yang dilakukan.
Alkoholisme atau kecanduan alkohol dilakukan tanpa mandang jenis kelamin. Baik pria maupun wanita bisa saja menjadi alkoholisme. Tidak sedikit penyalahguna alkohol yang kehilangan pekerjaan karena tidak mau berhenti mengonsumsi alkohol.
Faktor yang mempengaruhi alkoholisme ini sangat banyak. Kita harus sadar dan yakin bahwa alkohol bukanlah solusi dari suatu masalah. Justru alkohol akan memperumit masalah. Katakan ‘Tidak’ pada alkohol dan narkoba.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka