Kleptomania adalah suatu kondisi yang membuat seseorang tidak bisa menahan untuk mencuri. Padahal barang yang dicuri bukan yang dibutuhkan dan masih bisa dibeli dengan kemampuannya. Biasanya muncul pada masa remaja dan ada juga yang terjadi saat dewasa.
Alasan mencuri pada penderita kleptomania tidak bisa dijelaskan dan merasa sadar apa yang dilakukan itu salah dan akan dihukum. Hal tersebut juga bisa mempengaruhi kehidupannya karena akan dipenuhi emosi negatif pada dirinya sendiri yang mengakibatkan stres dan depresi. Ketahui lebih jelas mengenai kleptomania di artikel ini.
Pengertian Kleptomania
Kleptomania adalah gangguan perilaku yang membuat seseorang tidak bisa menahan untuk mencuri. Bisa mencuri di tempat umum ataupun di rumah temannya. Kleptomania merupakan gangguan kendali impulsif yang dapat membuat penderita sulit mengendalikan perilaku dan emosi.
Penderita kleptomania bisa mengganggu mentalnya secara serius seperti depresi dan keinginan bunuh diri serta terjerat hukum. Barang yang dicuri biasanya bukan yang mereka butuhkan dan tidak digunakan. Keadaan ekonominya juga berkecukupan.
Menurut penelitian wanita lebih banyak mengalaminya. lebih dari 68 persen orang yang mengalami kleptomania telah ditangkap karena mencuri. 20 persen telah dihukum dan dipenjara.
Penyebab Kleptomania
Belum diketahui secara jelas penyebab Kleptomania tetapi ada dugaan yang menyebabkan kondisi ini, diantaranya :
- Stres yang menjadikan kadar serotonin dalam otak menurun. Serotonin yaitu senyawa kimia otak yang berfungsi untuk mengatur suasana hati atau mood.
- Gangguan pelepasan dopamin atau senyawa kimia otak yang menimbulkan rasa senang dan bahagia.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami kondisi yang sama yaitu kleptomania atau penyalahgunaan alkohol dan narkoba
- Tidak seimbangnya sistem opioid otak yang menyebabkan keinginan untuk mencuri tidak bisa tertahankan
- Mengalami gangguan mental lain seperti bipolar, depresi, gangguan kecemasan dan gangguan kepribadian.
Gejala Kleptomania
- Tidak bisa menahan dorongan untuk mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan
- Merasa bersalah, takut, menyesal dan benci pada diri sendiri karena takut ditangkap dan dihukum setelah mencuri
- Merasakan ketegangan, kecemasan dan gairah yang mengarah pada pencurian
- Kembali dorongan dan pengulangan pada siklus kleptomania
- Merasa senang dan puas saat mencuri
Ada beberapa karakteristik kleptomania yang khas, yaitu :
- Episode kleptomania umumnya timbul secara tiba-tiba tanpa direncanakan dan kolaborasi dengan orang lain.
- Mencuri tidak untuk kepentingan pribadi, balas dendam dan tindak kenakalan. Barang yang dicuri hanya disimpan, kadang diberikan pada orang lain yang membutuhkan atau dikembalikan lagi pada tempat yang dicuri.
- Sebagian orang mencuri di tempat umum seperti supermarket, pasar. Dan sebagian kecil dari teman dan kerabat.
- Dorongan untuk mencuri hilang timbul sewaktu-waktu dan dapat terjadi dengan identitas tinggi atau lebih rendah.
- Barang yang dicuri tidak memiliki nilai tinggi dan sebetulnya masih bisa dibeli sesuai kemampuannya.
Pengobatan Kleptomania
1. Psikoterapi
Pengobatan psikoterapi untuk penderita kleptomania yaitu terapi perilaku kognitif, sehingga akan diberikan gambaran tentang perbuatan yang dilakukan, akibat serta kemungkinan yang diterima seperti diberi hukuman.
Sehingga penderita diharapkan akan sadar bahwa perbuatan mencuri itu salah dan termotivasi tidak melakukannya lagi. Cara untuk melawan keinginan untuk mencuri juga bisa dilakukan dengan teknik relaksasi.
2. Obat-obatan
Obat yang digunakan untuk mengatasi kleptomania yaitu dokter akan memberikan obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitor atau (SSRI). Obat ini bekerja dengan membuat serotonin bekerja lebih efektif sehingga bisa menstabilkan emosi pasien.
Selain itu dokter akan memberikan obat opioid antagonis yang bisa menurunkan dorongan untuk mencuri dan rasa puas atau senang setelah mencuri.
Kesimpulan
Kleptomania adalah gangguan perilaku yang membuat seseorang tidak bisa menahan untuk mencuri sesuatu. Penyebabnya karena ada faktor risiko seperti terjadinya stres sehingga kadar serotonin dalam otak menurun, gangguan pelepasan dopamin, ada riwayat keluarga yang mengalami kleptomania atau penyalahgunaan alkohol dan narkoba, tidak seimbangnya sistem opioid dalam otak dan mengalami gangguan mental lain.
Gejala kleptomania diantaranya tidak bisa menahan dorongan untuk mencuri, merasa bersalah dan takut setelah mencuri, ada rasa cemas, tegang dan gairah yang mengarah pada pencurian dan sebagainya. Pengobatan kleptomania yaitu dengan psikoterapi dan obat-obatan anti depresan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka