Orang dengan gangguan kecemasan akan merasa khawatir terus-menerus dan berlebihan tentang hal-hal sehari-hari dalam kehidupannya. Gangguan tersebut sering tidak dikenali dan tidak ditangani. Lalu bagaimana seharusnya mengatasi rasa cemas berlebihan agar tak makin parah?
Gejala Rasa Cemas Berlebihan
Seringkali penderita cemas berlebihan sadar bahwa kekhawatiran itu dilebih-lebihkan, namun tidak bisa mengatasinya. Mereka tidak berani berpikir positif, karena jika tidak maka mereka berkeyakinan sesuatu yang buruk bisa terjadi. Ketakutan yang tidak terkendali secara signifikan bisa merusak kualitas hidup. Contohnya saja karena takut akan risiko, seseorang tak mau mengikuti kegiatan olahraga dan bepergian. Anda memutuskan untuk tidak membangun rumah karena tidak pasti apakah Anda benar-benar dapat membayar kembali kredit tersebut, atau karyawan menolak posisi manajer karena akan melibatkan terlalu banyak tanggung jawab.
Gejala utama dari gangguan kecemasan adalah kekhawatiran dan ketakutan yang konstan dan tidak terkendali. Perasaan tersebut membuat penderitanya sakit mental dan juga mengakibatkan gejala fisik. Kecemasan terus menerus yang meningkat juga mengakibatkan penurunan fungsi profesional dan sosial yang nyata.
Selain kecemasan terus-menerus, gangguan kecemasan ini memanifestasikan dirinya dalam kegugupan, eksitabilitas mental yang terus-menerus, lekas marah. Terlihat secara fisik adalah sakit kepala tegang, tremor (sebagai ekspresi ketegangan otot yang terlihat, kedutan yang tidak disengaja, ketegangan otot yang konstan dikombinasikan dengan kelelahan yang cepat. Hipereksitabilitas dapat menyebabkan berbagai gejala berikut: pusing, sesak napas, takikardia, berkeringat, hot flushes atau kedinginan, keluhan gastrointestinal, mulut kering, kesulitan menelan, kesulitan tidur atau tidur sepanjang malam.
Mengatasi Rasa Cemas Berlebihan
Tanpa pengobatan yang memadai, gangguan rasa cemas berlebihan ini biasanya menjadi kronis. Seiring peningkatan gangguan, intensitas dan tingkat keparahan gejala akan meningkat. Memburuknya sering terjadi dalam situasi stres. Jika gangguan berlangsung lebih dari satu tahun, gangguan lain seperti fobia sosial, suasana hati depresi, gangguan kepribadian, atau OCD sering juga terjadi. Para penderita biasanya pergi ke dokter karena gejala fisik yang meningkat, tetapi bukan karena masalah psikologis yang diderita.
Penderita biasanya merahasiakan masalah penyebab dari dokter. Mereka melaporkan insomnia, ketegangan, sakit kepala, mual atau gugup, tetapi hampir tidak pernah tentang kecemasan dan ketakutan mereka. Itulah sebabnya bahkan dokter yang berpengalaman pun sering salah mendiagnosis depresi. Meskipun depresi sering terlibat, biasanya merupakan akibat dari gangguan kecemasan yang tidak diobati. Kadang-kadang mereka yang terpengaruh bahkan dianggap hipokondria atau histeris.
Oleh karena itu, pasien kecemasan sering tidak diobati dengan tepat. Mereka biasanya hanya diobati dengan obat untuk gangguan tidur dan kegelisahan. Tapi gangguan kecemasan diabaikan. Untuk dapat mencegah penderitaan besar dan biaya ekonomi yang tinggi akibat penyakit penyerta dan penyakit sekunder seperti depresi, gangguan nyeri dan kecanduan, diperlukan psikoterapi sejak dini.
Mengatasi rasa cemas berlebihan yang umum adalah menerapkan terapi kombinasi (psikoterapi ditambah obat-obatan psikotropika). Kombinasi tersebut dapat meringankan atau meredakan gangguan kecemasan dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup. Dalam kasus yang lebih ringan,, psikoterapi singkat sudah mencukupi. Penting untuk setidaknya mendapatkan diagnosis. Semakin dini terapi dimulai, semakin besar peluang keberhasilannya.
Mengatasi rasa cemas berlebihan juga bisa dilakukan dengan beberapa tindakan berikut. Anda cuma butuh mengambil nafas panjang dari hidung, lalu ditahan dalam beberapa detik. Kemudian dihembuskan dari mulut dengan perlahan. Berlatih pernapasan itu pun dapat Anda lkukan setiap hari demi melepas pikiran yang menghambat. Berfikir positif juga cukup ampuh. Untuk perumpamaan saja, ketika Anda menjadi cemas ketika menghadapi ujian sekolah, Anda dapat membuat perasaan cemas itu dalam memotivasi belajar agar memperoleh nilai bagus.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka