Dalam istilah medis, penyakit komplikasi didefinisikan sebagai kondisi perubahan yang tak dikehendaki yang muncul karena pemakaian obat, penyakit, maupun tindakan medis tertentu. Jadi, penyakit komplikasi terjadi ketika penderita mengalami kondisi yang makin parah, disebabkan penyakit semula atau sebab lain. Bisa juga penyakit komplikasi sebagai kondisi dimana seseorang mengidap tidak cuma satu penyakit, akan tetapi beberapa penyakit secara bersamaan.
Penyakit komplikasi ada banyak macamnya. Misalnya, diabetes adalah penyakit dengan risiko mengalami komplikasi tinggi seperti gangguan jantung, stroke, penyakit saraf, katarak, masalah penglihatan, penyakit ginjal, dan juga TBC. Seseorang yang menderita lebih dari satu penyakit pastinya menjadi lebih sulit diobati. Perawatan di rumah sakit sangat dibutuhkan bagi penderita penyakit komplikasi ini agar penyakitnya tidak makin parah.
Definisi Penyakit Komplikasi
Penting untuk membedakan antara komplikasi penyakit, perjalanan penyakit yang parah dan bentuk atipikalnya. Menurut definisi, penyakit komplikasi adalah proses patologis yang bergabung dengan penyakit yang mendasarinya, memperberat perjalanan penyakit yang khas dan bukan disebabkan oleh penyebabnya, tetapi oleh perubahan tambahan yang telah terjadi dalam tubuh selama perjalanan penyakit. Komplikasi tidak selalu berkembang, tetapi bisa jauh lebih parah daripada penyakit yang mendasarinya.
Selain diabetes, contoh penyakit komplikasi lainnya adalah komplikasi cacar air. Di antara komplikasi cacar air yang paling umum adalah lesi kulit bernanah, bisul, abses, dan lainnya. Pneumonia virus, yang merupakan komplikasi paling umum pada orang dewasa, bersifat parah, dan komplikasi yang paling berat dari infeksi ini pada bagian sistem saraf adalah kerusakan otak atau ensefalitis, maupun selaputnya atau meningitis.
Ruam cacar air dapat menjadi semacam “pintu gerbang” bagi mikroorganisme patogen lainnya, pertemuan yang dapat menyebabkan perkembangan superinfeksi pada kulit dan jaringan lunak dalam bentuk furunkulosis dan abses. Dimungkinkan juga untuk mengembangkan bakteremia, jika organisme patogen memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Infeksi kulit dan jaringan lunak adalah komplikasi paling umum dari cacar air. Komplikasi cacar air lainnya adalah Pneumonia, atau radang paru-paru. Gejala utama pneumonia adalah batuk kering, demam, malaise umum. Setelah beberapa waktu, dahak dikeluarkan saat batuk, nyeri di dada, dan sesak napas mungkin juga terjadi. Bila tidak dilakukan pengobatan yang memadai, pneumonia bisa berakibat fatal.
Penyakit komplikasi cacar air juga bisa disebabkan virus varicella-zoster yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf. Contoh komplikasi tersebut termasuk ensefalitis, meningitis, dan lesi pada sistem saraf perifer. Ensefalitis adalah peradangan pada substansi otak. Gejalanya termasuk demam, sakit kepala, dan gangguan mental, biasanya berhubungan dengan kejang. Sementara, meningitis adalah peradangan pada selaput otak. Komplikasi ini dapat berkembang secara akut. Gejala dan tanda meningitis mulai dari sakit kepala parah, mual dan muntah, kekakuan oksipital (kontraksi otot leher yang tidak disengaja).
Baca juga: Macam Macam Sakit Kepala: Tanda-Tanda dan Pengobatan
Penyakit Komplikasi Diabetes
Seperti telah disebutkan sebelumnya, diabetes adalah penyakit yang tinggi potensinya mengalami komplikasi dengan berbagai penyakit lain. Bilamana diabaikan tanpa menjalani perawatan, acapkali diabetes bisa mengakibatkan komplikasi penyakit yang menyerang tubuh penderita. Komplikasi merupakan kondisi yang mana orang terkena penyakit atau menderita kondisi lain yang ditimbulkan penyakit utama yang diidapnya.
Penderita diabetes pun bisa mengalami komplikasi akut. Ini adalah kondisi komplikasi yang terjadi dengan cepat dan dapat mengakibatkan kematian. Penyakit diabetes sendiri memiliki dua komplikasi akut meliputi ketoasidosis dan hipoglikemia. Hipoglikemia adalah keadaan tubuh penderita yang mengalami kadar gula darah terlalu rendah. Keadaan tersebut bisa muncul jika penderita beraktivitas fisik, misalnya melakukan olahraga berat, akan tetapi makanan yang masuk hanya sedikit. Yang terjadi, penderita menjadi lemas, gemetar, pusing, mengeluarkan keringat serta denyut jantung meningkat. Untuk kondisi tertentu penderita bisa saja mengalami pingsan. Bila mengalami kondisi semacam ini, penderita harus cepat menghentikan aktivitas yang dikerjakan. Lalu segera mengkonsumsi teh manis atau mengunyah permen manis. Penderita pun harus cepat dibawa ke rumah sakit bila pingsan.
Adapun Ketoasidosis merupakan keadaan yang mana kadar gula darah penderita kelewat tinggi, namun hormon insulin tak cukup diproduksi. Karenanya, gula pun beredar di pembuluh darah yang membuatnya kental. Oleh karena itu, tubuh pun mengambil lemak untuk pemasok bahan baku energi. Hasil proses metabolisme itu memproduksi zat keton. Bila kadarnya terlampau banyak, keton ini bisa membahayakan tubuh. Dapat mengakibatkan pingsan dan malah dapat berakibat kematian.
Di samping komplikasi akut, penderita diabetes pun bisa mengalami komplikasi kronis apabila penyakitnya tak diobati secara benar. Meski tak serupa dengan komplikasi akut, bentuk komplikasi ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan sampai tahunan agar tampak efeknya. Namun, komplikasi kronis tersebut malah dapat berakibat fatal dimana penderita bisa mengalami kecacatan atau disabilitas.
Serangan jantung dan stroke, atau anggota badan penderita yang harus diamputasi, karena mengalami pembusukan yang tak bisa disembuhkan. Itu adalah risiko yang muncul karena penyakit komplikasi kronis diabetes. Gagal jantung termasuk bagian dari penyakit komplikasi yang lazim dialami para penderita kencing manis. Keadaan gagal jantung muncul imbas dari kerja jantung yang tak dapat lagi mencukupi kebutuhan sirkulasi darah ke berbagai bagian tubuh.
Gagal jantung tersebut muncul manakala otot-otot jantung tak bisa lagi memompa darah. Henti jantung pun merupakan penyakit komplikasi yang harus diwaspadai, sebab penyakit tersebut terhitung keadaan gawat. Apabila penyakit tersebut tak cepat diatasi, maka akan mengakibatkan kematian tiba-tiba. Henti jantung merupakan penyakit komplikasi dari diabetes yang dialami penderita, karena kondisi jantung berhenti berdenyut dengan mendadak. Kendala ritme jantung itu bisa menjadi pemicu munculnya kesulitan pernapasan atau hingga pingsan.
Sementara, stroke adalah keadaan yang kerap dirasakan para penderita diabetes. Penyakit komplikasi tersebut dipicu terjadinya gumpalan darah dalam saluran pembuluh darah. Keadaan tersebut akan mengakibatkan sirkulasi darah yang mengarah ke otak akan terganggu. Gumpalan darah tersebut dapat terjadi saat organ jantung tak bisa lagi berfungsi secara benar. Stroke adalah penyakit dimana akibatnya cukup luas. Penyakit tersebut dapat mengakibatkan masalah dalam berbicara, mengingat, maupun kesanggupan untuk melakukan koordinasi. Stroke pun dapat mengakibatkan tubuh terjadi mati rasa. Inilah mengapa kondisi tersebut mesti diwaspadai, sebab akan mengakibatkan kerusakan cepat organ-organ tubuh dan itu permanen atau tak bisa disembuhkan lagi.
Emboli paru merupakan keadaan ketika arteri pulmonalis terjadi penyumbatan. Penyumbatan tersebut mengakibatkan tubuh pun kekurangan oksigen dalam waktu cepat. Dampaknya yaitu munculnya berbagai gejala seperti kendala bernapas, dada terasa nyeri, dan kulit membiru. Keadaan yang sangat membahayakan ini harus diperhatikan, sebab akan mencelakakan nyawa penderita.
Penderita pria pun beresiko mengalami impotensi atau tak punya nafsu syahwat, kemudian kerusakan ginjal sampai penderita yang mengalami kebutaan karena glaukoma. Itu terutama dialami pengidap Diabetes Melitus Tipe-2 (DMT2). Diabetes tak bisa diobati, namun bisa dikendalikan. Yang harus diperhatikan adalah kadar gula darah harus normal, sehingga tak mengakibatkan penyakit komplikasi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka