Apa bedanya istilah kecanduan dengan ketergantungan obat? Biar gak penasaran, simak penjelasan lengkapnya disini !
Ketergantungan obat yaitu seseorang yang terus menerus mengonsumsi obat tidak sesuai dengan anjuran dari dokter meskipun tujuannya untuk menyembuhkan penyakit. Sedangkan kecanduan obat yaitu keadaan jika seseorang tidak mampu mengendalikan atau tidak bisa menahan untuk menggunakan obat..
Apa itu Kecanduan dan Ketergantungan?
Istilah kecanduan dan ketergantungan sering sekali digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang tidak bisa lepas dari zat apapun. Dilihat dari ruang lingkup medis, ternyata kecanduan dan ketergantungan itu memiliki kondisi yang berbeda. Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan kecanduan dan ketergantungan.
Pemahaman Kecanduan menurut medis
Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, kecanduan yaitu seseorang yang telah menderita tidak mampu mengendalikan diri atau kehilangan kontrol pada dirinya. Penderita tersebut tak mampu menghentikan perilaku dalam menggunakan obat-obatan. Selain itu orang yang mengalami kecanduan akan melakukan segala cara untuk memenuhi hasratnya seperti melanggar hukum.
Di lansir dari Phychology Today kecanduan yaitu aktivitas yang awal mulanya bisa dinikmati seperti halnya makanan dan minuman yang dilakukan secara berulang dengan jumlah tinggi. Perilaku tersebut bisa berakibat fatal dan mengancam jiwa seseorang.
Sedangkan menurut The Recovery Village, kecanduan bisa disebut sebagai perilaku Adiktif. Misalnya orang yang memakai obat-obatan maupun alkohol secara rutin dan berlebihan. Nah, perilaku Adiktif ini bisa merusak diri sendiri. Seseorang akan mengalami kehilangan pekerjaan, uang, rumah, teman dekat, keluarga dan lainnya.
Baca juga Dampak Penggunaan Narkoba Bagi Masyarakat di Lingkungan Pengguna
Menurut hasil penelitian ilmuan menemukan perbedaan zat kimia pada otak orang normal dan penyalahguna . Kecanduan ini terbentuk pada seseorang lewat penggabungan susunan genetik dan kemampuan sosial yang buruk. Oleh karena itu keturunan penyalahguna sifatnya menurun.
Di lansir dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, apabila orangtua yang kecanduan obat maupun alkohol, keturunannya memiliki risiko delapan kali lebih tinggi mengalami hal yang serupa.
Pemahaman Ketergantungan Menurut Medis
Ketergantungan obat yaitu seseorang yang terus menerus mengonsumsi obat tidak sesuai dengan anjuran dari dokter meskipun tujuannya untuk menyembuhkan penyakit.
Menurut dr. Iqbal mengatakan bahwa ketergantungan obat itu bisa dihentikan kapan saja, menyederhanakan dengan kondisi yang terjadi. Kondisi inilah yang membedakan dengan kecanduan. Sebab oran yang mengalami keter masih bisa mengontrol dirinya sendiri tidak pada orang yang mengalami kecanduan.
Ketergantungan obat muncul pada saat tubuh telah mampu menyesuaikan obat yang di konsumsi, sehingga seiring berjalannya waktu kebal terhadap efek obat tersebut. Kondisi inilah beberapa orang yang cenderung seenaknya untuk menaikkan dosis supaya merasakan efeknya.
Sedangkan jika seseorang memutuskan untuk berhenti minum obat secara mendadak maka tubuh akan mengalami penolakan, karena kebutuhan akan zat tidak dapat terpenuhi. Gejala yang di timbulkan jika putus obat secara tiba-tiba seperti mual, pusing, nyeri, pingsan, bahkan halusinasi. Jika gejala mulai dirasakan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang memberikan resep obat tersebut.
Perlu diketahui jika ketergantungan obat adalah awal mula seseorang dari penyalahgunaan obat dan kecanduan. Bahkan bisa mengalami overdosis yang berakibat fatal. Untuk mencegah ketergantungan obat, sebaik resep maupun dosis dan jadwal minum harus sesuai dan mendapatkan pengawasan dari dokter.
Apabila kamu ingin melakukan menurunkan atau menaikkan dosis obat sebaiknya konsultasikan pada dokter. Karena dokter yang bisa menentukan dosis obat yang di konsumsi, demi mencegah putus obat.
Letak Perbedaan Istilah Kecanduan dengan Ketergantungan
Menurut para ahli medis istilah ketergantungan lebih pada penyalahgunaan obat dan alkohol yang berkelanjutan. Sementara itu pada perilaku judi tanpa henti, seks komplusif, penggunaan internet berlebihan masuk dalam kategori kecanduan.
Seseorang yang mengalami ketergantungan akan melakukan perawatan terapi fisik dan psikologis. Supaya membantu tubuh dalam penyesuaian diri dan menerima lebih sedikit obat hingga tidak merasakan ketergantungan lagi. Sedangkan pada orang yang mengalami kecanduan maka cara yang dilakukan yaitu menjalani program detoksifikasi. Hal ini bertujuan untuk menjalani penarikan dari obat-obatan secara perlahan.
Pada saat bersamaan orang yang mengalami hal terbaik akan menerima perawatan medis untuk mencegah putus obat. Kemudian pada orang yang mengalami kecanduan akan di obat berdasarkan faktor pemicunya. Penanganan dibantu oleh dokter dan psikiater supaya penyalahguna bisa lepas dari hal tersebut.
Selain itu istilah ketergantungan dan kecanduan dalam dunia medis . Ketergantungan biasanya akan berkaitan dengan keadaan fisik tubuh yang telah mampu beradaptasi dengan obat. Sudah dijelaskan bahwa seseorang yang tiba-tiba berhenti mengonsumsi obat. Maka orang tersebut akan mengalami gejala yang bisa diprediksi dengan sebutan Sindrom Penarikan.
Seseorang yang mengalami ketergantungan bisa diobati dengan medis. Dengan cara perlahan untuk memisahkan obat dengan penderita. Tindakan ini dilakukan agar tubuh bisa menyelesaikan diri dan seimbang kembali.
Sedangkan seseorang yang mengalami kecanduan masuk dalam kondisi psikologis. Bisa dilihat dari seseorang yang harus mendapatkan obat dengan cara apapun hanya untuk merasakan sensasi. Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yag mengonsumsi obat terlarang.
Sudah dijelaskan bahwa obat yang dikonsumsi sebagian besar bersifat adiktif sehingga secara langsung atau tidak langsung mampu mengaktifkan area otak Nucleus Accumbens. Pada area otak ini berkaitan dengan aktivitas yang berhubungan dengan kelangsungan hidup misalnya makan dan berhubungan seksual. Oleh karena itu pecandu rela melakukan apapun yang harus bisa didapatkannya.
Pemahaman Tentang Toleransi Obat-obatan
Selain istilah kecanduan dan ketergantungan ada juga istilah lainnya yaitu toleransi. Dilansir dari peneliti Tempo Group, bahwa ada tiga jenis toleransi obat yakni:
- Toleransi Farmakokinetik
Toleransi Farmakokinetik adalah acuan dari tingkat Adiksi seseorang. Metabolisme pada obat setelah dilakukan pemberian ulang sehingga dosis yang diberikan mampu menghasilkan kadar pada darah semakin berkurang dibandingkan dengan dosis yang pertama. Cara seperti ini dilakukan dengan stimulan dalam menambahkan efek obat
- Toleransi Farmakodinamik
Toleransi Farmakodinamik merupakan perubahan Adaptif yang terjadi pada tubuh akibat adanya pengaruh obat. Kondisi ini mempunyai respon tubuh pada obat menjadi berkurang saat pemberian berulang.
- Toleransi yang Dipelajari
Merupakan pengurangan efek obat dengan hasil yang diperoleh berpacu pada pengalaman terakhir. Misalnya pada orang yang terkena efek alkohol, ia masih bisa mengendalikan tubuh supaya tidak mabuk, hingga saat dicoba untuk berjalan lurus ia pun masih bisa.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan kecanduan dengan ketergantungan obat. Saat mengonsumsi obat kamu harus berhati-hati dengan segala efek samping yang akan muncul, terutama pada obat yang bersifat Adiktif. Perlu diperhatikan untuk tidak melakukan eksperimen sendiri. Lebih baik melakukan konsultasi pada dokter demi keselamatan kamu. Bagaimana sudah paham mengenai hal tersebut? Jika ada sesuatu yang kurang jelas mengenai kondisi tersebut. Kamu bisa melakukan konsultasi langsung dengan pusat rehabilitasi narkoba di Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka