Hashish – Narkoba yang Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Silam - Ashefa Griya Pusaka

Hashish – Narkoba yang Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Silam

hashish 1
Share on:

Hashish, adalah bentuk narkotika yang kaya akan sejarah dan makna budaya yang kompleks selama ribuan tahun silam. Hashish terbuat dari tanaman ganja yang umumnya berbentuk padat berwarna coklat atau hitam dengan cara pemakaian dibakar lalu dihisap asapnya. Bagaimana asal-usul, produksi, efek dan akibat hashish bagi pengguna?

Hashish dalam Sejarah

Hashish mempunyai akar yang sudah ada sejak lama, dengan bukti sejarah menunjukkan penggunaannya dalam peradaban kuno seperti Asyur, Scythians, dan India. Kaitannya dengan praktik spiritual dan penerapan pengobatan telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam budaya berbagai masyarakat di dunia.

Sejarah hashish mencakup wilayah seperti Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Salah satu catatan tertua mengenai penggunaan hashish berasal dari wilayah Asia Tengah. Diperkirakan bahwa praktik penggunaan cannabis dan hashish di wilayah ini sudah ada sejak zaman pertengahan. Pada abad ke-10, penulis dan petualang Arab yang dikenal sebagai Al-Masudi menyebutkan dalam karyanya bahwa penduduk wilayah Persia (kini Iran) sudah umum menggunakan hashish.

Selama beberapa abad berikutnya, penggunaan hashish menyebar ke berbagai bagian dunia, termasuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Penggunaan cannabis dan hashish juga mencapai Eropa pada abad ke-19, terutama melalui kontak dengan negara-negara di Timur Tengah.

Di banyak kebudayaan, ganja mempunyai status dihormati dalam upacara keagamaan dan spiritual. Dari mistik sufi dalam Islam hingga sekte tertentu dalam agama Hindu, konsumsi ganja telah terkait dengan ritual yang bertujuan untuk mencapai tingkat kesadaran dan pencerahan yang lebih tinggi.

Proses Pembuatan Hashish

Hashish berasal dari trikoma resin tanaman ganja. Metode ekstraksi yang paling umum melibatkan pemisahan trikoma ini dari bahan tanaman, dengan teknik mulai dari menggosok tangan sederhana hingga proses mekanis tingkat lanjut. Resin yang diekstraksi kemudian dikompres menjadi berbagai bentuk, seperti batu bata atau bola.

Proses pembuatan hashish melibatkan pengumpulan dan pemisahan resin kelenjar trichome dari tanaman ganja (Cannabis sativa atau Cannabis indica). Trichome adalah kelenjar kecil yang menghasilkan zat-zat kimia, terutama tetrahydrocannabinol (THC), yang merupakan senyawa psikoaktif utama dalam cannabis. Prosedur umum membuat hashish meliputi :

  • Pemisahan Mekanis: Trichome bisa dipisahkan dari tanaman dengan cara mekanis. Beberapa metode termasuk menggoncangkan bunga dan daun cannabis, kemudian menyaringnya melalui screen halus atau menggunakan kertas saring. Resin yang terkumpul kemudian disatukan.
  • Dry Sift: Metode ini melibatkan menggoyangkan bunga dan daun cannabis melalui screen halus untuk memisahkan trichome dari materi tumbuhan yang tidak diinginkan. Proses ini menghasilkan bubuk hash yang dikenal sebagai “kief.”
  • Bubble Hash atau Ice Water Hash: Dalam metode ini, trim atau bunga cannabis dicampur dengan es dan air dingin. Proses ini membantu mengendapkan trichome, yang kemudian dapat disaring melalui saringan berkehalusan berbeda. Resin yang tertinggal setelah proses ini dapat dikeringkan untuk mendapatkan hashish.
  • Rosin Tech: Metode ini menggunakan panas dan tekanan untuk mengekstraksi zat-zat aktif dari bunga cannabis. Bunga atau kief ditempatkan dalam kertas berbasis tekanan, dan panas diterapkan untuk meresapi minyak resin. Tekanan kemudian digunakan untuk memisahkan minyak dari bahan tanaman.
  • Hash Oil Extraction: Metode ini melibatkan penggunaan pelarut kimia, seperti butana atau etanol, untuk mengekstraksi senyawa-senyawa aktif dari tanaman cannabis. Setelah ekstraksi, pelarut diuapkan, meninggalkan konsentrat senyawa-senyawa cannabis, yang dapat berbentuk minyak atau wax.

Efek Penggunaan Hashish

Efek hashish bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis ganja yang digunakan, metode ekstraksi, dan wilayah produksinya. Beberapa varietas memiliki konsentrasi cannabinoid yang lebih tinggi, khususnya tetrahydrocannabinol (THC), senyawa psikoaktif yang bertanggung jawab atas efek euforia yang terkait dengan ganja.

Mengonsumsi hashish sering kali menimbulkan efek yang cepat, termasuk peningkatan persepsi sensorik, perubahan persepsi waktu, dan perasaan relaksasi yang intens. Pengguna biasanya melaporkan keadaan euforia yang disertai dengan peningkatan kreativitas dan introspeksi.

Efek penggunaan hashish ke tubuh dan mental pengguna dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu efek jangka pendek dan efek jangka panjang.

Efek Jangka Pendek Hashish :

Efek jangka pendek penggunaan hashish dapat dirasakan segera setelah penggunaan dan biasanya berlangsung dalam waktu beberapa jam. Efek-efek ini dapat meliputi:

  • Perubahan suasana hati, seperti euforia, relaksasi, atau kecemasan
  • Perubahan persepsi, seperti halusinasi, ilusi, atau perubahan persepsi waktu dan ruang
  • Perubahan kognitif, seperti penurunan daya ingat, perhatian, dan pengambilan keputusan
  • Perubahan fisik, seperti penurunan tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh

Efek Jangka Panjang Hashish :

Efek jangka panjang penggunaan hashish dapat muncul setelah penggunaan dalam rentan waktu lama, yaitu lebih dari satu tahun. Efek-efek ini dapat meliputi:

  • Gangguan mental, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, depresi, dan kecemasan
  • Gangguan fisik, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan masalah pernapasan
  • Gangguan perkembangan otak pada anak dan remaja

Hashish dapat menyebabkan efek terhadap tubuh, seperti:

  • Penurunan tekanan darah: Hashish dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, terutama pada pengguna baru. Hal ini dapat menyebabkan pusing, mual, dan muntah.
  • Peningkatan denyut jantung: Hashish dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, terutama pada pengguna baru. Hal ini dapat menyebabkan jantung berdebar-debar dan sesak napas.
  • Penurunan suhu tubuh: Hashish dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh, terutama pada pengguna baru. Hal ini dapat menyebabkan menggigil dan kedinginan.
  • Gangguan pernapasan: Asap ganja mengandung tar dan zat-zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti bronkitis kronis dan pneumonia.
  • Gangguan kesuburan: Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat mengganggu kesuburan pria dan wanita.
  • Penggunaan ganja pada anak dan remaja dapat mengganggu perkembangan otak. Otak anak dan remaja masih dalam masa pertumbuhan, dan penggunaan ganja dapat mengganggu proses pertumbuhan ini.

Hashish dapat menyebabkan efek terhadap mental, seperti:

  • Perubahan suasana hati: Hashish dapat menyebabkan perubahan suasana hati, seperti euforia, relaksasi, atau kecemasan. Perubahan suasana hati ini dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah penggunaan.
  • Perubahan persepsi: Hashish dapat menyebabkan perubahan persepsi, seperti halusinasi, ilusi, atau perubahan persepsi waktu dan ruang. Efek ini dapat terjadi pada pengguna baru atau pengguna berpengalaman.
  • Perubahan kognitif: Hashish dapat menyebabkan perubahan kognitif, seperti penurunan daya ingat, perhatian, dan pengambilan keputusan. Efek ini dapat terjadi pada pengguna baru atau pengguna berpengalaman, dan dapat bertahan hingga beberapa hari setelah penggunaan.
  • Penggunaan ganja pun telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, depresi, dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ganja pada usia muda dapat meningkatkan risiko gangguan mental ini.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top