Heroin atau putau merupakan salah satu dari jenis narkoba yang banyak dicari karena bisa menimbulkan efek euforia atau rasa bahagia yang berlebihan,efek halusinasi, menurunnya kesadaran bagi para korban. Memiliki peringkat ke 4 yang paling banyak dikonsumsi. Kenali ciri sakau heroin dan cara mengatasinya pada postingan ini, kamu bisa membantu mereka pulih dan hidup lebih baik!.
Heroin dapat membuat kecanduan yang mempengaruhi fungsi system saraf pusat seperti system peredaran darah jantung, pernafasan, pengaturan suhu tubuh. Dalam jangka panjang terbukti menyebabka rusaknya system otak, tetapi jika korban penyalahguna yang tiba tiba berhenti menggunakannya akan mengalami sakau terlebih dahulu sebelum tubuhnya bersih dari sisa heroin.
Pada dunia medis heroin digunakan sebagai obat antinyeri pada penyakit tertentu, tetapi penggunaan yang salah akan menyebabkan efek buruk pada penggunanya sampai terjadinya gejala sakau. Bagaimana ciri-ciri sakau heroin yang dialami korban penyalahguna? Dan bagaimana cara mengatasinya? Baca artikel ini hingga selesai.
Pengertian Sakau heroin
Sakau atau putus obat yaitu gejala dalam tubuh yang terjadi akibat berhentinya penggunaan obat secara mendadak,atau dosis nya yang diturunkan secara sekaligus. Jadi sakau heroin itu gejala yang muncul saat berhenti menggunakan heroin secara mendadak atau dosis nya yang tidak sesuai seperti biasanya.
Gejala sakau heroin akan berbeda-beda pada setiap individu, tergantung lama nya mengkonsumsi heroin. Faktor yang menyebabkan keparahan gejala sakau heroin diantaranya :
- Lama nya menggunakan heroin
- Jenis jenis narkoba obat yang digunakan
- Faktor kesehatan medis dan jiwa
- Riwayat keluarga
- Cara penggunaan heroin (suntik,dihirup melalui hidung atau ditelan)
Contohnya seseorang yang telah bertahun tahun memakai heroin yang di hirup dengan riwayat masalah kejiwaan akan lebih beresiko mengalami sakau dalam waktu lama dengan gejala yang berat dari pada seseorang yang menggunakan heroin dalam dosis yang sedikit dan waktu yang singkat.
Proses sakau heroin terjadi misalnya korban menyuntikan heroin ke pembuluh darah, heroin terasa high kurang lebih 4-5 jam, setelah efeknya hilang korban harus segera menyuntikannya lagi. Bila tidak segera disuntikan dalam waktu maksmial 6 jam, korban akan merasakan sakau.
Gejala sakau akan mencapai puncakya pada hari pertama sampai ketiga, perlahan mulai mereda dalam waktu satu minggu. Tingkat keparahan dan lamanya tergantung dari tingkat kecanduannya. Selama sakau korban akan mengalami kegelisahan, paranoid kebalikan saat masa high nya. Selanjutnya, yang paling parah dirasakan tubuh, menyiksa dari ujung kepala sampai ujung kaki, luar dan dalam bahkan bila disentuh sedikit pun akan terasa sakitnya.
Ciri ciri sakau heroin
Setiap jenis narkoba yang digunakan memiliki efek berbeda-beda pada tubuh, heroin yang sangat berpotensi menimbulkan ketergantungan jika disalahgunakan, seseorang yang mengalami sakau heroin dapat merasakan gejala mulai dari gelisah, cemas tubuh terasa sakit dan lainnya.
Ciri-ciri atau gejala sakau heroin bervariasi tergantung berapa banyak dan sering penggunaan NAPZA tersebut, dan seberapa banyak stuktur kimia di otak yang rusak oleh obat ini. Ada beberapa gejala yang muncul dari segi fisik dan emosional yaitu :
Gejala fisik
Efek penyalahgunaaan heroin bisa memberikan dampak yang merugikan secara fisik. Pengaruh secara fisik akibat penyalahgunaan heroin adalah:
- Mual muntah
- Diare
- Mata dan hidung berair
- Berkeringat
- Panas dingin
- Sering menguap
- Nyeri otot dan tulang
- Tremor
- Tekanan darah tinggi
- Jantung berdetak tidak beraturan
- Respirasi terganggu
- Kejang otot
Gejala emosional
- Tidak fokus
- Sering cemas
- Gangguan tidur
- Ngidam heroin
- Depresi
- Sulit merasa bahagia
Gejala sakau heroin dimulai dari 6 jam dari dosis terakhir, memuncak dalam 2-3 hari dan menetap hingga 5-10 hari. Beberapa kasus gejala sakau heroin bisa menyebabkan terjadinya komplikasi yang mengancam jiwa, depresi yang di alami korban juga bisa menyebabkan perilaku bunuh diri jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Cara mengatasi sakau heroin
Penggunaan heroin tidak boleh putus mendadak tanpa pengawasan tenaga medis professional, upaya untuk mengatasi efek samping sakau diperlukan rehabilitasi yang akan menerima perawatan detoksifikasi medis dan terapi intensif.
Kondisi sakau tidak akan menimbulkan kematian, yang mematikan adalah cara korban berusaha mengatasi rasa nyerinya. Bahkan banyak yang melakukan bunuh diri untuk melepaskan rasa sakitnya. Karena keadaan ini dibutuhkan metode rehabilitasi medis dengan pemberian obat pengganti agar korban tidak merasakan gejala fisik yang tidak tertahankan yang bisa membahayakan.
Biasanya metode penggantian obat atau terapi subsitusi hanya digunakan untuk korban sakau heroin saja karena korban yang sudah lama biasanya mengalami kekambuhan kronis. Korban akan diberikan narkotika legal seperti bufrenorphin dan methadone.Terapi ini digunakan agar tidak mengalami kekambuhan di waktu yang akan datang, pemberian obat ini harus dengan dosis yang sesuai dan dosisnya yang bertahap diturunkan.
Tahap rehabilitasi yang dilakukan pada tahap pertama yaitu rehabilitasi medis, tenaga medis akan memeriksa fisik maupun mental pasiennya lalu diberikan pengobatan yang tepat untuk menangani sakau. Tahap selanjutnya rehabilitasi non medis yaitu menjalani program komunikasi theurapetic yang isinya tentang konseling, pembinaan spiritual, pemberian motivasi.
Tahap yang terakhir yaitu bina lanjut dimana kegiatan terakhir berupa peninjauan korban penyalahguna setelah terapi selesai. Di tahap ini juga dilakukan kegiatan sesuai minat dan bakat korban agar bisa lebih produktif dan bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari di masyarakat di bawah pengawasan tenaga medis yang menangani.
Kesimpulan
Sakau heroin adalah kondisi dimana seseorang mengalami gejala gejala pada tubuh secara fisik maupun emosional akibat dari berhentinya menggunakan heroin secara mendadak atau tidak sesuai dosis yang sebelumnya. Ciri ciri yang dialami korban sakau heroin sangat banyak mulai dari gejala fisik seperti mual muntah, tremor, sakit seluruh badan dari ujung kepala sampai ujung kaki sampai korban tidak bisa menahannya. Ciri ciri emosional korban antara lain gelisah,cemas tidak bisa tidur sampai depresi
Tingkat keparahan sakau ini tergantung lama dan dosis yang digunakan, semakin banyak dan lama penggunaanya akan semakin berat pula gejala yang dirasakan. Gejalanya akan mulai dari 6 jam sejak penggunaan terakhir dan memuncak di hari ke dua dan ketiga bertahan sampai seminggu atau sepuluh hari.
Penanganan yang cepat harus dilakukan karena korban sakau heroin seringkali melakukan hal yang menyakiti dirinya sampai bunuh diri untuk terlepas dari bunuh diri, untuk itu proses rehabilitasi harus dilakukan agar mendapat tindakan medis dari dokter dan mendapatkan obat-obatan yang tepat.
Tahap rehabilitasi ada 3 tahapan yang pertama korban diperiksa fisik dan mentalnya oleh tenaga medis lalu ditentukan pengobatan mana yang cocok, seperti bagi orang yang sakau heroin diberikan metode terapi subsitusi, dokter memberikan narkotika legal seperti bufrenorphin dan methadone agar tidak mengalami kekambuhan di kemudian hari. Pengobatan ini dosis nya harus tepat dan dikurangi setiap pemberiannya.
Tahap yang kedua yaitu rehabilitasi non medis dilakukan dengan cara komunikasi theurapeutic, konseling, pemberian edukasi dan semangat pada korban baik melalui pendekatan spiritual maupun sosial. Ketiga tahap bina lanjut yaitu tahap monitoring terhadap korban setelah terapi selesai, ditahap ini juga dilakukan kegiatan sesuai minat dan bakat agar bisa kembali lagi ke masyarakat.
Sumber : hello sehat, alodokter, kompas
Untuk konsultasi gratis silahkan kunjungi Ashefa Griya Pusaka untuk menjalani program rehabilitasi narkoba
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka