Efek Sabu Pada Tubuh: Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Efek Sabu Pada Tubuh: Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya

Efek Sabu Pada Tubuh
Share on:

Narkoba jenis sabu adalah jenis paling banyak dicari oleh masyarakat tercatat narkoba peingkat ke 2 yang paling laris. Efek sabu pada tubuh menyebabkan masalah jantung seperti detak jantung cepat,tak teratur dan peningkatan tekanan darah. Jika sudah berlebihan atau tahap overdosis sabu akan menyebabkan korbannya kejang-kejang sampai kematian.

Namun korban penyalahguna sabu yang mendadak tidak memakai lagi akan mengalami gejala sakau, oleh karena itu tidak sedikit penyalahguna narkoba yang ingin berhenti mengonsumsi narkoba ini kesulitan untuk berhenti. Lalu apa saja ciri-ciri orang yang mengalami sakau sabu? Kita akan bahas di artikel ini.

Efek Sakau Sabu

efek-sakau-sabu
efek-sakau-sabu

Sakau sabu hampir mirip dengan sakau yang dialami oleh beberapa jenis narkoba lainnya. Gejala yang dialami serta ciri ciri pemakai sabu yang dialami oleh penyalahguna narkoba tersebut. Namun pada kali ini yang akan dibahas adalah efek sakau sabu secara lengkap.

Pengertian sakau sabu adalah gejala dalam tubuh yang terjadi karena pemberhentian sabu secara mendadak, atau karena dosis sabu yang diturunkan sekaligus. Gejala sakau sabu sama seperti jenis narkoba lain mempunyai ciri ciri dari segi fisik dan emosional.

Ciri-ciri emosional diantaranya :

Efek Sabu Pada Tubuh: Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya

Mudah marah

Orang yang sedang mengalami sakau mood nya akan negative seperti mudah marah karena emosinya yang tidak stabil. Penyalahguna narkoba yang mengalami sakau akan lebih sensitive dibandingkan orang biasanya.

Paranoid

Paranoid yaitu gangguan kesehatan psikologis yang ditandai munculnya rasa curiga dan takut yang berlebihan. Korban sakau akan merasa dirinya sedang diancam oleh sesuatu atau merasa dirinya dianiaya.

Sulit untuk fokus

Tanda orang yang sedang sakau akan mengalami kesulitan berkonsentrasi, saat di ajak berkomunikasi sering tidak nyambung.

Halusinasi

Korban sakau akan mengalami halusinasi atau menganggap dirinya sedang mendengar,melihat,merasakan sesuatu padahal tidak nyata.

Mudah gelisah dan cemas

Perasaan gelisah dan tidak bisa tenang akan terus dialami saat sakau sampai kebutuhannya terpenuhi.

Tidur dalam waktu lama

Orang yang mengalami sakau akan tidur lebih  lama dibandingkan orang yang normal seperti biasanya, sangat nyeynyak sulit untuk dibangunkan dan siklus tidur terganggu.

Nafsu makan meningkat

Salah satu ciri saat sakau juga ditandai dengan nafsu makan yang meningkat dan dengan porsi yang banyak.

Ngidam sabu

Menarik diri (isolasi)

Seseorang yang sedang sakau sabu kadang ia ingin menyendiri tidak mau untuk bersosialisasi dengan siapapun.

Cenderung ingin bunuh diri

Ciri-ciri fisik :

Bicara gagap

Indikasi awal saat mengalami sakau bisa ditandai dengan berbicara gagap.

Pernafasan tidak teratur

Pola nafas jadi pendek dan kadang menjadi cepat tidak beraturan.

Kulit pucat

Orang yang sedang sakau kulit wajah pemakai sabu akan terlihat pucat seperti orang yang sedang sakit.

Mual dan muntah

Mual muntah ini terjadi karena ada masalah dalam system pencernaannya penyebabnya bisa terjadi karena efek dari sabu.

Kejang

Saat sakau kadang korban mengalami sakau, dan keadaan ini perlu penanganan yang cepat agar tidak membahayakan nyawa.

Kontak mata yang buruk

Badan terasa linu

Kelelahan ekstrem

Sakit kepala

Biasanya gejala sakau terjadi saat 1-2 hari setelah dosis terakhir, terus berlanjut hingga 3 bulan. Lamanya gejala sakau bervariasi tergantung seberapa banyak dan lamanya menggunakan obat.

Proses sakau terjadi dimulai saat kadar dopamine dan reseptor dopamine turun drastic dalam otak. Korban penyalahguna sabu akan mengalami sakau terjebak dalam keadaan anhedonia atau tidak bisa merasakan kenikmatan,

Kondisi ini bisa menyebabkan korban tidak akan merasakan rasa bahagia yang umumnya orang lain rasakan, sampai tahap rehabilitasi. Karena butuh waktu setidaknya dua tahun untuk bersih sampai fungsi dopamin yang rusak akibat sabu bisa kembali seperti biasanya.

Cara mengatasi sakau sabu

Gejala sakau bisa menghilang beberapa minggu setelah gejala sakau terakhir, kecanduan dan sakau sabu ini sangat sulit ditangani mandiri, karena prosesmpemulihan harus dibantu dengan tindakan oleh tenaga medis rumah sakit atau tempat rehabilitasi untuk detoksifikasi sisa sabu dalam tubuh. Terapi rehab pada orang sakau akan berbeda beda tiap individu, jika gejala sakau parah ada tindakan lanjutan seperti :

  • Pengobatan dengan obat obatan antipsikotik
  • Pengobatan depresi dalam jangka 2 minggu dengan obat antidepresan
  • Pengobatan gangguan kecemasan dengan golongan obat non benzodiazepine
  • Obat tidur dalam jangka 1-2 minggu
  • Pengawasan terhadap kecenderungan bunuh diri
  • Pengobatan mania dalam jangka 2 minggu dengan obat antimanik (lithium)

Adapun cara untuk menangani orang sakau sabu dirumah jika diharuskan ada pertolongan pertama hal hal yang harus dilakukan adalah :

1. Siapkan air panas di dalam botol

Manfaat dari air panas untuk menghilangkan sakit perut pada orang sakau, caranya botol berisi air panas bisa diletakan di perut sampai kondisi nya membaik

2. Letakkan di ruangan yang tenang

Tempatkan orang sakau ke tempat yang lebih aman, tidak ada gangguan suara bising  ataupun gangguan lainnya di dalam ruangan. Dengan ini kondisi kejiwaan penderita bisa lebih tenang.

3. Sediakan media hiburan

Sediakan media hiburan seperti televise,majalah atau radio sebagai sarana pengalih perhatian bagi penderita sakau

4. Temani jangan biarkan sendirian

Jangan biarkan orang sakau sendirian karena bisa terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti bunuh diri, kita harus menemani nya sampai keadaan membaik.

5. Hindari memberi obat

Jangan memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit sebelum ada arahan dari dokter, karena dikhawatirkan malah menambah gejala yang terjadi.

6. Berkomunikasi

Cobalah untuk berkomunikasi dengan orang sakau dengan tenang, agar kita mengetahui seberapa jauh efek sakau yang dialami korban. Jika memunginkan bertanya seberapa banyak narkoba yang dikonsumsi agar kita bisa informasikan kepada tenaga medis.

7. Hindari memberi minuman bersoda dan berkafein

Penyalahguna sabu ketika mengalami sakau tidak boleh dan sangat tidak disarankan untuk diberikan minuman bersoda dan juga minuman berkafein. Hal tersebut disebabkan karena sangat dikhawatirkan dapat memberikan kondisi yang lebih buruk.

Kesimpulan

Narkoba jenis sabu adalah jenis paling banyak dicari oleh masyarakat tercatat narkoba peingkat ke 2 yang paling laris. Efek sabu pada tubuh menyebabkan masalah jantung seperti detak jantung cepat,tak teratur dan peningkatan tekanan darah. Jika sudah berlebihan atau tahap overdosis sabu akan menyebabkan korbannya kejang-kejang sampai kematian.

Gejala sakau bisa menghilang beberapa minggu setelah gejala sakau terakhir, kecanduan dan sakau sabu ini sangat sulit ditangani mandiri, karena prosesmpemulihan harus dibantu dengan tindakan oleh tenaga medis rumah sakit atau tempat rehabilitasi narkoba untuk mendetox sisa sabu dalam tubuh.

Ciri-ciri penyalahguna yang mengalami sakau sabu diantaranya adalah sering berhalusinasi, mudah marah, menarik diri dari orang lain, sakit kepala, berbicara dengan gagap, mual, muntah dan beberapa ciri lainnya yang hampir mirip dengan sakau jenis narkoba lainnya.

Informasi lebih lanjut, kunjungi website kami: ashefagriyapusaka.co.id

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top