Semakin banyaknya kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Kita harus mengetahui jenis obat-obatan yang tergolong psikotropika agar dapat dihindari penyalahgunaanya serta mengetahui apa kegunaan dan efek samping yang didapatkan.
Masih banyak masyarakat yang minim pengetahuan tentang obat-obatan psikotropika. Semua jenis psikotropika berkhasiat untuk mempengaruhi susunan saraf pusat yang bisa menyebabkan perubahan khas pada mental dan perilaku. Ketahui obat-obatan yang tergolong psikotropika lebih jelas di artikel ini.
Apa itu psikotropika ?
Psikotropika adalah zat yang mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Cara kerja obat psikotropika pada sistem saraf di otak. Banyak penggunaannya dimanfaatkan di dunia medis untuk mengobati suatu penyakit. Oleh karena itu tidak boleh disalahgunakan tanpa resep dokter.
Pengetahuan masyarakat mengenai jenis-jenis obat, sifat dan efek samping pada tubuh masih terbatas. Akhirnya banyak yang menyalahgunakan obat-obatan psikotropika. Untuk itu perlu informasi tentang macam-macam obat yang tergolong psikotropika.
Menurut undang-undang Nomor 5 Tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat berupa alamiah atau sintetis bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif mempengaruhi selektif pada susunan saraf pusat dan bisa menyebabkan perubahan pada mental dan perilaku seseorang.
Psikotropika dibagi menjadi empat katagori yaitu golongan I, golongan II, golongan III dan golongan IV. Zat zat psikotropika tunggal masuk dalam golongan tiga dan empat. Sedangkan psikotropika golongan satu dan dua dimasukan dalam kategori narkotika.
- Psikotropika golongan 1 adalah obat yang dapat menyebabkan ketergantungan sangat kuat dan dilarang digunakan untuk terapi, hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan contohnya MDMA, LAD dan STP.
- Psikotropika golongan 2 adalah obat dengan daya kuat danberguna untuk penelitian dan pengobatan contohnya Ritalin, amfetamin dan metilfenidat.
- Psikotropika golongan 3 adalah obat dengan daya candu sedang dan berguna untuk penelitian dan pengobatan contohnya lumibal, flunitrazepam, pentobarbital dan buprenorsina.
- Psikotropika golongan 4 adalah obat dengan daya candu ringan dan bisa digunakan untuk pengobatan medis contohnya dumolid, nitrazepam, diazepam, magadon dan lainnya.
Obat-obatan yang tergolongan psikotropika
Berikut beberapa obat yang mengandung psikotropika antara lain :
- Valium
Valium merupakan obat yang tergolong psikotropika jenis obat benzodiazepine yang dapat mempengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek menenangkan pikiran. Penggunaan valium jangka panjang misalnya lebih dari 4 minggu atau lebih bisa memicu kecanduan dan gangguan kesehatan tubuh, halusinasi, bingung dan keinginan untuk bunuh diri.
Obat ini digunakan sebagai obat penenang, anti depresi, mengatasi insomnia dan kejang. Tidak seharusnya digunakan jika tidak ada indikasi tersebut.
- Lexotan
Lexotan adalah obat psikotropika yang mempunyai kandungan aktif bromazepam yang masuk jenis obat benzodiazepine. Obat ini banyak disalahgunakan masyarakat. Resiko terkena gangguan kesehatan kardiovaskuler akan meningkat jika mengkonsumsi nya bersama dengan alkohol.
- Xanax
Xanax adalah obat yang mengandung alprazolam digunakan untuk mengobati kecemasan, panik dan depresi. Penggunaanya harus dengan resep dokter.
Kandungan alprazolam dalam xanax akan berikatan dengan reseptor GABA yaitu sel saraf dan hormon otak untuk menghambat reaksi neurologis yang berbahaya. Seseorang yang mengkonsumsi Xanax akan menjadi teanang dan mudah mengantuk.
Efek samping jika disalahgunakan dalam efek jangka panjang yaitu berupa kejang, penurunan ingatan, alergi dan perubahan suasana hati. Untuk itu hindari penggunaan obat ini secara sembarangan tanpa indikasi dan resep dokter.
- Ativan
Ativan obat yang mengandung lorazepam bisa digunakan untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan parah dan insomnia. Ativan tergolong obat benzodiazepine yang bekerja pada otak dan sistem saraf pusat.
Obat ini juga bisa digunakan untuk sedative sebelum pasien menjalani operasi ringan seperti operasi gigi dan mengatasi kejang epilepsi. Penggunaanya hanya untuk jangka pendek karena bisa memicu gejala putus obat.
- Dumolid
Dumolid adalah obat psikotropika golongan 4 yang diresepkan terapi jangka pendek untuk mengobati gangguan tidur insomnia parah,kejang, depresi dan gangguan kecemasan. Obat ini sering disalahgunakan untuk kepentingan lain.
Dumolid merupakan nama merek dari obat generik nitrazepam yang masuk dalam kelas benzodiazepine. Nitrazepam 5 mg akan menimbulkan perasaan tenang dan relaksasi fisik dan mental dan dapat menimbulkan ketergantungan tingkat tinggi.
- Calmlet
Calmlet digunakan untuk obat penenang bagi seseorang yang mengalami depresi berat, serangan panik dan gangguan kejiwaan. Masuk dalam golongan psikotropika karena mengandung alprazolam.
Penggunaanya harus sesuai resep dokter karena bisa menimbulkan efek samping seperti kejang, amnesia, menurunnya fokus dan gangguan mental jika disalahgunakan.
- Nipam atau magadon
Nipam disebut juga magadon termasuk jenis obat benzodiazepine yang penggunaanya harus dengan resep dokter tidak boleh sembarangan karena konsumsi dalam jangka panjang bisa memicu masalah gagal jantung, pernafasan hingga kematian
Biasanya nipam digunakan untuk mengurangi perasaan cemas, panic dan kesulitan tidur. Konsumsi nipam secara berlebih akan membuat sulit konsentrasi, bicara cadel, mata merah, dan tidak memiliki kontrol diri yang baik.
- Librium
Librium adalah obat yang mengandung chlordiazepoxide. Digunakan untuk mengatasi kecemasan dan obat penenang. Bisa juga diberikan pada pasien yang akan menjalani operasi dan mengatasi gejala putus alkohol.
Chlordiazepoxide mempunyai cara kerja dengan mempengaruhi sel saraf otak agar timbul efek menenangkan. Masuk dalam obat benzodiazepine memiliki fungsi untuk melemaskan otot dan anti kejang. Efek samping penggunaanya obat ini adalah pusing, lebih agresif, mengantuk, linglung dan menyebabkan ketergantungan.
Kesimpulan
Psikotropika adalah zat atau obat yang berkhasiat sebagai psikoaktif mempunyai pengaruh pada susunan saraf pusat yang bisa menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika mempunyai 4 golongan. Kategori golongan 3 dan 4 mempunyai zat-zat psikotropika yang tunggal.
Golongan obat psikotropika harus diketahui jenis-jenis obatnya apa saja, manfaatnya untuk apa serta efek samping yang ditimbulkan agar tidak disalahgunakan. Obat yang mengandung psikotropika banyaknya termasuk benzodiazepine yang bekerja mempengaruhi saraf otak.
Beberapa obat yang tergolong psikotropika yaitu dumolid, calmlet, nipam, valium, lexotan, Xanax, Librium dan Ativan. Beberapa obat tersebut mempunyai fungsi untuk mengobati anti kecemasan, depresi, insomnia, kejang dan diberikan untuk pasien sebelum melakukan operasi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka