Alzheimer dan dimensia merupakan penyakit yang banyak di derita orang. Namun, ada jenis dimensia yang sering dialami pada orang yaitu Lewy Body Dementia. Lantas, Apa itu penyakit Lewy Body Dementia? Apa penyebabnya dan pengobatannya? Simak yuk penjelasannya.
Pernahkah kamu mendengar penyakit dimensia? Dimensia yaitu gangguan proses mental yang ditandai adanya gangguan ingatan, perubahan kepribadian dan gangguan penalaran akibat penyakit atau cidera otak.
Pengertian Lewy Body Dementia
Lewy Body Dementia merupakan jenis dimensia progresif akibat deposit protein abnormal yang disebut alpha-synuclein dalam sel saraf otak. Deposit protein bisa memengaruhi aktivitas kimiawi dan fungsi neuron dalam otak, sehingga menimbulkan beberapa masalah.
Masalah yang terjadi seperti gangguan mengingat, bergerak, berpikir, berprilaku dan perubahan suasana hati pada diri seseorang. Lewy Body Dementia sama seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Sakit Hati dan Kecewa, Paling Ampuh!
Sementara itu menurut Direktur Medis Pusat Gangguan Kesadaran di Shepherd, Ford Vox, Lewy Body Dementia itu berkaitan dengan akumulasi protein yang disebut alpha-synuclein menumpuk dan mengendap dalam sel serta beberapa area klasik otak. Sama halnya dengan penyakit Parkinson dan dimensia lain. Lewy Body Dementia diawali dengan gangguan gerak kemudian berkembang diikuti dengan perubahan suasana hati hingga perilaku.
Penyebab Lewy Body Dementia
Penyebab Lewy Body Dementia, terjadi penumpukan protein alpha-synuclein yang terbentuk dalam sel otak berfungsi dalam mengontrol berpikir, persepsi visual dan gerakan otot. Bagaimana penumpukan protein tersebut terbentuk dan merusak bum diketahui secara pasti mekanismenya. Tetapi, beberapa peneliti mengatakan bahwa endapan protein mengganggu fungsi normal otak dengan menganggu sinyal yang dikirim antar sel otak.
Faktor Risiko Lewy Body Dementia
Seseorang yang lebih berisiko terkena penyakit Lewy Body Dementia yakni di atas usia 55 tahun, lebih banyak menyerang pria daripada perempuan, dan seseorang yang mempunyai anggota keluarga yang menderita Lewy Body Dementia atau Parkinson.
Gejala Lewy Body Dementia
Setiap penderita penyakit dimensia ini, memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan dan kondisinya. Berikut ini gejala umum yang dialami oleh penderita dimensia:
1. Gejala Kognitif
Kondisi ini ditandai dengan kehilangan kemampuan dalam berpikir, megamalami kesulitan dalam membuat perencanaan, gangguan pada perhatian, multitasking, pemecahan masalah dan penalaran.
Baca Juga: Ini Fungsi Kognitif Pada Manusia: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
2. Fluktuasi Kognitif
Kondisi ini ditandai adanya perubahan konsentrasi, kewaspadaan dan atensi yang makin parah seiring berjalannya waktu. Gejala tersebut bisa terjadi sepanjang hari.
3. Halusinasi
Kondisi ini ditandai adanya halusinasi visual seperti melihat sesuatu yang tidak nyata atau tidak ada. Selain visual ada juga non visual seperti mendengar atau mencium aroma yang sebenarnya tidak ada.
Baca Juga: Perbedaan Ilusi, Delusi, dan Halusinasi
4. Gangguan Gerakan
Beberapa penderita penyakit ini mengalami gangguan gerakan di tahap awal, kemudian berkembang gejalanya seiring berjalannya waktu. Intensitas muncul termasuk ringan dan sering diabaikan misalnya perubahan pada tulisan tangan.
5. Gangguan Tidur
- Mengalami REM Sleep Behavior Disorder (RBD). Kondisi ini, terjadi ketika tidur dengan bicara dan gerakan sampai terjatuh dari tempat tidur. Gejala ini terjadi di awal.
- Excessive Daytime Sleepiness, kondisi ini ditandai dengan tidur selama 2 jam atau lebih disiang hari, padahal sudah mempunyai waktu tidur yang cukup dimalam hari.
- Insomnia, kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari.
- Restless Leg Syndrome, kondisi ini ditandai dengan rasa tidak menyenangkan atau tidak biasa pada kaki ketika beristirahat.
6. Perubahan Perilaku dan Mood
- Depresi, kondisi ini ditandai dengan perasaan sedih, tidakk berharga atau ketidakmampuan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan sering mengalami kesulitan tidur dan makan.
- Apatis, kondisi dimana seseorang tidak minat dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan kurang berinteraksi sosial.
- Cemas, kondisi seseorang yang merasa khawatir atau takut mendalam pada situasi atau masa depan, yang ditandai dengan pertanyaan berulang.
- Agitasi, kondisi seseorang yang mengalami resah seperti mondar mandir, meremas remas tangan, mengulang-ulang kata dan mudah marah
- Delusi, kondisi seseorang yang yakin dan sangat kuat terhadap sesuatu yang tak sesuai dengan kenyataan atau bukti
- Paranoid, kondisi seseorang yang curiga sangat ekstrim dan tak rasional, seperti curiga pada seseorang mengambil atau menyembunyikan sesuatu.
Adapun gejala lainnya bagi penderita LBD seperti, perubahan suhu tubuh, pusing, pingsan, gangguan tekanan darah, sering jatuh, sensitif pada panas dan dingin, konstipasi, disfungsi seksual, inkontinensia urin, penurunan kemampuan indera penciuman.
Diagnosis Lewy Body Dementia
Diagnosis pada penyakit Lewy Body Dementia tidak bisa dilakukan hanya sekali pemeriksaan. Karena, gejalanya sangat mirip dengan penyakit Parkinson dan Alzheimer. Diagnosis LBD bisa dilakukan dengan langkah berikut ini:
- Menanyakan riwayat medis dan gejala secara terperinci
- Melakukan pemeriksaan fisik, seperti tekanan darah dan tanda-tanda vital yang lain.
- Pemeriksaan neurologis misalnya penilaian respon sensorik, keseimbangan, refleks dan fungsi kognitif.
- Pemeriksaan laboratorium misalnya, tes darah dan cairan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kadar berbagai bahan kimia, hormon dan vitamin dalam tubuh.
- Melakukan pemeriksaan pencitraan otak misalnya MRI, CT Scan dan PET Scan untuk mengetahui adanya stroke, tumor dan penyakit lainnya pada otak yang menyebabkan dimensia organik. Selain itu, untuk mengetahui perubahan struktur dan fungsi otak.
- Melakukan tes fungsi kognitif dan neuropsikologis untuk mengevaluasi memori, kemampuan bahasa, pemecahan masalah, matematik dan lainnya berkaitan dengan fungsi mental.
Pengobatan Lewy Body Dementia
Hingga saat ini belum ada obat yang bisa menumbuhkan penyakit LBD. Pengobatan dan perawatan hanya membantu mengurangi gejala, supaya kualitas hidup penderita bisa meningkat. Nah, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Acetylcholinesterase Inhibitors, misalnya rivastigmine, donepezil, dan galantamine untuk mengatasi gejala kebingungan, halusinasi,dan kantuk.
- Levodopa, digunakan untuk meringankan gangguan gerakan. Penggunaannya harus berhari-hari, karena banyak bisa memperburuk gejala lain.
- Antidepresan, bisa diberikan pada penderita yang mempunyai gejala depresi.
- Clonazepam, bisa diberikan untuk membantu penderita yang mengalami gangguan tidur REM sleep behaviour disorder (RBD).
Selain menjalankan pengobatan dengan obat, penderita LBD juga perlu melakukan beberapa terapi lainnya, misalnya program rehabilitasi medis untuk meningkatkan kualitas hidup. Jenis terapi yang bisa dilakukan seperti berikut ini:
1. Terapi okupasi
Terapi yang dilamukan untuk megidentifikasi berbagai masalah dalam hidup penderita, misalnya kusulitan dalam berpakain dan mencari solusi.
2. Terapi wicara dan bahasa
Terapi ini dilakukan supaya kemampuan komunikasi meningkat atau masalah menelan pada penderita.
3. Fisioterapi
Terapi ini dilakukan pada penderita yang mengalami kesulitan gerak atau melakukan gerakan yang lainnya.
4. Terapi psikologis
Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan bahasa dan keterampilan pemecahan masalah
5. Teknik relaksasi
Teknik relaksasi bisa dilakukan dengan cara pemijatan, terapi musik atau menari supaya mengurangi rasa cemas.
6. Konseling kesehatan mental
Terapi ini bisa membantu penderita dan keluarga untuk belajar cara bagaimana saat menangani emosi dan perilaku menyimpang yang ditujukan pengidap.
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Emosi yang Cepat, Tepat dan Tanpa Urat!
Demikianlah penjelasan mengenai Lewy Body Dementia. Jika ada keluarga atau kerabat dekat mengalami gejala seperti yang dijelaskan, sebaiknya berkonsultasi dengan ahlinya supaya mendapatkan perawatan. Karena, jika tak segera ditangani gejala Lewy Body Dementia bisa membahayakan penderita dalam kehidupan. Kamu bisa hubungi atau berkonsultasi ke tempat Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka