Pernahkah Anda mengalami saat-saat ketika ingin mengatakan sesuatu, tetapi kata-kata yang ingin diucapkan seakan tersangkut di tenggorokan? Anda melihat ke sekeliling ruangan, berharap bisa menangkap tatapan seseorang, tetapi yang ditemukan hanyalah lautan tatapan mata yang tidak bersahabat. Mungkin itu karena kita semua sedikit pemalu.
Dari waktu ke waktu, kita semua mengalami saat-saat dimana kecemasan sosial kita menguasai diri kita. Entah kita berbicara di depan umum atau pada pertemuan keluarga yang melibatkan banyak wajah yang tidak dikenal, merasa malu adalah bagian yang sangat normal dari kehidupan.
Tetapi, mengapa kita merasa sangat tidak nyaman ketika dikelilingi oleh orang lain? Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa perspektif yang mendalam tentang mengapa kita merasa malu dan bagaimana kita bisa mengatasinya. Mari kita lihat lebih dekat mengapa orang yang paling percaya diri pun bisa berjuang keras menghadapi rasa malunya.
Apa itu Pemalu?
Pernahkah Anda merasa tidak nyaman ketika berada dalam situasi sosial tertentu? Ini bukan hal yang aneh, tetapi merupakan sesuatu yang sulit untuk diartikulasikan. Nah, ternyata ada istilah untuk itu, yaitu rasa malu. Dalam psikologi, pemalu didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman dalam berbagai situasi sosial dan kecenderungan untuk merasa khawatir di sekitar orang yang tidak dikenal atau lingkungan sosial yang berbeda.
Rasa malu sangat erat kaitannya dengan rasa bersalah dan malu. Ini adalah perasaan bahwa Anda mungkin dievaluasi dengan kasar dan dihakimi oleh orang lain serta perasaan internal Anda sendiri tentang nilai atau kekurangan yang dimiliki. Perasaan ini dapat menghambat kepercayaan diri dan membuat Anda ingin menghindari berpartisipasi dalam situasi sosial atau terlihat melakukan sesuatu yang “salah”.
Rasa malu juga dapat dikaitkan dengan kecemasan yang merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan rasa takut, khawatir, dan panik karena hasil yang tidak pasti dalam berbagai bidang kehidupan. Kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti gejala fisik seperti berkeringat atau detak jantung yang berdebar, gejala kognitif seperti pikiran yang mengganggu atau merenung, atau gejala perilaku seperti menghindari aktivitas tertentu atau diam ketika berbicara dengan orang lain.
Penyebab Sifat Pemalu
Mengapa beberapa orang lebih pemalu daripada yang lain? Sebagai permulaan, mungkin karena faktor genetika. Para peneliti telah mengidentifikasi gen tertentu yang dapat membuat seseorang lebih cenderung pemalu atau introvert, yang berarti Anda mungkin terlahir dengan kecenderungan untuk merasa malu-malu dalam situasi sosial.
Tetapi lingkungan seseorang juga dapat memengaruhi rasa malu mereka. Jika Anda sering mengalami kritik atau cemoohan sebagai seorang anak, misalnya Anda mungkin tumbuh dengan perasaan bahwa ide-ide Anda tidak terlalu berarti yang mengakibatkan keengganan yang ekstrem untuk membagikannya di masa depan. Selain itu, jika Anda selalu dikelilingi oleh orang-orang yang terlalu percaya diri dan keras, yang tampaknya memiliki semua jawaban, mudah untuk memahami mengapa menjadi supel dan berani berbicara tidak akan datang secara alami.
Rasa malu bahkan dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental tertentu seperti kecemasan dan depresi. Orang yang berjuang dengan kondisi seperti itu mungkin merasa sulit untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial karena perasaan tidak berharga atau keraguan diri. Keduanya dapat menyebabkan rasa malu yang ekstrem.
Secara keseluruhan, tidak ada penyebab tunggal dari rasa malu. Sering kali merupakan kombinasi dari berbagai hal yang membuat seseorang ragu-ragu untuk berinteraksi dengan orang lain. Jadi, lain kali jika melihat seseorang yang terlihat sedikit gugup saat berada di tengah keramaian, tunjukkanlah pengertian kepada mereka, dan bukannya menghakimi.
Tanda-tanda Sifat Pemalu pada Anak-anak dan Orang Dewasa
Ketika kita merasa malu, mungkin sulit untuk menunjukkan jati diri kita yang sebenarnya kepada orang lain. Inilah sebabnya mengapa rasa malu terkadang dapat dilihat sebagai tanda rasa malu.
Jadi, apa saja tanda-tanda yang mungkin kita lihat pada anak-anak dan orang dewasa ketika mereka merasa malu?
Tanda-tanda pada Anak-anak
Pada anak-anak, rasa malu atau sifat pemalu dapat diekspresikan melalui tanda-tanda fisik, seperti perilaku pendiam atau menyembunyikan wajah. Mereka mungkin menutupi tubuh mereka, berjongkok, atau menghindari kontak mata dengan orang lain. Mereka juga dapat menangis atau menunjukkan tanda-tanda kesusahan dan kecemasan seperti meledak-ledak marah atau melukai diri sendiri.
Tanda-tanda pada Orang Dewasa
Orang dewasa juga dapat mengekspresikan rasa malu secara fisik dengan menghindari kontak mata, menghindari kontak fisik dengan orang lain, dan berbicara dengan pelan dalam situasi sosial. Tetapi, mereka sering tidak menunjukkan tanda-tanda lahiriah yang sama seperti anak-anak. Sebaliknya, mereka mungkin menjadi konfrontatif atau mencoba menutupi perasaan mereka melalui humor atau sarkasme.
Tidak peduli berapa pun usia kita, ketika kita mengalami rasa malu, kita merasa tidak berdaya dan rentan.
Cara Mengatasi Sifat Pemalu
Jika Anda merasa menjadi pemalu, jangan khawatir. Ada beberapa strategi yang dapat Anda gunakan untuk membantu mengatasinya. Berikut ini beberapa ide tersebut:
1. Berlatihlah berbicara dengan orang lain
Jika Anda secara alami adalah seorang introvert, kemungkinan besar berbicara dengan orang lain dalam situasi sosial dapat mengintimidasi. Untuk memastikan hal itu tidak terlalu menjadi masalah, berlatihlah mengobrol dengan orang asing di rumah Anda sendiri. Mulailah dengan kasir di toko kelontong atau tanyakan kabar tetangga. Membiasakan diri untuk berbicara dengan orang lain akan membantu membangun kepercayaan diri.
2. Bergabunglah dengan sebuah kelompok atau mengikuti kelas
Strategi hebat lainnya adalah bergabung dengan grup atau mengikuti kelas tentang sesuatu yang menarik minat Anda. Ini bukan hanya cara yang bagus untuk bertemu orang baru dan menjalin hubungan, tapi juga memberi sesuatu yang menarik dan produktif untuk difokuskan sehingga pikiran tidak dipenuhi dengan kekhawatiran tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang Anda.
3. Temukan seseorang yang mengerti
Akan sangat membantu saat bertemu dengan teman baru jika ada seseorang yang mengerti bagaimana rasanya menjadi pemalu dan canggung. Memiliki seseorang yang mengerti dari mana Anda berasal dan tahu betapa sulitnya untuk membuka diri dapat membantu memberikan kepastian dan memudahkan Anda untuk merasa nyaman di lingkungan sosial.
Membangun Rasa Percaya Diri untuk Mengurangi Sifat Pemalu
Jika Anda adalah orang yang secara alami pemalu, membangun kepercayaan diri bisa menjadi cara yang ampuh untuk mengurangi rasa malu. Kepercayaan diri dibangun dengan mengambil langkah-langkah kecil yang dapat dikelola untuk mencapai tujuan yang dapat dicapai dan percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda.
1. Mengakui Kekuatan dan Kelemahan
Meluangkan waktu untuk mengetahui apa yang Anda kuasai, dan area mana yang perlu ditingkatkan dapat memberikan arah dan fokus yang baik, membantu Anda untuk unggul dalam kehidupan pribadi dan profesional.
2. Mengambil Tantangan Positif
Tidak ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan rasa percaya diri selain dengan menceburkan diri ke dalam sesuatu yang positif yang menantang. Bisa dengan mencoba hobi baru atau memulai pekerjaan baru. Menghadapi ketakutan-ketakutan ini secara langsung akan membantu meningkatkan kepercayaan diri Anda, sehingga lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang-orang dalam situasi sosial.
3. Menetapkan Tujuan yang Masuk Akal
Menciptakan tujuan yang dapat dicapai penting untuk membangun kepercayaan diri. Dengan setiap tujuan yang dicapai, semakin percaya diri Anda untuk berhasil dengan tujuan-tujuan selanjutnya. Mulailah dengan yang kecil dan secara bertahap tingkatkan ke tugas yang lebih besar. Pada akhirnya akan dapat menaklukkan hal-hal yang dulu membuat Anda merasa takut.
Penutup
Sifat pemalu memang menjadi bagian dari diri sebagian besar orang. Baik orang yang kurang percaya diri, maupun orang dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi bisa saja menjadi pemalu.
Sedikit pemalu memang wajar, tetapi seorang pemalu yang memiliki rasa malu dan khawatir yang berlebihan tentu saja tidak baik. Oleh karena itu, Anda harus cerdas dalam mengelola dan mengendalikan sifat pemalu.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka