Gejala dan Bahaya dari Kecanduan Pil Tidur - Ashefa Griya Pusaka

Gejala dan Bahaya dari Kecanduan Pil Tidur

Gejala dan Bahaya dari Kecanduan Pil Tidur
Share on:

Gejala dan Bahaya dari Kecanduan Pil Tidur, Obat ini memang difungsikan untuk mengatasi gangguan tidur seperti insomnia. Namun jenis ini tentu tidak dapat sembarangan digunakan. Larangan utamanya yakni penggunaan dalam jangka waktu panjang karena bisa menyebabkan kecanduan pil tidur dimana memiliki efek samping setelahnya.

Kecanduan Pil Tidur

Gejala insomnia memang bisa dirasakan semakin memburuk pada saat seseorang yang sudah merasa kecanduan memilih untuk berhenti mengonsumsinya. Biasanya mereka pun juga akan merasakan beberapa gejala tertentu. Dalam hal ini tentu perlu perhatian lebih agar tidak menimbulkan bahaya.

Gejala dan Bahaya dari Kecanduan Pil Tidur
Gejala dan Bahaya dari Kecanduan Pil Tidur

Anda bisa mengecek ketergantungan pil tidur. Pasalnya obat ini hanya boleh digunakan untuk mengatasi gangguan tidur dan dipakai dalam jangka waktu pendek saja. Selain itu penggunaannya juga dilarang melebihi dosis. Jika digunakan berlebihan akan menyebabkan insomnia semakin parah.

Gangguan tidur lainnya justru bisa memburuk ketika orang sudah merasa kecanduan dengan pil tidur satu ini. Selain itu, gejala ketergantungan ini pun akan semakin parah ketika orang tersebut mengalami gejala putus obat. Hal ini dikarenakan tubuh telah beradaptasi pada obat tidur tersebut.

Tanda Ketergantungan Pil Tidur

Ketika tubuh yang sudah beradapatasi dengan pil tidur namun tidak lagi mendapat asupan obat tersebut, tentu akan memunculkan adanya reaksi. Hal ini dikarenakan adanya kondisi berbeda yakni tidak terpenuhinya suatu zat kimia sebagai kebiasaan. Dalam kasus seperti bisa menimbulkan gejala.

Gejala umum yang paling sering terjadi adalah mengalami gangguan tidur dalam waktu panjang, masalah memori, kesulitan fokus dan konsentrasi hingga muncul gerakan tubuh tidak terkontrol. Ketergantungan obat tidur ini pun juga bisa memicu efek lain seperti pusing atau bahkan halusinasi.

Pada kasus yang cukup parah, ketergantungan pil tidur pun bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi ketika sudah tidak mendapat asupan obat tersebut. Diagnosa dalam hal ini tentu diharuskan melibatkan pihak dokter dan psikolog. Biasanya akan dilakukan cek darah, urine hingga laboratorium.

Jenis dan Efek Samping Pil Tidur

Ada beberapa jenis pil tidur yang biasanya dianjurkan dari dokter untuk mengatasi gangguan tidur oleh para pasien. Diantaranya seperti Melatonin, Alprazolam, Eszpiclone, Ramelteon, Temazepam, Zolpidem, Triazolam, Estazolam dan Doxepin. Ada banyak variasi namun harus sesuai anjuran medis.

Jenis obat-obatan tersebut umumnya akan diresepkan untuk dikonsumsi menjelang waktu tidur. Pasalnya pemakaian pil tidur ini memberikan efek mengantuk. Selain itu, orang yang mengonsumsi juga tidak dianjurkan berada dalam keadaan mengemudi atau aktivitas lain dengan penuh konsentrasi.

Sama halnya seperti obat pada umumnya, konsumsi pil tidur pun juga bisa menyebabkan beberapa efek sampingnya. Diantaranya seperti gangguan pencernaan, sensasi perih dan kesemutan, mulut kering, mual, rasa kantuk, pusing, mimpi buruk, susah fokus dan konsentrasi hingga sakit perut.

Bahaya Penyalahgunaan Pil Tidur

Meskipun mampu membantu Anda untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup, namun pemakaian pil tidur dalam jangka panjang akan memberikan efek bahaya bagi kesehatan. Terutama jika mereka sudah mengalami adanya gejala kecanduan sehingga perlu diberikan penanganan khusus.

Parasomnia

Parasomnia merupakan gangguan perilaku yang akan muncul dari seseorang ketika terjaga sedang tidur. Penderita masalah ini bisa saja mengalami sleep walking atau tertidur sambil berbicara dan makan. Tindakan seperti ini biasanya diakibatkan karena konsumsi pil tidur melebihi dari dosis anjuran.

Tidak hanya dikarenakan pemakaian pil tidur melebihi dosis anjuran, parasomnia pun bisa saja terjadi akibat penyalahgunaan narkoba ataupun minuman alkohol. Jika gangguan ini berlangsung dalam waktu lama namun tak segera berhenti, maka Anda pun harus memeriksakannya ke dokter.

Reaksi Alergi

Pemakaian pil tidur bisa saja menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Ketika menggunakan obat ini, Anda pun perlu waspada dan mengenali gejala apa saja yang akan muncul. Beberapa diantaranya seperti kulit gatal, sakit perut, jantung berdebar, sulit menelan, mata bengkak atau pingsan.

Ketika Anda merasakan mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi pil tidur, maka sesegera mungkin untuk langsung berhenti menggunakannya. Meski kasus seperti ini memang jarang terjadi, namun pemakaian obat ini telah diketahui memilliki efek samping tertentu hingga mengandung allergen.

Efek Adiksi atau Kecanduan

Pil tidur yang diresepkan oleh dokter pada umumnya sekedar ditujukan untuk pemakaian dalam waktu jangka pendek saja. Setelah penderita merasa gangguan tidur tersebut sudah membaik dan berhasil ditangani, maka dianjurkan berhenti menggunakannya sehingga dapat disesuaikan dosis selanjutnya.

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang hingga melebihi anjuran dosis atau bahkan tanpa memperhatikan resep dokter, pemakaian pil tidur ini justru menimbulkan efek samping berupa kecanduan. Beberapa gejalanya yakni muncul pusing, vertigo, sulit fokus hingga mood swing parah.

Penurunan Daya Ingat dan Fokus

Resiko bahaya lain yang mungkin bisa saja muncul dari pemakaian pil tidur adalah penurunan daya ingat dan fokus atau bahkan hingga hilang ingatan. Efek kemungkinan ini tentu mampu mengganggu kualitas hidup dari penderita. Selain itu mereka juga kesulitan beraktivitas seperti sedia kala.

Tidak hanya beberapa resiko bahaya di atas saja, kecanduan pil tidur dalam jangka panjang juga membahayakan kondisi kesehatan lainnya. Diantaranya seperti penyakit ginjal, penyusutan jaringan otot dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini umumnya akan dialami oleh kalangan lanjut usia.

Cara Penanganan Memperbaiki Kualitas Tidur

Tidak hanya mengonsumsi pil tidur saja, Anda pun bisa mencoba beberapa alternatif demi memperbaiki kualitas tidur dengan menerapkan kebiasaan baru. Satu hal perlu dicoba yakni mencoba membuat jadwal istirahat di malam hari dan bangun di pagi hari agar lebih teratur.

Hindari untuk mengonsumsi produk yang memiliki kandungan kafein di sore atau bahkan malam hari. Pasalnya senyawa tersebut hanya akan membuat Anda terus terjaga tanpa terasa mengantuk. Selain itu jangan minum minuman alkohol karena mampu memberikan efek seperti halusinasi sebelum tidur.

Lakukan olahraga secara rutin namun jangan melakukannya pada saat menjelang waktu tidur. Cobalah untuk tidur dalam suasana gelap, tenang dan sejuk sebagai pemicu ketenangan beristirahat. Terakhir, jauhkan diri Anda dari perangkat elektronik setidaknya 2 jam sebelum pergi tidur.

Ada banyak gejala yang perlu Anda perhatikan dari gangguan kecanduan pil tidur. Satu hal penting agar terhindar dari masalah tersebut adalah dengan mengonsumsinya sesuai dengan anjuran dokter. Namun jika sudah terlanjur ketergantungan, lakukan rehabilitasi narkoba terpercaya di Ashefa Griya Pusaka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top