Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh - Ashefa Griya Pusaka

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya
Share on:

Apa saja Jenis Obat tidur dan dampaknya? Jenis obat tidur yang banyak digunakan diantaranya pil Gaba, alprazolam, lorazepam, estazolam, Diazepam, Zolpidem, Temazepam, Doxylamine, dan diphenhydramine. Rata-rata obat tidur tersebut memiliki efek samping seperti sakit kepala, tidak konsentrasi, kelelahan, depresi, hingga ketergantungan dan overdosis.

Obat tidur kerap kali digunakan oleh orang-orang yang mengalami susah tidur atau insomnia. Biasanya mereka menggunakan obat tidur yang dijual bebas di pasaran atau di apotek. Pernahkah anda mengetahui jenis obat tidur? Pada artikel ini kami akan memberikan penjelasan selengkapnya untuk anda.

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya

Menggunakan dan mengkonsumsi obat tidur, bentuk terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis-jenis obat tidur yang beredar dan dampaknya bagi kesehatan kita. Hal itu dilakukan agar kita tidak salah memilih obat dan malah menjadi ketergantungan terhadap obat tidur yang dipilih.

Baca juga: Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Jika obat tidur yang dikonsumsi menggunakan resep dari dokter, tentu kita tidak perlu khawatir. Tetapi hal itu tidak berlaku jika kita membeli obat di apotek, kita harus sangat berhati-hati. Adapun beberapa jenis obat tidur dan dampaknya bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut.

1. Alprazolam

Alprazolam adalah salah satu golongan obat benzodiazepine, di mana fungsi utamanya adalah untuk meredakan gangguan kecemasan dan juga panik. Namun, obat ini juga banyak dipakai untuk mengatasi susah tidur. Contoh dari merek dagang alprazolam adalah xanax, Niravam, dan Xanor.

Sebagai golongan benzodiazepine, alprazolam tentunya memiliki efek samping yang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, resiko ketergantungan obatnya juga tinggi dan dapat menyebabkan overdosis.

Baca juga: Gejala Putus Obat Alprazolam & Cara Mengatasinya!

2. Lorazepam

Lorazepam adalah obat yang juga benzodiazepin tetapi memiliki fungsi utama untuk mengatasi gangguan kecemasan, insomnia, dan gelisah dengan menghasilkan efek menenangkan setelah mengkonsumsinya. Sebagai obat tidur, lorazepam juga kadang digunakan untuk mengatasi kecemasan sebelum operasi.

Obat jenis ini juga dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh produk obatnya adalah ativan, tavor, dan juga temesta.

3. Pil GABA

Pil GABA seringkali diberikan dokter untuk mengatasi insomnia. Kemungkinan besar disebabkan oleh resiko ketergantungan yang rendah, karena hanya mengakses reseptor GABA pada otak tanpa mengganggu reseptor lain.

Pada saat menggunakannya, Pil GABA cepat bereaksi terhadap tubuh dan membuat seseorang merasa ngantuk. Namun, ketika di pagi hari efeknya sudah hampir tidak kelihatan lagi.

4. Estazolam

Estazolam adalah salah satu golongan obat jenis benzodiazepin yang menyatu dengan cincin triazol. Obat ini memiliki cara kerja dengan merelaksasikan otot, sehingga menimbulkan efek penenang. Tentunya obat ini juga banyak digunakan untuk mengatasi susah tidur atau insomnia. 

Obat ini harus digunakan dengan resep dokter untuk mencegah ketergantungan. Efek samping yang mungkin ditimbulkan adalah rasa kaku pada otot, sakit kepala, kelelahan setelah bangun, dan juga mengantuk di siang hari.

5. Diphenhydramine

Obat diphenhydramine adalah obat yang fungsi utamanya mengatasi gejala alergi dengan kandungan antihistamin di dalamnya. Namun, obat ini juga bisa untuk mengatasi insomnia, flu, dan juga Parkinson. Obat ini dapat mengakibatkan efek samping seperti menurunnya konsentrasi juga dapat mengakibatkan depresi.

Jenis obat tidur lainnya yang dapat digunakan, antara lain:

  1. Diazepam
  2. Zolpidem
  3. Temazepam
  4. Doxylamine

Demikian pembahasan mengenai jenis obat tidur dan dampaknya bagi kesehatan tubuh kita. Periksa dan cari tahu tentang obat yang akan anda minum, agar dapat menghindari resiko efek samping serius dan juga ketergantungan obat. Melakukan konsultasi dengan Ashefa Griya Pusaka, jika anda telah mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top