Memahami dosis obat pereda nyeri yang aman untuk digunakan. Penggunaan yang tepat bisa membantu kondisi Anda menjadi lebih baik, namun penyalahgunaan bisa saja menimbulkan efek samping.
Mengkonsumsi obat pereda nyeri memang cepat mengatasi nyeri yang dirasakan, seperti nyeri kepala, gigi, kram menstruasi, sendi dan lainnya. Tetapi dibalik itu ada sederet efek samping yang akan dirasakan jika dikonsumsi tidak sesuai dosis yang dianjurkan.
Saat menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas, kita perlu mengetahui dosis yang aman dikonsumsi. Untuk itu baca artikel ini hingga selesai agar dapat mengetahuinya.
Dosis aman obat pereda nyeri
1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat analgesik yang paling umum digunakan mempunyai manfaat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Obat ini tersedia dalam bentuk sirup dan tablet dengan dosis 500 atau 665 miligram.
Biasa dipakai untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi, punggung, mentruasi, kaki terkilir dan lainnya. Paracetamol dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, bagi anak-anak sebaiknya tidak boleh sembarangan harus sesuai usia anak.
Misalnya jika anak sudah mencapai 2 bulan atau lebih dengan dosis disesuaikan dengan berat badan anak.
Dosis sekali minum untuk dewasa antara 500 – 1000 miligram atau 1 hingga 2 tablet. Jangan mengkonsumsi lebih dari 4000 miligram dalam waktu 24 jam. Jika nyeri belum hilang tunggu selama 4-6 jam dari waktu minum obat sebelumnya.
Obat pereda nyeri paracetamol ini dapat dikonsumsi secara rutin atau saat nyeri muncul, tergantung penyebab nyeri dan anjuran dosis dari dokter.
2. Asam mefenamat
Obat asam mefenamat adalah obat pereda nyeri golongan anti inflamasi non steroid, dgunakan untuk meredakan peradangan termasuk nyeri dan demam. Obat ini juga dapat digunakan terutama saat nyeri gigi, dan mengatasi perdarahan berlebih selama menstruasi.
Asam mefenamat bagi ibu hamil memiliki risiko yang memberikan efek samping kepada janin. Jadi bisa dikonsumsi oleh ibu hamil jika manfaat yang didapatkan lebih besar dari pada risiko efek samping pada janinnya.
Pada ibu menyusui, asam mefenamat juga terserap ASI, jadi sebaiknya dihentikan terlebih dahulu atau digunakan sesuai aturan dokter.
Asmef terdapat dalam bentuk tablet, sirup dan kapsul. Obat ini diminum secara rutin dengan dosis tertentu atau jika nyeri muncul. Dosis dewasa sekali minum 500 miligram dengan batas aman tidak boleh lebih dari 1500 miligram perhari.
Tidak boleh mengkonsumsi asam mefenamat lebih dari 7 hari berturut turut. Obat ini dapat meningkatkan risiko gangguan lambung jika dikonsumsi secara berlebihan. Untuk itu jangan menambah dosis yang telah ditentukan tanpa anjuran dokter.
3. Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat golongan pereda nyeri antiinflamasi nonsteroid. Obat ini dapat menghambat produksi zat yang memicu peradangan di dalam tubuh. Ibuprofen dapat dikonsumsi anak-anak dan dewasa.
Tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena menimbulkan cacat dan gangguan kesehatan pada janin. Untuk ibu menyusui juga penggunanya perlu konsultasi dokter karena dapat terserap dalam ASI.
Penggunaan ibuprofen untuk anak-anak dan bayi berusia 6 bulan. Pemberian ibuprofen dibawah usia tersebut harus diawasi oleh dokter.
Ibuprofen sekali minum 200-400 miligram atau setara 1 hingga 2 tablet. Dosis tidak boleh melebihi 1200 miligram. Berikan jeda 6 jam sebelum dosis selanjutnya. Jika harus mengkonsumsi 4 tablet berikan jeda 4 jam setiap butir.
4. Codein
Codein adalah obat pereda nyeri sedang hingga berat. Obat ini termasuk golongan obat opioid atau narkotikyang dapat membantu meredakan rasa nyeri tetapi tidak menyembuhkan penyebab dan mempercepat proses pemulihan tubuh dari suatu penyakit.
Codein dapat digunakan untuk mengatasi nyeri berat akibat cedera atau operasi, dan biasanya dikombinasikan dengan paracetamol atau ibuprofen agar lebih ampuh.
Dosis untuk dewasa antara 15-60 miligram sekali minum setiap 4 jam sesuai kebutuhan. Batas aman penggunaan kodein tidak boleh lebih dari 360 miligram. Obat codein harus dikonsumsi berdasarkan anjuran dokter karena menimbulkan kecanduan.
Untuk dosis anak anak usia 12 tahun 0.5- 1 mg milligram setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Maksimal 240 mg setiap hari.
5. Naproxen
Obat naproxen termasuk golongan obat pereda nyeri anti inflamasi non steroid. Dapat mengurangi nyeri, bengkak dan kemerahan akibat peradangan seperti penyakit asam urat, arthritis, rheumatoid dan lainnya.
Dosis yang aman dikonsusmsi berbeda beda setiap kondisi, seperti nyeri otot atau keseleo diberikan 250 miligram sekali minum. Konsumsi 3 hingga 4 kali sehari jika dibutuhkan. Sedangkan nyeri jangka panjang seperti rematik dosis yang diberikan 500 milgram per hari.
Bagi penderita asam urat dosis pertama dikonsumsi 750 miligram, kemudian dilanjutkan dengan dosis 250 milgram setiap 8 jam sekali hinga nyeri mereda. Untuk wanita yang mengalami nyeri menstruasi dapat diberikan 250 miligram, shari 3 kali hingga nyeri mereda. Ketahui juga obat pereda nyeri tramadol.
Setiap obat jika digunakan secara berlebihan bisa menyebabkan efek samping. Oleh karena itu, sebelum meminum obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jika Anda mempunyai masalah ketergantungan obat segera hubungi Ashefa Griya Pusaka untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Obat pereda nyeri terdiri dari berbagai jenis mulai dari paracetamol, golongan non steroid anti inflamasi drug atau NSAID seperti ibuprofen dan asam mefenamat dan ada juga golongan opioid atau narkotik seperti codein.
Rasa nyeri yang ditimbulkan akibat sakit kepala, sakit gigi, sendi, punggung, hingga nyeri sedang dan berat akibat cedera atau nyeri operasi dapat diredakan dengan obat pered nyeri. Tetapi harus sesuai dosis dan jenis obat nyeri yang tepat.
Ketahui dosis aman dari obat pereda nyeri yang dikonsumsi jangan melebihi anjuran dokter agar tidak menimbulkan efek samping yang buruk bagi tubuh. Jika telah mengkonsumsi obat tetapi nyeri tidak kunjung menghilang segera berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka