Pernahkah kamu mendengar istilah Gerd dan Maag? Ternyata kedua istilah tersebut berbeda. Perbedaan Gerd dengan Maag bisa dilihat dari kondisinya. Gerd adalah kondisi saat isi dari perut naik kembali ke kerongkongan atau Refluks Gastroesophageal. Sedangkan, Maag (Gastritis) adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung lambung.
Apabila seseorang merasakan gejala refluks asam lebih dari dua kali seminggu, kemungkinan mengalami Gerd. Kondisi ini, apabila tak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi serius. Begitu juga apabila Maag sudah akut, maka bisa mengalami peradangan secara mendadak dan parah. Gastritis kronis bisa mengalami peradangan jangka panjang yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak diobati.
Baca juga: Obat GERD Paling Ampuh, Catat!
Kedua istilah penyakit ini sama-sama berhubungan dengan masalah perut dan lambung. Namun, keduanya memiliki perbedaan. Lalu apa saja perbedaan Gerd dan Maag? Simak yuk penjelasannya yang telah dirangkum dari Healthline ini.
Perbedaan GERD dengan Maag
Perbedaan Gerd dengan Maag bisa dilihat dari gambaran kondisinya. Gerd bisa terjadi saat asam lambung sering mengalir kembali ke tabung penghubung mulut dan perut (Kerongkongan). Kondisi ini bisa mengiritasi lapisan kerongkongan.
Refluks asam tergolong kondisi umum yang terjadi pada seseorang. Gerd merupakan refluks asam ringan yang terjadi setidaknya dua kali seminggu. Refluks asam sedang hingga berat terjadi setidaknya sekali seminggu.
Untuk mengatasi rasa tidak nyaman saat mengalami Gerd, bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan. Kebanyakan penderita Gerd saat kambuh lebih memilih untuk meminum obat untuk meredakan gejalanya
Baca juga: Gaya Hidup Sehat, Ini Cara Mudah Melakukannya!
Sementara itu, Maag yaitu istilah umum untuk kondisi terjadinya peradangan pada lapisan lambung. Peradangan bisa terjadi, kerena akibat infeksi bakteri yang menyebabkan sebagian besar ulkus atau penggunaan obat pereda nyeri tertentu secara teratur. Selain itu, minum banyak alkohol juga bisa menyebabkan Gastritis.
Maag bisa terjadi secara tiba-tiba (Gastritis akut) atau muncul secara perlahan seiring berjalan waktu (Gastritis kronis). Maag bisa menyebabkan peningkatan risiko kanker perut. Tetapi, untuk sebagian orang, Maag bukanlah kondisi serius dan bisa membaik dengan cepat melalui pengobatan.
Gejala Penyakit Gerd dan Maag
Untuk gejala Gerd dengan Maag juga ada letak perbedaannya simak selengkapnya.
Gejala Penyakit Gerd
Secara garis besar gejala Gerd yaitu refluks asam yang bisa merasakan terbakar di dada, kemudian naik ke tenggorokan. Apabila kamu mengalami refluks asam, kamu akan merasakan asam atau pahit dibagian belakang mulut. Ada kemungkinan juga menyebabkan regurgitasi makanan atau cairan dari perut ke mulut. Beberapa gejala Gerd lainnya, yakni:
- Mual
- Sakit dada
- Nyeri saat menelan
- Kesulitan menelan
- Batuk kronis
- Suara serak
- Bau mulut
- Batuk kronis
- Suara serak akibat pita suara bengkak (laringitis)
- Sesak napas atau gejala asma, dan
- Gangguan tidur
- Rasa mengganjal pada kerongkongan
Apabila dibiarkan begitu saja, Gerd dapat berkembang dan memicu sesak napas atau rasa sakit di sekitar rahang. Gejala tersebut hampir sama dengan gejala serangan jantung. Jika sudah seperti itu lebih baik periksakan diri kedokter untuk memperoleh penanganan tepat.
Gejala Penyakit Maag
Untuk gejala Maag tidak semua orang bisa merasakan gejalanya. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang di rasakan yakni:
- Mual
- Muntah
- Perasaan penuh di perut bagian atas, terutama setelah makan
- Gangguan pencernaan
Apabila seseorang menderita Gastritis Erosif, kemungkinan mengalami gejala yang berbeda, yakni feses hitam dan lunak, serta muntah darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi
Penyebab Penyakit Gerd dan Maag
Perbedaan Gerd dengan Maag juga bisa dilihat dari faktor penyebab. Simak yuk selengkapnya berikut ini.
Penyebab Gerd
Walaupun tak ada penyebab tunggal, Gerd bisa terjadi kemungkinan ada salah satu mekanisme tubuh seseorang yang tidak berfungsi dengan baik. Salah satunya Sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu pita otot melingkar di ujung kerongkongan. Ketika bekerja dengan normal, maka bagian tersebut akan rileks dan terbuka ketika menelan. Setelah itu, mengencang dan menutup sesudahnya.
Baca juga: Kenali Gejala Gerd Anxiety
Terjadinya refluks asam, karena tidak menutup atau mengencang dengan sempurna. Sehingga, menyebabkan isi dalam perut naik kembali ke kerongkongan. Penyebab lainnya bisa terjadi karena Hernia Hiatus.
Ketika bagian perut bergerak di atas diafragma ke area dada. Apabila diafragma terganggu, bisa meningkatkan LES tidak bekerja dengan benar. Misalnya, makan dengan jumlah besar, sehingga bisa menyebabkan distensi bagian atas perut. Distensi, akan sering mengalami tidak ada cukup tekanan pada LES, sehingga bagian tersebut tidak menutup dengan benar.
Contoh lainnya saat berbaring terlalu cepat setelah makan besar. Bisa mengakibatkan lebih sedikit tekanan daripada yang dibutuhkan LES agar berfungsi dengan baik
Penyebab Maag
Penyebab terjadinya maag bisa karena lemahnya lapisan lambung yang memungkinkan cairan pencernaan merusak dan membuat radang pada lapisan tersebut. Apabila mempunyai lapisan lambung yang tipis atau rusak, bisa beresiko mengalami Maag.
Selain itu, karena adanya infeksi bakteri di saluran cerna. Infeksi bakteri yang umum menyebabkan Maag, yaitu H. pylori, bakteri yang menginfeksi lapisan lambung. Infeksi biasanya ditularkan dari orang ke orang. Namun, bisa juga ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Kondisi dan aktivitas lainnya yang bisa meningkatkan risiko Gastritis yakni:
- Mengonsumsi alkohol yang ekstrem
- Mengonsumsi rutin NSAID seperti ibuprofen dan aspirin
- Mengonsumsi kokain
- Usia, karena lapisan perut menipis secara alami seiring bertambahnya usia
- Penggunaan tembakau
Faktor risiko lain yang jarang terjadi yakni:
- Stress
- Gangguan autoimun
- Gangguan pencernaan seperti penyakit Crohn
- Infeksi virus
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan Gerd dan Maag. Jadi perbedaan Gerd dengan Maag bisa dilihat dari kondisi, gejala, dan penyebabnya. Penyakit Gerd lebih dirasakan nyeri dada yang hebat, kemudian kerongkongan. Sedangkan, pada penyakit Maag lebih mengacu pada lapisan kulit semakin menipis bagian lambung, sehingga bisa beresiko terinfeksi bakteri. Saat kamu mengalami salah satu gejala diatas, sebaiknya konsultasikan diri dengan dokter, agar memperoleh penanganan yang sesuai dengan kondisinya. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk kamu.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka