Tahukah kamu apa itu Peer Pressure? Peer pressure adalah tekanan yang datang dari teman sebaya, hal ini merupakan keadaan seseorang dengan mudah memberikan pengaruh pada orang lain dalam lingkungan maupun kelompok sosial yang sama.
Istilah Peer Pressure sering digunakan untuk menggambarkan seseorang untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sosial supaya bisa diterima dalam lingkungan maupun kelompok bermain tersebut. Secara umum orang beranggapan bahwa teman sebaya adalah teman seusianya, namun teman sebaya sebenarnya bisa siapa aja asalkan statusnya sama seperti seusianya dan memiliki kemampuan sama berbagi status sosial. Lalu, apakah Peer Pressure bisa berpengaruh pada kesehatan mental? Simak yuk penjelasan berikut ini.
Pemahaman Tentang Peer Pressure
Apa yang dimaksud peer pressure? Pada umumnya Peer Pressure pada anak sering sekali dianggap berdampak negatif. Tetapi, kenyataannya tidak selalu buruk. Ada pula yang bisa mempengaruhi anak ke arah yang lebih positif.
Belajar mengenai norma atau aturan yang ditetapkan dalam kelompok bermain bisa menjadi bagian dari positif supaya anak belajar bagaimana bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Begitu pun pada orang dewasa yang menanggapi Peer Pressure bisa memberi tahu jati dirinya.
Perlu kamu ketahui, seseorang yang mempunyai jiwa pemimpin alami akan cenderung tidak mudah mengikuti tekanan seperti ini. Sedangkan pada orang dewasa yang lebih suka ikut-ikutan kemungkinan besar akan mengikuti Peer Pressure. Misalnya, ketika muncul tren handphone terbaru, di kelompok bermainnya sudah memiliki handphone terbaru tersebut, kemudian anak yang tidak mempunyai barang tersebut meminta orangtuanya untuk membelikan, bahkan sampai memaksa untuk membelikannya supaya dia bisa dianggap teman lagi.
Misalnya Peer Pressure yang terjadi pada anak remaja laki-laki. Pada masa menuju ke dewasa, anak laki-laki mengalami masa-masa yang ingin mencoba segala sesuatu. Seusia ini mereka mulai mengenal rokok atau minuman alkohol. Kemudian, saat itu juga temannya meminta untuk mencoba rokok atau alkohol seperti dirinya, agar dibilang akrab dan sejalan. Maka ini masuk dalam tindakan peer pressure negatif.
Tanda-tanda Peer Pressure pada Anak
Tekanan sosial dari teman sebaya itu bisa berbentuk hal yang positif dan negatif, tanda-tanda peer pressure dari teman sebaya lebih mudah terlihat dibandingkan dengan yang lain. Adapun beberapa tanda anak yang mungkin mengalami peer pressure seperti berikut ini:
- Terjadinya perubahan perilaku
- Menjadi lebih sadar dengan penampilannya
- Menghindari situasi sekolah atau sosial lainnya
- Mulai mengekspresikan perasaan
- Suasana hati yang kurang baik
- Mengalami gangguan tidur
- Mulai membuat perbandingan sosial
- Mencoba hal yang baru sedang trend seperti fashion, gaya rambut.
Masih ada banyak tanda-tanda peer pressure lainnya, seperti adanya intimidasi atau masalah kesehatan mental. Jika dirasa ada perubahan perilaku dan suasana hati pada maka sangat perlu diperhatikan. Terlebih jika peer pressure mengarah pada hal negatif, misalnya merokok, menyalahgunakan narkoba, minum alkohol, atau anak bolos sekolah.
Peer pressure yang seperti inilah yang memicu kenakalan remaja. Jadi snagat perlu sekali memperhatikan perkembangan anak dilingkungan bermain maupun sekolah. Dengan begitu bisa mengontrol dan mengajak anak untuk berbicara dari hati kehati. Kenakalan remaja memang sudah biasa terjadi, namun ada baiknya untuk menyelamatkan anak dari hal yang tidak baik supaya anak memiliki masa depan yang menjamin kehidupannya kelak.
Jenis-jenis Peer Pressure
Kebanyakan anak mempunyai keinginan kuat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, supaya tidak dikucilkan atau di olok-olok. Sehingga, mereka terlalu bersemangat untuk melakukan hal yang diperintahkan temannya. Menurut penelitian Journal of Youth and Adolescencel mengatakan bahwa peran yang signifikan teman sebaya bisa memengaruhi perilaku prososial.
Saat teman sebaya mendukung perilaku positif dan altruistik, anak yang lebih muda lebih bisa terlibat dalam perilaku tersebut. Nah, berikut ini jenis Peer Pressure:
1. Peer pressure positif
Peer pressure positif merupakan tekanan sosial dari teman sebaya yang mendorong seseorang untuk melakukan gala yang positif atau melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya, mendorong teman untuk belajar lebih giat lagi supaya memperoleh nilai yang lebih baik, mendorong teman untuk menabung, tidak mengajak bercanda yang berlebihan hingga menyinggung perasaan, menggaggap rendah perilaku yang berisiko misalnya minum alkohol, mengonsumsi narkoba dan merokok.
2. Peer pressure negatif
Peer pressure negatif adalah tekanan sosial dari teman sebaya yang melakukan sesuatu berbahaya atau merusak dirinya sendiri maupun orang lain, pada umumnya yang memicu kenakalan remaja. Misalnya, mendorong teman untuk membeli rokok, meyakinkan teman untuk bolos sekolah, menekan teman untuk minum atau mencoba narkoba, mendorong rekan untuk berkelahi dan lainnya
Dampak Peer Pressure pada Anak
Semakin bertambah usia anak, maka teman sebaya lebih banya berperan besar dalam kehidupannya. Teman bisa memengaruhi segalanya, mulai dari yang dikenakan, jenis musik dan cara berbicara. Menurut penelitian Adolescent Research Review mengatakan bahwa remaja laki-laki lebih rentan pada tekanan perilaku yang berisiko.
Peer pressure tidak selalu menyimpang. Adapun dampak yang di timbulkan seperti berikut ini:
Dampak positif
Dampak positif dari Peer pressure pada anak seperti berikut ini:
- Saling memberikan dukungan untuk melakukan hal baru atau ide baru dalam mengatasi masalah. Misalnya menyusun karya ilmiah.
- Terjalin persahabatan yang sehat.
- Memperoleh pengalaman baru
- Memberikan contoh yang baik
- Berlatih bersosialisasi di lingkungan masyarakat maupun sekolah
Dampak negatif
Sementara itu , ada beberapa dampak negatif dari Peer pressure pada anak seperti berikut ini.
- Kecemasan dan depresi
Apabila anak berada di lingkungan orang yang terlalu menekan untuk melakukan hal yang tak disukai bisa membuat anak cemas dan depresi.
- Menarik diri dari lingkungan
Peer pressure yang negatif lebih cenderung membuat anak tidak percaya diri dan merasa buruk dengan dirinya sehingga bisa menyebabkan anak menarik diri dari lingkungan.
- Gangguan akdemis
Tekanan sosial dari teman sebaya terkadang bisa menyebabkan anak jari kurang fokus dalam belajar sehingga kegiatan akademis anak menjadi terganggu.
- Kenakalan remaja
Teman sebaya mungkin akan saling menakan untuk melakukan hal yang berisiko seperti mencoba narkoba, melakukan seks bebas, minum alkohol dan lainnya
- Berusaha mengubah penampilan
Karena teman sebaya terpaku pada penampilan, kemungkinan anak merasa ingin menyelesaikan penampilannya seperti teman sebaya.
Apakah Peer Pressure Memengaruhi pada Kesehatan Mental Anak?
Menurut World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa 50% gangguan mental pada anak remaja usia14 tahun dan 75% dari gangguan mental berkembang hingga anak berusia 18 tahun. Jadi, hal tersebut menunjukkan bahwa gangguan mental banyak terjadi pada anak remaja. Gangguan mental bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya Peer Pressure.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Peer Pressure adalah tekanan yang dialami seseorang karena pengaruh lingkungan sosial, kebanyakan muncul dari teman sebaya atau orang yang mempunyai pengalaman sama. Peer pressure bisa dalam bentuk anak remaja yang mengikuti gaya hidup temannya, demi diterima dilingkungan pertemanan atau hanya karena ada seseorang mengatakan bahwa tidak suka penampilannya sehingga mengubah langsung penampilannya.
Pada masa remaja, anak mulai memperhatiksn apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya, sehingga berdampak pada perilaku mereka yang terganggu. Jadi, hal yang seperti ini berdampak pada penurunan aktivitas akademik sehingga menganggu kesehatan mental pada anak remaja.
Bagaimana Cara Untuk Mencegah Terjadinya Pengaruh Peer Pressure?
Dilansir dari yoursay.id ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya pengaruh Peer Pressure seperti berikut ini.
- Memahami perasaan sendiri
Berusahalah untuk memahami pada perasaan sendiri ketika menghadapi masalah atau situasi yang tidak memungkinkan tanpa memikirkan bagaimana orang lain bersikap atau menilai hal tersebut.
- Berani untuk mengatakan “tidak”
Untuk menghadapi situasi yang terlalu menekan, tidak ada salahnya untuk menolak, terlebih hal itu sesuatu perilaku yang berisiko. Sebab, seseorang itu berhak untuk memutuskan atau melakukan sesuatu.
- Memiliki rencana
Untuk mengahadapi situasi pertemanan yang menuntut, seseorang harus merencanakan apa yang dikatakan pada mereka dalam berbagai situasi.
- Memilih pertemanan yang positif
Pilihlah teman yang bisa memahami perbedaan antara satu sama lain dan senantiasa mengarah pada kebaikan. Selain itu teman yang selalu mendukung dalam berbagai situasi.
- Meminta tolong atau saran
Tidak ada salahnya untuk meminta pertolongan dan saran pada orang yang lebih dewasa jika bisa membantu dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Demikianlah penjelasan mengenai Peer Pressure pada anak. Apakah memengaruhi kesehatan mental pada anak? Apabila dampak negatif Peer Pressure semakin parah maka segeralah berkonsultasi dengan psikolog. Kamu bisa berkonsultasi di Ashefa Griya Pusaka. Lebih cepat lebih baik!
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka